Niatkan Bekerja untuk Ibadah Agar Tidak Merugi

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
13 Agustus 2020 20:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Niatkan Bekerja untuk Ibadah Agar Tidak Merugi
zoom-in-whitePerbesar
Niatkan Bekerja untuk Ibadah Agar Tidak Merugi
ADVERTISEMENT
Kebanyakan manusia bekerja dengan cita-cita tertingginya hanya untuk dimensi duniawi saja, Seperti mendapatkan gaji yang besar, harta yang banyak, kedudukan yang semakin tinggi dan ketenaran. Padahal dunia yang kita tempati saat ini merupakan tempat tinggal sementara saja. Hidup yang sebenarnya hakiki dan abadi bukanlah di dunia ini, melainkan di akhirat nanti.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Prof Dr Ir Kudang Boro Seminar, dosen IPB University sekaligus Dekan Fakultas Teknologi Pertanian saat menjadi narasumber webinar #OASE P2SDM "Panduan-Panduan Al'quran Dalam Bekerja" belum lama ini.
“Bekerja harus kita niatkan dan rancang sebagai ibadah. Tiada bekerja yang tiada bernilai ibadah sehingga kita tidak rugi dengan investasi energi, biaya, kepakaran dan waktu dalam bekerja. Berarti bekerja dalam bidang apapun harus semata-mata hanya karena Allah sesuai dengan aturanNya serta untuk mendapatkan ridhoNya. Bekerja hendaklah diyakinkan tidak hanya bagus menurut pandangan pimpinan atau manusia siapapun, tetapi harus bernilai ibadah di sisi Allah SWT Yang Maha Akurat, Cermat dan Adil dalam menghakimi ibadah kita,” ujarnya.
Prof Kudang menyampaikan amatlah rugi jika kita bekerja setiap hari, setiap detik jika yang dikerjakan tidak dikaitkan dengan mencari keridhoan Allah. Banyak kealpaan dapat terjadi dalam bekerja. Sebut saja dalam menyusun rencana kerja yang sengaja memisahkan urusan kerja dengan aturan agama, dengan sengaja mengabaikan dan bahkan menyelisihi aturan agama maka bisa berakibat kepada maksiat kepada Allah.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, ada syarat untuk menjadikan pekerjaan menjadi bernilai ibadah. Pertama adalah niat yang benar karena Allah. Seorang dosen mengajar dengan niat dapat gaji maka ia hanya sekedar dapat gaji, tapi ia tak dapat jatah di akhirat, ia tak dapat investasi untuk akhirat. Maka perbaiki niat dengan mengajar untuk sedekah ilmu sehingga akan dapat mengalir terus pahalanya sehingga menjadi tabungan akhirat. Demikian pula berjenis-jenis kegiatan pelayanan hanya akan bernilai dunia saja bila hanya diniatkan untuk mendapatkan gaji atau mendapat penghargaan manusia. Namun akan sangat berbeda nilainya bila diniatkan untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, untuk menolong orang lain, memberi kemudahan-kemudahan pada orang lain melalui tugas yang diamanahkan kepada kita. Insyaa Allah itu akan bernilai akhirat.
ADVERTISEMENT
“Kedua, gunakanlah panduan Al Quran dan hadist dalam pelaksanaan pekerjaan. Misalnya adil, jujur, tidak berbohong, tidak mengurangi timbangan/suatu perhitungan. Pastikan apa yang kita kerjakan tidak bertentangan dengan Al Quran dan Hadist. Ketiga adalah ikhlas untuk agama yang diridhoi Allah dan memurnikan ketaatan kepada agama. Kalau bekerja bukan karena keikhlasan pada agama maka Allah tak membutuhkan pekerjaan itu, sehingga tidak akan bernilai di sisi Allah. Ikhlas dicirikan oleh niat semata karena Allah, sesuai dalam kapasitas kemampuannya, tidak terpengaruh dengan pujian dan cacian orang awam (orang bodoh). Ia hanya bertawakkal kepada Allah, hanya mempertimbangkan berdasar aturan Allah dan RasulNya. Dan bukan karena pantas atau tidak pantas dalam pandangan manusia. Keempat adalah senantiasa menjalankan ikhtiarnya sesuai dengan peraturan Allah dan RasulNya serta memohon kepada Allah agar diterima amal ibadahnya,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (P2SD), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Dr Amiruddin Saleh menyampaikan OASE adalah sebuah agenda yang sengaja disusun untuk menyediakan wadah majelis ilmu, kajian ilmiah yang tentunya sangat dibutuhkan insan akademis dan masyarakat umum. Meskipun durasinya singkat, kita harapkan OASE ini dapat terus terlaksana dengan rutin untuk menjadi motivasi bagi akademisi dan masyarakat umum agar lebih menyediakan waktu secara khusus guna menambah pengetahuan. (dh/Zul)
Keyword: Kudang Boro Seminar, OASE P2SDM, LPPM IPB