Pakar Kelautan IPB University Kontribusi Ilmu Hidrografi di Dunia Kelautan

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
25 November 2020 18:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pakar Kelautan IPB University Jelaskan Kontribusi Ilmu Hidrografi di Dunia Kelautan
zoom-in-whitePerbesar
Pakar Kelautan IPB University Jelaskan Kontribusi Ilmu Hidrografi di Dunia Kelautan
ADVERTISEMENT
Guru Besar IPB University bidang Akustik dan Instrumentasi, Prof Dr Henry M Manik menjadi salah satu narasumber dalam webinar “Survey Pemetaan Hidrografi untuk Keselamatan Pelayaran, Perlindungan Lingkungan Laut dan Pembangunan Kelautan Nasional” yang dilaksanakan oleh Dinas Hukum Angkatan Laut bekerjasama dengan Pusat Hidrografi dan Oseanografi Angkatan Laut (25/11).
ADVERTISEMENT
Prof Henry Manik yang juga merupakan Anggota Dewan Hidrografi Indonesia memaparkan tentang pentingnya survei dan pemetaan hidrografi bagi pembangunan sektor kelautan nasional. Paparannya diawali dengan potensi Indonesia dari sisi wilayah geografisnya.
“Indonesia berada pada posisi silang dunia, di antara Benua Asia dan Australia. Antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Indonesia memiliki empat Choke Point dari sembilan Choke Point dunia. Kemudian Indonesia juga sebagai Sea Lanes of Communication dan Sea Lanes of Trade,” kata Prof Henry Manik.
Ilmu hidrografi, lanjut Prof Henry bukanlah disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Ia merupakan gabungan atau mendapat kontribusi dari berbagai disiplin ilmu lain seperti geofisika, oseanografi fisika, akustik kelautan, kartografi, dan geologi laut. Prof Henry kemudian memberikan beberapa contoh praktis penerapan hidrografi.
ADVERTISEMENT
“Teknologi side scan sonar misalnya bermanfaat dalam pekerjaan rekayasa laut, pembuatan jalur aman bagi pelayaran, industri kelautan, survei rute pipa dan kabel bawah laut, deteksi bahan tambang, pencarian daerah penangkapan ikan, serta pencarian kapal karam dan arkeologi,” ujar Prof Henry.
Contoh kasus yang berkaitan dengan ilmu hidrologis adalah kasus kapal pesiar yang menabrak terumbu karang di Raja Ampat, pencarian dan evakuasi penumpang Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba oleh Basarnas. Demikian juga dengan pencarian korban KM Arim Jaya, dan pendangkalan dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara.
Sebagai penutup, dosen IPB University di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ini menyampaikan betapa pentingnya survei dan pemetaan hidrografi bagi pembangunan sektor kelautan nasional, wisata bahari, pembangunan pelabuhan, perikanan, geospasial kelautan, perdagangan laut, keselamatan navigasi, batas maritim, pembangunan sungai dan pesisir, operasi militer, mitigasi bencana, energi baru dan terbarukan, serta konstruksi laut.
ADVERTISEMENT
“Yang sangat penting sekali dan banyak menggunakan data dan informasi hidrografi adalah dalam aktivitas seismik laut, anjungan minyak, penambangan laut, instalasi anjungan, serta instalasi pipa dan kabel,” ujar Prof Henry mengakhiri sesi pemaparan materi. (SWP/Zul)
Keyword : IPB University, Kultur Jaringan, FPIK, dosen IPB University
Kategori SDGs: SDGs-14