Para Calon Wisudawan IPB University Diajak Menjadi Eksportir Muda

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
12 Agustus 2022 14:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Para Calon Wisudawan IPB University Diajak Menjadi Eksportir Muda
zoom-in-whitePerbesar
Para Calon Wisudawan IPB University Diajak Menjadi Eksportir Muda
ADVERTISEMENT
Para mahasiswa calon wisudawan mendapatkan pembekalan karir pra wisuda tahap VII tahun akademik 2021/2022 secara daring, (08/08). Stadium general ini merupakan kegiatan rutin yang digelar oleh Career Development and Assessment (CDA) IPB University. Kali ini, dihadirkan narasumber inspiratif yakni Handito Joewono, founder Sekolah Ekspor. Alumnus IPB University yang lulus tahun 1987 ini berbagi pengalamannya berbisnis hingga kini dapat membuka Sekolah Ekspor.
ADVERTISEMENT
Ia bercerita bahwa bakat wirausaha telah dikembangkan sejak duduk di bangku kuliah hingga kini persiapan pension. Handito masih berupaya mendorong nilai ekspor Indonesia. Pada 11 tahun lalu, ia membangun gerakan wirausahawan nasional ketika menjabat sebagai Tim Koordinasi Nasional Pengembangan Wirausaha di Kementerian Perekonomian RI. Upaya ini dalam rangka menggerakkan animo wirausaha di level perguruan tinggi.
Ia berupaya melanjutkan gerakan ini dalam beberapa tahun terakhir melalui Sekolah Ekspor sehingga generasi muda dapat menggebrak pasar global dengan kemajuan teknologi digital dan marketplace. Gerakan ini juga dipayungi oleh roadmap pengembangan ekspor nasional yang dirumuskan pada tahun 2016 dan telah diajukan kepada pemerintah agar ekspor Indonesia naik hingga 500 persen.
“Rekomendasi nomor satu saya yakni mencetak eksportir baru, anak muda dari kampus, mahasiswa, alumni dari perguruan tinggi. Terutama para calon wisudawan seharusnya sudah tercerahkan agar bisa masuk era perdagangan global, tidak hanya sebagai pembeli,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Usahanya ini berbuah manis, sehingga pada tahun 2019 dapat meluncurkan ekspor perdana produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Pusat Logistik Berikat e-commerce di Kawasan Industri Marunda. Hal ini penting untuk menjadi simbol gerakan baru bahwa usaha ekspor juga bisa dilakukan oleh anak muda sebagai pemula. Menurutnya, generasi muda harus berani mendorong pasar dalam negeri sehingga dapat mendunia.
“Justru karena saat ini semua orang sedang pesimis dengan pasar dunia, di sinilah kita harus masuk sebagai eksportir pemula,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, Sekolah Ekspor mampu membuktikan bahwa UMKM Indonesia mampu mengekspor produk dalam negeri dan berkontribusi bagi pendapatan negara. Sekolah Ekspor ini hadir sebagai mitra Kampus Merdeka untuk program studi Independen “Be a Digital Exporter”. Targetnya dapat mencetak para 500.000 eksportir muda baru di tahun 2030.
ADVERTISEMENT
“Anak muda berpotensi besar menjadi eksportir. Sehingga ketika lulus harus memiliki orientasi ekspor dan dapat merajai pasar dunia untuk berbagai komoditas,” ujarnya.
Karena ekspor merupakan proses kompleks, maka calon eksportir perlu memiliki tiga hal ini, yaitu pengetahuan, skill dan attitude. Berbisnis di level internasional harus memiliki etos kerja yang baik. Penandatanganan memorandum of Understanding (MoU) antara IPB University dengan program One Village One CEO dan Sekolah Ekspor juga menjadi dorongan lulusan IPB University untuk berkarir sebagai eksportir dan mengoptimalkan kemajuan teknologi. (MW/Zul)