Peluang Minyak Atsiri Indonesia Sebagai Essensial Oil Antiaging

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
25 Februari 2021 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peluang Minyak Atsiri Indonesia Sebagai Essensial Oil Antiaging
zoom-in-whitePerbesar
Peluang Minyak Atsiri Indonesia Sebagai Essensial Oil Antiaging
ADVERTISEMENT
Prof Warsito, Ketua Asosiasi Peneliti Atsiri Indonesia (APAI) menyebutkan negara Indonesia merupakan produsen minyak atsiri dengan kualitas baik. Namun sayang, saat ini Indonesia belum optimal dalam pemanfaatan minyak atsiri sebagai bahan baku produk. Minyak atsiri saat ini lebih banyak diekspor dalam bentuk mentah.
ADVERTISEMENT
“Saya berharap peneliti minyak atsiri Indonesia dapat melakukan lebih banyak penelitian tentang minyak atsiri terutama jika diaplikasi ke dalam produk,” ujar Prof Warsito dalam Webinar Minyak Atsiri Dalam Industri Kosmetika, (22/2) yang digelar APAI, Pusat Studi Biofarmaka Tropika, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Trop BRC LPPM) IPB University dan Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University.
Sementara itu, Dr Rika Indri Astuti selaku peneliti di Trop BRC IPB University mengungkapkan bahwa minyak atsiri sangat berpotensi sebagai anti-aging pada level seluler.
“Penelitian minyak atsiri awalnya menggunakan khamir dalam mencoba mengetahui khasiatnya. Kami cobakan ke dalam seluler. Hasilnya adalah minyak atsiri ternyata dapat berpotensi meningkatkan fungsi mitokondria sel sehingga meningkatkan umur khamir. Dalam tubuh manusia komponen minyak atsiri dapat berfungsi sebagai antioksidan,” jelas Dr Rika.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pembicara dari Gifu University Jepang yaitu Prof Tohru Mitsunaga juga menjelaskan penggunaan minyak atsiri sebagai medical aromatherapy dan Aesthetic aromatherapy.
“Penggunaan minyak atsiri sebagai aromaterapi sangat bermanfaat sebagai penenang, karena aromanya khas dan mudah menguap”, paparnya.
Dalam kesempatan ini, Prof Tohru juga memperlihatkan beberapa aktivitas budidaya tanaman atsiri dan tempat pengolahan minyak tersebut di Jepang dan Australia. Ia juga memaparkan proses pembuatan minyak atsiri menggunakan berbagai macam peralatan yang telah terstandarisasi.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Erna Subroto, PhD selaku perwakilan peneliti dari PT Martina Berto. Ia menjelaskan bahwa minyak atsiri merupakan salah satu esensial oil. Banyak esensial oil yang dapat digunakan sebagai Skin Anti-Aging, Anti-Agne, Anti-Dandruff.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, esensial oil masih memiliki market yang cukup besar karena aktivitasnya sebagai antimicrobial, anti-aging dan lightening. Sehingga banyak industri kosmestik memasukkan esensial oil sebagai salah satu keunggulan produknya.
Prof Dyah Iswantini Pradono selaku Ketua Departemen Kimia berharap dengan adanya webinar ini terjadi kerjasama antara peneliti, dosen serta dunia industri dalam mendukung peningkatan produk berbahan minyak atsiri. (Kur/Zul)