Peneliti IPB University Berembug dengan Masyarakat Singkong Indonesia

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
3 Mei 2021 10:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peneliti IPB University Berembug dengan Masyarakat Singkong Indonesia Bahas Strategi Diversifikasi
zoom-in-whitePerbesar
Peneliti IPB University Berembug dengan Masyarakat Singkong Indonesia Bahas Strategi Diversifikasi
ADVERTISEMENT
IPB University melalui Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) dalam Program Pendanaan Riset Inovatif-Produktif (Rispro) menggelar Forum Group Discussion (FGD) bersama Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Bogor Raya.
ADVERTISEMENT
Hadir dari MSI, Ketua MSI Heriyanto Soba didampingi oleh Moch Gozali (petani dan pengolah singkong), Hindarta Rusli (pelaku industri singkong) dan Astried Lizhanda (pelaku usaha sigkong). Dari IPB University hadir Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis/Kepala LKST, Prof Erika Budiarti Laconi dan para peneliti IPB University.
Dalam kesempatan ini, Prof Erika mengemukakan bahwa FGD ini adalah untuk mensinergikan kegiatan Rispro dari hulu sampai hilir mengenai cassava (singkong) yang akan dilakukan selama tiga tahun. “Diharapkan setelah penelitian, masyarakat sekitar dapat ikut serta dalam hal penanaman sampai pengolahan cassava menjadi diversifikasi produk yang dapat di komersialisasi,” ujarnya.
Dr Sri Mulatsih sebagai peneliti Rispro dari IPB University menyatakan bahwa tujuan FGD ini untuk membuat pemetaan rantai nilai komoditas cassava dari hulu hingga hilir serta membuat pohon industri cassava untuk mengetahui peluang pasar berdasarkan varietas.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan target Rispro, MSI menyarankan produk singkong harus berubah ke bentuk yang lebih baik yaitu tepung tapioka, mocaf dan beras anolog. “Sehingga nilai singkong menjadi lebih strategis. Industri beras anolag bisa dilakukan bila pasar diserap pemerintah dan Bulog. MSI juga menghimbau bersama satu tujuan agar masyarakat bisa makan beras singkong dengan harga terjangkau dan murah,” ujar Heriyanto Soba. (**/Zul)