Peneliti IPB University Hadiri Webinar Nasional Road to COP26 Glasgow-UK

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
9 September 2021 13:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peneliti IPB University Hadiri Webinar Nasional Road to COP26 Glasgow-UK
zoom-in-whitePerbesar
Peneliti IPB University Hadiri Webinar Nasional Road to COP26 Glasgow-UK
ADVERTISEMENT
Dr Perdinan, Dosen dan Peneliti IPB University hadir dalam webinar “Mendorong Inisiatif Lokal untuk Pembangunan Rendah Karbon dan Ketangguhan Iklim yang Inklusif”, (7/9). Webinar ini digelar oleh Organisasi kemanusiaan, Islamic Relief Indonesia dan KONSEPSI.
ADVERTISEMENT
Dr Perdinan, Dosen IPB University Geofisika dan Meteorologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) adalah praktisi perubahan iklim. Deputi Direktur Administrasi SEAMEO BIOTROP ini menjadi salah satu tim ahli dalam berbagai penyusunan dokumen kebijakan nasional maupun internasional terkait adaptasi perubahan iklim. Seperti penyusunan dokumen strategi jangka panjang LTS (2050) dan dokumen NDC (2030) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan lembaga/instansi lainnya.
“Menyediakan lingkungan bersih dan sehat adalah kebutuhan Indonesia. Di sisi lain, dunia juga butuh kontribusi Indonesia dalam mengendalikan perubahan iklim. Sehingga kegiatan ini dapat mempromosikan aksi-aksi Indonesia dalam merespons semua ini melalui COP26 mendatang,” ungkapnya.
Menurutnya, pelaksanaan COP26 di Glassgow, Inggris mendatang akan menentukan kondisi dan langkah Indonesia terhadap peningkatan suhu bumi di mana Indonesia juga merupakan salah satu negara di Asia yang paling rentan terhadap perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
“Melihat kenaikan suhu yang sudah semakin tinggi, mulai saat ini seharusnya Indonesia sudah berupaya untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan melakukan aksi mitigasi secara ambisius. Tantangan perubahan iklim saat ini tidak hanya menurunkan emisi GRK dan meningkatkan ketahanan iklim saja tetapi juga bagaimana bagaimana agar peningkatan pertumbuhan ekonomi sejalan dengan pembangunan rendah karbon dan penurunan emisi GRK,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa webinar ini sebagai bukti bahwa Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi dalam penurunan emisi GRK dan peningkatan ketahanan iklim lokal maupun global. "Ini sesuai dengan tema yang diangkat, untuk mendorong inisiatif lokal dengan pembangunan rendah karbon dan ketangguhan iklim yang melibatkan partisipasi multipihak, " ungkapnya.
Webinar ini juga menghadirkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai keynote speaker serta Direktur Jenderal Pengendalian Perubanan Iklim (PPI), Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Ketua DPRD Provinsi NTB sebagai narasumber.
ADVERTISEMENT
Hadir juga Wakil Gubernur NTB, Dr Sitti Rohmi Djalilah yang memaparkan kegiatan-kegiatan terkait perubahan iklim yang telah dan sedang dijalankan oleh pemerintahannya.
“Kami membuat NTB Asri dan Lestari, NTB Zero Waste dan pembuatan Aplikasi Lestari serta beberapa kegiatan lainnya. Saat ini NTB memiliki indeks kualitas lingkungan hidup dan capaian IKLH yang meningkat. Namun, realisasi kegiatan pada tahun 2020 mengalami kendala karena adanya pandemi,” ujarnya. (**/Zul)