Pengajian Ramadhan SV IPB “Relevansi Kepemimpinan Rasulullah di Era Milenial”

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
22 April 2021 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rektor IPB University Maknai Relevansi Kepemimpinan Rasulullah di Era Milenial pada Pengajian Ramadhan Sekolah Vokasi
zoom-in-whitePerbesar
Rektor IPB University Maknai Relevansi Kepemimpinan Rasulullah di Era Milenial pada Pengajian Ramadhan Sekolah Vokasi
ADVERTISEMENT
Sekolah Vokasi (SV) IPB University mengadakan Pengajian Ramadhan SV IPB Seri 2 dengan mengusung tema “Relevansi Kepemimpinan Rasulullah di Era Milenial”, (19/4) secara online melalui platform Zoom. Acara ini menghadirkan Prof Arif Satria, Rektor IPB University sebagai penceramah yang dipandu oleh Dr Doni Yusri sebagai moderator.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Dr Arief Darjanto selaku Dekan Sekolah Vokasi mengatakan bahwa kita semua selalu mengharapkan untuk memiliki pemimpin yang produktif, efektif dan memiliki perspektif serta berakhlakul karimah di semua lini kehidupan. Pemimpin dalam perspektif islam yang sering didengar dari ceramah dan tulisan adalah bahwa seorang pemimpin harus memiliki akhlak yang baik agar menjadi uswatun hasanah bagi masyarakat.
“Tentu untuk menyiapkan calon pemimpin yang berakhlak seperti ini tidak hanya dilakukan dengan pendidikan secara instan, oleh karena itu peranan keluarga, masyarakat dan lembaga pendidikan adalah bagian yang sangat penting dalam menyiapkan pemimpin yang berakhlak baik,” ungkapnya.
Dalam tausiyahnya, Prof Arif Satria memberikan pemaparan bagaimana menggali hikmah dan pelajaran dari Rasulullah SAW. “Bagaimana kita coba mengangkat relevansi karakteristik Rasul untuk konteks kekinian bahwa saat ini perlu terus kita eksplor untuk dikolaborasi dan diimplementasikan. Pertama adalah Rasulullah memiliki sifat yaitu sidik, fathonah, amanah, tabligh. Sidik berarti berkata benar, jujur dan kita tahu bahwa hasil penelitian manapun menempatkan kejujuran itu sebagai nomor wahid atau utama, faktor yang membuat kita sukses, jadi kejujuran merupakan suatu bekal bagi kita untuk memperkuat integritas,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sifat yang kedua disebut dengan fathonah yang berarti cerdas dan bisa diartikan juga profesional, memiliki kompetensi, memiliki skill dan memiliki mindset yang baik. Fathonah juga berarti orang yang memiliki visi. Salah satu tugas seorang pemimpin itu adalah merumuskan visi dan kemudian mewujudkannya.
“Jadi seorang pemimpin itu tahu jalan kemana akan pergi, kemudian mampu menunjukkan kepada orang lain jalannya dan juga mampu melewati jalan itu. Jadi bukan hanya sekedar tahu atau sekedar mampu menunjukkan tapi juga mampu melewati. Oleh karena itu seorang pemimpin harus punya kompetensi, skill, mindset yang menjadi kekuatan. Seorang leader memiliki kemampuan untuk membuat visi karena visi adalah potret kita di masa depan, potret yang dicita-citakan, profil sosok kita (lembaga). Jadi visi IPB University itu berarti adalah gambaran IPB University di masa depan akan seperti apa,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Fathonah adalah orang-orang yang memiliki imajinasi, memiliki kemampuan mengaplikasikan sebuah potret masa depan sehingga nabi adalah orang yang memiliki imajinasi tentang cita-cita masa depan akan seperti apa.
Selain itu ada amanah yang berarti ketika integrity ditambah dengan capability maka akan menghasilkan amanah, yang artinya yaitu sosok yang dapat dipercaya. Orang akan percaya pada kita jika kita memiliki integrity dan capability yang akhirnya kita mendapatkan credibility.
“Amanah adalah buah karakteristik yang penting sekali. Artinya kita dapat dipercaya oleh orang lain. Amanah menyangkut hubungan kita dengan orang lain, hubungan kita dengan kelompok. Baik itu kelompok besar, organisasional dan hubungan kita dengan masyarakat,” tuturnya.
Yang terakhir adalah tabligh yang artinya menyampaikan pesan. Seorang leader adalah orang yang memiliki visi, punya mimpi, strategi maka ketika akan diformulasikan kepada umatnya, organisasinya, anggotanya maka hal yang terpenting adalah sejauh mana kredibilitas pemimpin tersebut di mata umatnya atau di mata organisasinya.
ADVERTISEMENT
“Kepercayaan adalah modal dan dari kepercayaan itulah kita bisa menyampaikan pesan, menyampaikan visi dan program kita, mengajak orang serta menginspirasi orang. Tablig adalah menginspirasi, mengajak dan menggerakkan orang. Jadi tabligh itu adalah komunikasi, menginspirasi, memberdayakan dan mentransformasi,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini disampaikan juga laporan pelaksanaan kegiatan Ramadhan Berkah dengan Sedekah yang digagas oleh Agrianita SV yang disampaikan oleh Dr Heny K Daryanto selaku Ketua Agrianita SV. (NS/WB/Zul)