PKSPL IPB University Perkuat Industri Sain Perikanan Kelautan

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
2 Februari 2021 10:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PKSPL IPB University Perkuat Industri Sain Perikanan Kelautan
zoom-in-whitePerbesar
PKSPL IPB University Perkuat Industri Sain Perikanan Kelautan
ADVERTISEMENT
Dr Yonvitner terpilih menjadi Kepala Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), IPB University periode 2021-2025. Dalam Serah Terima Jabatan Kepala PKSPL, (1/2) di Bogor, Dr Yonvitner memberikan pandangannya dalam mendorong PKSPL tetap menjadi pusat unggulan dan berkontribusi pada tingkat nasional dan internasional.
ADVERTISEMENT
“Sebelum menyampaikan pandangan, saya menyampaikan terima kasih kepada Dr Ario Damar atas semua dedikasi, waktu, tenaga, pengorbanan dengan penuh tanggung jawab dalam mengemban amanah sebagai Kepala PKSPL IPB University Periode 2016-2021. Semoga semua yang sudah dilakukan bernilai ibadah dan memberikan kemanfaatan kepada institusi PKSPL, masyarakat, bangsa dan negara,” ujarnya.
Menurut Dr Yonvitner, situasi pandemi saat ini menjadi sesuatu yang tidak mudah bagi kita untuk melakukan adaptasi dengan baik jika tidak mampu berpikir kritis dan bersikap inclusive serta bertindak lokal dengan efek global. "Untuk itu kita harus mampu memposisikan peran pusat pada suatu segmen yang berdampak secara global, berdaya saing dan memberikan kemanfaatan yang luas pada masyarakat, bangsa dan negara, " ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjuta ia mengurai,
“Untuk itu dalam periode 2021-2025 izinkan saya menyampaikan pemikiran yang menjadi semangat dalam membawa PKSPL pada level yang lebih tinggi yaitu dengan menjadikan PKSPL sebagai Pusat Industri Sain pada Bidang Pesisir, Perikanan, dan Kelautan,” ujarnya.
Kita tidak bisa menafikan bahwa hari ini dunia sedang dihadapkan pada sebuah disrupsi yang besar dalam semua hal. Keberadaan industri teknologi 4.0 telah turut memainkan peran terbesar melalui akupasi data dan jaringan.
Hari ini jika kita tidak memiliki jaringan, serasa mengalami mati suri. Jika tidak ada informasi yang dikirimkan serasa mengalami kekosongan jiwa.
Sehingga kemudian masyarakat dengan berbagai cara memberikan data kepada pemilik industry 4.0 secara voluntary.
ADVERTISEMENT
“Pemilik jaringan dan data based hari ini mencapai kejayaan. Terutama ketika semua orang berlomba untuk menyimpan datanya secara sukarela ke dalam jaringan tersebut. Mesti kita ingat ke depan, pemilik data dan pemilik informasi akan jadi pengendali dunia. Secara sederhana kita bisa cek kenapa jika kita kehilangan informasi, maka dengan mudah kita akan menemukannya di google. Apa saja yang kita mau semua tersedia di google. Mahasiswa lebih baik kehilangan buku catatan, dari pada kehilangan akses ke google,” ujarnya.
Menurutnya, bukan hanya soal data sosial dan humaniora saja yang open acces. Data negara dan perguruan tinggi juga open acces yang terkumpul pada sistem teknologi 4.0.
“Kita kehilangan kedaulatan atas data. Jika ini terus dibiarkan, maka dapat dipastikan satu dekade ke depan, pemilik jaringan dengan datanyalah yang mengatur semua hal termasuk pesisir, perikanan dan kelautan kita,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Dengan pandangan tersebut, maka sudah seharusnya disiapkan mekanisme manajemen data dalam satu basis industri data yang ia sebut sebagai industri sains. Sains terkini tidak hanya soal eksakta namun juga sosial. Maka untuk itu industri sains akan menjadi jantung masa depan yang akan memompakan ilmu pengetahuan untuk menghasilkan teknologi.
“Dalam sektor pesisir, perikanan dan kelautan hari ini, kita harus mampu mewujudkan kedaulatan data untuk manajemen yang lebih presisi. Kajian yang dilakukan harus lebih presisi, data disimpan dan dikelola harus presisi, maka kebijakan yang akan lahir akan presisi. Presisi secara nasional akan menjadi modalitas dalam memacu intenasionalisasi dan bersaing dengan kompetitif,” imbuhnya.
Untuk itu, pada periode lima tahun mendatang Dr Yonvitner mengajak semua peneliti, staf, serta board management untuk menyiapkan PKSPL yang lebih berdaya saing dengan sistem manajemen data yang baik, riset yang lebih berkualitas, serta kebijakan yang membumi.
ADVERTISEMENT
“Dengan demikian, Insya Allah PKSPL akan mampu bersaing dengan kemampuan mengelola data, membunyikan data secara presisi sebagai manifesto bahwa kita pantas menjadi industri sains bidang pesisir, perikanan dan kelautan,” tandasnya. (**/Zul)
Keyword: PKSPL, Industri 4.0, Big Data, Industry Sains, IPB University
Kategori SDGs: SDGs-14