Ratusan Mahasiswa Geofisika & Meteorologi IPB University Observasi Gunung Walat

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
30 November 2022 9:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ratusan Mahasiswa Geofisika dan Meteorologi IPB University Observasi Gunung Walat
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan Mahasiswa Geofisika dan Meteorologi IPB University Observasi Gunung Walat
ADVERTISEMENT
Sejumlah 120 mahasiswa IPB University mengikuti Kegiatan Praktikum Lapangan di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Cicantayan, Sukabumi, Jawa Barat. Kegiatan praktikum ini merupakan penggabungan mata kuliah yang diaplikasikan di lapangan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dirangkum sebagai praktik terpadu yang diikuti oleh enam kelompok dari Departemen Geofisika dan Meteorologi (GFM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University. Praktikum ini berlangsung selama tiga hari yakni dari tanggal 25 hingga 27 November 2022.
Para mahasiswa belajar secara langsung terkait pengukuran debit air, suhu dan instalasi alat serta menganalisis sampai dengan mempresentasikan hasil analisisnya. "Departemen Geofisika dan Meteorologi memang banyak melakukan kegiatan di luar ruangan khususnya pada kegiatan praktikum mengaplikasikan peralatan," ujar Ketua Departemen Geofisika dan Meteorologi FMIPA IPB University, Dr Rahmat Hidayat.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat memberikan kesempatan dan pengalaman observasi di lapangan bagi mahasiswa. Sebelumnya, Departemen GFM sudah beberapa kali melakukan kegiatan praktikum di Gunung Walat. Setelah dua tahun terakhir sempat terkendala akibat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Kegiatan ini diharapkan menambah skill observasi mahasiswa. Mahasiswa dapat belajar mengenai instalasi alat, pengukuran curah hujan dan paleoklimatologi, suhu, radiasi dan stok karbon,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu mahasiswa peserta praktikum Bryan Evan mengatakan di samping mendapatkan ilmu yang dapat diaplikasikan secara langsung, kegiatan ini dinilai mengasyikkan. “Kami mendirikan alat ukur cuaca untuk parameter cuaca kemudian ditunjukkan alat hasil inovasi Dosen IPB University,” kata Bryan. (MW/Zul)