Rektor IPB University Jelaskan Strategi Kampus Menuju Sustainable University

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
16 September 2022 10:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rektor IPB University Jelaskan Strategi Kampus Menuju Sustainable University
zoom-in-whitePerbesar
Rektor IPB University Jelaskan Strategi Kampus Menuju Sustainable University
ADVERTISEMENT
Dunia menghadapi berbagai tantangan. Terutama perubahan iklim yang berdampak pada krisis pangan, sosial ekonomi, kemiskinan hingga kesehatan. Perguruan tinggi memiliki peran untuk berkontribusi dalam mengatasi persoalan ini, dimulai dari lingkungan kampus itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Prof Arif Satria, Rektor IPB University mengatakan tantangan perubahan iklim ini dibarengi dengan tantangan lain yakni industri 4.0, sosio-ekonomi dan krisis perang Rusia-Ukraina. Namun green challenges saat ini telah menjadi komitmen bersama oleh hampir semua negara. Contohnya Korea Selatan dengan komitmennya menyatukan green dan digital challenges, sehingga upaya menghadapi tantangan ini menjadi keniscayaan.
“Oleh karena itu, perguruan tinggi ke depannya mau tidak mau harus bercirikan smart university, sustainable university dan entrepreneurial university. Tiga aspek ini harus kita perkuat,” ujarnya dalam Lokakarya UI GreenMetric untuk Wilayah Indonesia Barat 2022 yang digelar oleh Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, (13/9).
Ia menekankan bahwa sustainable university utamanya mementingkan keberlanjutan generasi selanjutnya di masa depan. Komponen-komponen kampus berkelanjutan ini meliputi pembelajaran dan kurikulum, riset dan beasiswa yang mengedepankan pembangunan berkelanjutan dan kearifan lokal, mendukung pengabdian kepada masyarakat yang menjunjung lingkungan, operasi kampus yang mempraktikan aspek berkelanjutan, kolaborasi bersama masyarakat dan asesmen serta pelaporan yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Model klasifikasi perguruan tinggi yang berkelanjutan, menurutnya, akan sangat ideal bila sudah berada pada level sustainable society. “Ini adalah sebuah gambaran organisasi yang ideal karena persoalan lingkungan sudah menjadi concern masyarakat luas. Barangkali kita masih berada di level environmental management menuju sustainable university,” tandasnya.
Menurutnya, untuk meningkatkan level organisasi perguruan tinggi ke tingkat selanjutnya, perlu meningkatkan juga level engagement-nya. Selain operasi perguruan tinggi, riset dan edukasi, serta manajemen perguruan tinggi, level engagement tertinggi berada pada misi perguruan tinggi. Misi perguruan tinggi akan menjadi dasar komitmen untuk menjadi kampus yang berkelanjutan. Dengan meningkatkan level engagement ini, model organisasi akan semakin kuat.
“Dalam kerangka kerja kampus berkelanjutan, harus dimulai dari dimensi personal. Baik dosen, rektor, hingga mahasiswanya memiliki komitmen untuk peduli lingkungan. Kemudian didukung dengan dimensi institusional, sosial, hingga lingkungan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, dua dimensi perspektif dalam kampus hijau yakni hard dan soft perspectives juga penting. Hard perspectives lebih menekankan pada infrastruktur hijau, sedangkan soft perspectives menekankan pada perubahan perilaku menuju ramah lingkungan.
“Pemimpin perguruan tinggi akan menghadapi beberapa tantangan untuk mewujudkan Kampus Hijau. Di antaranya bagaimana menginstitusionalkan pemikiran yang berkelanjutan kepada semua stakeholder, mengembangkan sistem tolak ukur berkelanjutan yang efektif, mengimplementasikan model pendanaan yang akuntabel dan fleksibel untuk mendukung tujuan kampus hijau. Serta melibatkan semua pihak kampus untuk mendukung agenda kampus hijau,” imbuhnya.
Menurutnya, kerangka kerja strategis untuk mendukung tujuan ini harus diinformasikan melalui satu pintu, yakni komite implementasi di kampus. Sehingga dapat mengawal implementasi kampus hijau agar dapat terwujud.
ADVERTISEMENT
“Berbagai praktik keberlanjutan yang sudah dilakukan IPB University juga memberikan dampak bagi implementasi kampus hijau,” lanjutnya. Ia memberikan contoh implementasi kampus hijau IPB University berupa ATM sampah, pengolahan limbah kampus, rumah kompos, Taman Semangat, semuanya didasarkan oleh sistem manajemen zero waste. (MW/Zul)