Rektor IPB University Kunjungi SPR Mosangu Masagena di Sigi Sulawesi Tengah

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
30 November 2022 9:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rektor IPB University Kunjungi SPR Mosangu Masagena di Sigi Sulawesi Tengah
zoom-in-whitePerbesar
Rektor IPB University Kunjungi SPR Mosangu Masagena di Sigi Sulawesi Tengah
ADVERTISEMENT
Rektor IPB University Prof Arif Satria kunjungi Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) Mosangu Masagena di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, (24/11). Dalam kunjungan ini, Prof Arif didampingi Wakil Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University bidang Pengabdian kepada Masyarakat Dr Sofyan Sjaf.
ADVERTISEMENT
Kedatangan Rektor IPB University di Kabupaten Sigi disambut Bupati Kabupaten Sigi, Mohamad Irwan beserta jajarannya dan juga perwakilan dari Universitas Tadulako (Untad).
“Pesan saya, para peternak selalu berkolaborasi dan bersatu untuk belajar menerima ilmu-ilmu yang diberikan oleh Untad dan IPB University. Ada program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) seperti Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) dan Kedai Reka. Program-program ini akan coba kita dorong ke Kabupaten Sigi,” ujarnya.
Prof Arif menambahkan, model pendanaan Kedai Reka ini 1:1. Misal Pemerintah Daerah mengeluarkan dana sebesar 2 milyar rupiah, maka dari Kedai Reka juga 2 milyar rupiah.
“Sehingga bisa men-support lebih untuk kegiatan, khususnya terkait peternakan yang ada di Kabupaten Sigi ini,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Ketua SPR Mosangu Masagena, Moh Zain menyampaikan bahwa manfaat dibentuknya SPR ini adalah masyarakat menjadi paham tentang tata cara mengurus hewan ternak yang baik dan benar. Masyarakat juga belajar cara menanam hijauan.
“Sebelum ada SPR ini, hampir semua ternak milik masyarakat ditempatkan di depan rumah, tidak dimasukkan di dalam kandang. Tapi sekarang alhamdulillah setelah adanya SPR ini, peternak sudah mau menempatkan ternaknya di dalam kandang. Saat ini kami sudah suplai sapi untuk kebutuhan kurban di hari raya Idul Adha 2022. Sudah sekitar 100-an ekor sapi. Jadi kita jual lewat online dengan cara mengirim foto, informasi bobot badan. Dan kami sudah pakai nilai bobot badan bukan lagi taksiran harga yang seperti kayak dulu,” kata Moh Zain.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan ini, Bupati Sigi menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sigi akan support terkait pendanaan. Pendanaan ini untuk peningkatan, khususnya di bidang peternakan melalui SPR.
“Sekitar 4 milyar rupiah akan kami anggarkan pada tahun depan. Harapannya bisa menjadikan peternak bisa menambah pendapatannya dan tentunya IPB University dan Untad. Saya berharap masih terus mendampingi para peternak kami ini,” ujar Mohamad Irwan.
Ia menambahkan, terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), daerah Sigi tidak terdampak. Namun demikian, sebagai salah satu wilayah yang berpotensi untuk pengembangan ternak kambing dan sapi, penyediaan pakannya mengalami kesulitan.
“Secara tipologi, di sini termasuk daerah agak kering. Jadi untuk hijaun pakan agak susah. Maka dengan adanya SPR ini masyarakat jadi mau menanam hijauan pakan setelah diajarkan cara menanam hijauan oleh para dosen yang ahli di bidang perkebunan dan peternakan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Masyarakat di sini, lanjutnya, merupakan petani padi, jagung dengan kepemilikan lahan kurang lebih satu hektar per orang. Akan tetapi karena mereka mencintai peternakan, maka sangat semangat sekali ketika adanya program SPR yang digagas oleh IPB University.
“Harapan ke depan SPR kita ingin lebih tambah maju lagi dan butuh pembinaan yang lebih lagi terkait bagaimana cara berternak yang lebih baik lagi,” tandasnya. (dng/Zul)