news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ribuan Orang Hadiri Seminar Niacin IPB University

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
18 Oktober 2019 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
#Ribuan Orang Hadiri Seminar Niacin IPB University
zoom-in-whitePerbesar
#Ribuan Orang Hadiri Seminar Niacin IPB University
ADVERTISEMENT
Sekira 2.300 peserta hadir dalam Nutrition Seminar and Charity for Children (NIACIN) 2019, Sabtu (10/10) di Kampus IPB Dramaga, Bogor yang mengangkat tema “Obesity: A New Trend in Digital Era”. NIACIN yang digelar Himpunan Mahasiswa Departemen Gizi Masyarakat (Himagizi) IPB University ini terbagi dalam empat acara Creativity in Infographic (Creatin), Nutrition Debating Competition (NDC), Crafting Special Recipe (Crispy), dan Physical Activity for Healthy Living (Prolin).
ADVERTISEMENT
“Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan. Bahkan ada yang datang jauh-jauh dari luar pulau Jawa,” ujar Kineta, mahasiswa IPB University yang juga Ketua Pelaksana NIACIN 2019.
Selain seminar nasional, panitia juga mengadakan Charity berupa donasi penggalangan dana.. “Kami adakan kegiatan charity dengan menggalang dana dari peserta seminar. Hasil galang dana tersebut kami berikan untuk keperluan pendidikan di SDN 02 Babakan,” ujar Ananda, mahasiswa IPB University yang menjabat sebagai Ketua Himagizi ini.
Prof Dr Ujang Sumarwan, Dekan Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University dalam sambutannya memaparkan perubahan gaya hidup manusia dari masa ke masa dan dampaknya bagi kesehatan. “Masalah kesehatan ini bersumber dari pola gaya hidup dan konsumsi, nanti akan kita dengarkan bagaimana strategi menjaga hidup sehat seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi,” jelas Guru Besar IPB University ini.
ADVERTISEMENT
Dr Moch Gazali selaku Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Kantor Ketahanan Pangan hadir juga untuk memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi acara NIACIN 2019. “Perbaikan dan inovasi di sektor kesehatan terus ditingkatkan, termasuk dalam kualitas makanan yang dikonsumsi. Semoga seminar ini memberikan pengetahuan tentang pola hidup sehat untuk mereduksi jumlah masalah penyakit termasuk obesitas di Indonesia,” ujar Dr Moch Gazali.
Menurut Kasubdit Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (PJPD) Kementerian Kesehatan RI, dr Asik, MPPM, ada transisi perilaku seseorang sehingga berisiko terjadi obesitas. Di awali dari kurangnya aktivitas fisik, minimnya konsumsi sayur, dan buah, dan tingginya asupan gula, garam, lemah sehingga berisiko tinggi mengalami obesitas.
Sementara itu, pembicara lainnya, dosen IPB dari Departemen Gizi Masyarakat, Dr Rimbawan menjelaskan terkait berbagai fiksi dan mitos tersebar terkait penyebab obesitas. Salah satunya ialah Monosodium Glutamat (MSG) atu mecin yang dikabarkan dapat menyebabkan obesitas. “Sodium merupakan salah satu mineral zat gizi dan glutamat merupakan salah satu asam amino komponen protein. Penelitian yang menunjukkan bahwa MSG penyebab obesitas masih tidak konsisten. Selagi kadar MSG tidak berlebihan dan sesuai, ini tidak masalah,” ujar Dr Rimbawan.
ADVERTISEMENT
Hadir juga sebagai pembicara, Prof Hardinsyah yang juga seorang dosen IPB University di Departemen Gizi Masyarakat. Guru Besar IPB University ini memaparkan bagaimana memilih diet yang benar untuk mencapai body goal. “Ketika kita merencanakan untuk menjalani diet, penting untuk memilih diet yang benar dan berdasarkan riset-riset ilmiah dan sesuai dengan latar belakang dan tujuan diet. Agar tidak sembarangan percaya berdasarkan pengalaman orang atau kerabat semata,” tandas Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia ini.
Selain itu, Mury Kuswari MSi, Ketua Umum Asosiasi Nutrisionis, Olahraga dan Kebugaran Indonesia (ANOKI) menyarankan untuk memanfaatkan fitur kecanggihan teknologi dalam menjaga pola hidup sehat. Kecanggihan teknologi cenderung mendorong minimnya aktivitas fisik dan meningkatkan rasa malas. Strateginya ialah dengan menyempatkan olahraga dan optimalisasi aplikasi atau fitur dari smartphone yang bertajuk hidup sehat dan berolahraga.
ADVERTISEMENT
Hadir juga nutrisionis profesional dari WHO-Indonesia, Dr Sugeng Eko Irianto. Dr Sugeng menjelaskan bagaimana program kebijakan global untuk mengatasi obesitas. “Peningkatan kesadaran hidup sehat, aktivitas fisik, dan gizi seimbang menjadi point utama dalam mereduksi angka obesitas secara global. Di sisi lain, pola hidup sehat harus ditingkatkan khususnya masyarakat urban. Warga kota atau urban memiliki risiko obesitas lebih tinggi, dengan mudahnya akses makanan olahan yang enak, murah, dan menggoda” jelas Dr Sugeng.
Tak hanya dari dokter dan pakar gizi serta ahli kesehatan, NIACIN 2019 kali ini juga menghadirkan pakar psikologi, yaitu Naomi Ernawati MPsi, Psi. Menurutnya ada hubungan erat antara emosional dan keinginan untuk makan, termasuk makan secara berlebihan. “Salah satu terapi bagi pasien obesitas ialah dengan terapi mental, bahwa konsumsi makanan itu yang penting sehat dan gizi seimbang tidak berlebihan,” papar Naomi selaku psikolog klinis PT Shape-Up Indonesia. (HA/ris)
ADVERTISEMENT
Contact Person: Shynthia (081296136255)
Kata kunci: Nutrition Seminar and Charity For Children (NIACIN) 2019, obesitas, mitos Monosodium Glutamat (MSG)