Rumpon Portable Karya Dosen IPB University Cocok Diterapkan di Perairan Tapanuli

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
18 Desember 2020 8:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rumpon Portable Karya Dosen IPB University Cocok Diterapkan di Perairan Tapanuli Tengah
zoom-in-whitePerbesar
Rumpon Portable Karya Dosen IPB University Cocok Diterapkan di Perairan Tapanuli Tengah
ADVERTISEMENT
Dr Roza Yusfiandayani, dan Prof Mulyono S Baskoro, inventor eFAD (Rumpon Portable) dari IPB University berkesempatan menjadi narasumber dalam webinar Bincang Perikanan di depan peserta dari IPB University, Sekolah Tinggi Kelautan dan Perikanan (STPK) Matauli dan Universitas Syah Kuala, 16/12. Pada kegiatan yang difasilitasi PT Sahabat Nelayan Indonesia ini, Dr Roza menjelaskan bahwa riset eFAD (Rumpon Portable) sudah dimulai sejak 2013 dan sudah diaplikasikan di berbagai daerah. Seperti Pelabuhan Ratu, Aceh Barat, Jepara, hingga Banten.
ADVERTISEMENT
Dr Roza juga menjelaskan secara komprehensif bagaimana proses pengoperasian eFAD (Rumpon Portable) yang mendukung aktivitas penangkapan ikan oleh nelayan sehingga dapat meningkatkan pendapat nelayan tersebut. Menurutnya, ikan akan datang ke sekitar rumpon dengan frekuensi yang dihasilkan eFAD (Rumpon Portable).
Sementara itu, Prof Mulyono juga turut menjelaskan tentang proses secara science saat ikan berkumpul di sekitar eFAD (Rumpon Portable) saat dikaji dari sudut pandang tingkah laku ikan. Menurut Prof Mulyono, ikan akan memberikan respon dan terangsang untuk mendekat pada frekuensi tertentu.
Dr Joko Samiaji selaku Ketua Sekolah Tinggi Kelautan dan Perikanan Matauli yang berlokasi di Pantai Barat Sumatera, tepatnya WPP 572 Kabupaten Tapanuli Tengah, menjelaskan bahwa eFAD (Rumpon Portable) feasible apabila diaplikasikan di peraian Tapanuli Tengah, karena dari segi kontur dan ekosistem mendukung. Perairan Tapanuli Tengah didominasi ekosistem laut lepas (Blue Ocean Water Ecosysstem) atau deep sea.
ADVERTISEMENT
“Perairan Tapanuli Tengah juga tersusun atas wilayah pantai yang dikelilingi berbagai pulau dan hamparan terumbu karang. Sehingga perairan Tapanuli Tengah adalah tempat yang sesuai untuk eFAD (Rumpon Portable) dioperasikan dan aplikasikan,” ujarnya.
Dari kegiatan ini, Fathan selaku CEO PT Sahabat Nelayan Indonesia menaruh harapan akan adanya kerjasama antara PT Sahabat Nelayan Indonesia mewakili IPB University dengan STPK Matauli. Kehadiran eFAD (Rumpon Portable) di Tapanuli Tengah dapat membantu nelayan untuk meningkatkan produktivitasnya dan tentunya tercipta kerjasama riset lintas perguruan tinggi. Kegiatan webinar tersebut diharapkan dapat membuka pintu dan gerbang kolabroasi perguruan tinggi IPB University dan STPK Matauli. (**/Zul)
Keyword: Rumpon Portable, IPB University, PT Sahabat Nelayan Indonesia, dosen IPB
Kategori SDGs: SDGs-14, SDGs-17
ADVERTISEMENT