Sawfish Project Indonesia Berbagi Pengalaman dengan Peneliti Bangladesh

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
24 Juni 2020 8:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sawfish Project Indonesia Berbagi Pengalaman dengan Peneliti Bangladesh
zoom-in-whitePerbesar
Sawfish Project Indonesia Berbagi Pengalaman dengan Peneliti Bangladesh
ADVERTISEMENT
Menurut Sihar Silalahi, mahasiswa IPB University yang menjadi Ketua Sawfish (Pari Gergaji) Project Indonesia, kegiatan konservasi Sawfish di Indonesia belum pernah ada. Konservasi di Indonesia selama ini belum melirik Sawfish secara khusus. Negara-negara lain seperti Bangladesh, Australia, Amerika dan Afrika yang sangat sudah banyak menunjukkan keprihatinan tentang Sawfish.
ADVERTISEMENT
Untuk membangun dialog dan berbagi pengalaman antara Indonesia dengan Bangladesh dalam upaya melindungi Sawfish, Sihar dan tim Sawfish Project Indonesia berdiskusi secara daring dengan Mahatub Khan Badhon, peneliti Pari Gergaji (Sawfish) di Bangladesh, (17/6). Saat ini Badhon menjadi dosen di University of Dhaka, Bangladesh.
Dalam kesempatan ini, Badhon berbagi pengalaman tentang penelitian yang pernah dilakukannya bersama James Cook University.
“Pari Gergaji bukanlah hasil tangkapan utama dari para nelayan di Bangladesh. Harga pasar Pari Gergaji tidak lebih tinggi dari ikan tangkapan utama pada umumnya seperti ikan bawal atau ikan hilsa. Pari Gergaji di sini secara tidak sengaja terjerat jaring nelayan atau yang secara teknis disebut sebagai by-catch. Ketika hal itu terjadi, nelayan tidak tahu bagaimana penanganan yang tepat untuk melepaskan Sawfish,” jelas Badhon.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, solusi untuk masalah ini adalah adanya penyadartahuan yang diberikan kepada nelayan lokal. Berbagai media telah digunakannya seperti buku panduan dan video youtube yang menjelaskan bagaimana melepaskan Sawfish yang tertangkap dengan tepat.
Pengedukasian nelayan lokal adalah langkah yang sangat penting dalam melakukan kegiatan konservasi berbasis maritim. Nelayan adalah orang yang nantinya diharapkan dapat meneruskan pekerjaan konservasi terhadap suatu spesies yang terancam punah di suatu wilayah pesisir. Tanpa ada nelayan yang teredukasi, tidak ada keberlanjutan konservasi.
Tim Sawfish Project Indonesia berharap pesan dari peneliti Bangladesh ini menjadi program kegiatan yang bisa segera direalisasikan. Yaitu mencerdaskan kehidupan nelayan lokal di Merauke terkait penangkapan pari yang hampir punah ini.
“Saat ini tim Sawfish Project Indonesia sedang mempersiapkan materi ajar dan bahan peraga yang akan digunakan dalam program edukasi. Rencananya kami akan menyusun buku panduan dan video singkat tentang bagaimana melepaskan Sawfish yang tertangkap dengan dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Papua,” ujar Willy, salah seorang anggota Sawfish Project Indonesia yang sekarang bekerja sebagai konsultan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Sihar dan rekan-rekannya yaitu Azizul, Iis, Willy dan Laylia, masih akan terus melakukan persiapan yang mereka perlukan untuk melaksanakan kegiatan konservasi Pari Gergaji di Merauke. Kumpulan mahasiswa dan alumni IPB University ini berkolaborasi dengan mahasiswa Universitas Brawijaya yang bernama Dicky.
Mereka telah diumumkan berhasil memenangkan penghargaan Conservation Leadership Programme 2020 pada bulan Mei yang lalu. Melalui penghargaan ini, mereka akan melakukan program konservasi Pari Gergaji pertama di Indonesia. (**/Zul)
Keyword: Pari Gergaji, Sawfish, IPB University, mahasiswa IPB