Sekolah Pascasarjana IPB Ulas tentang Program Studi Ekonomi Kelautan Tropika

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
1 Desember 2022 10:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Podcast Sekolah Pascasarjana IPB University Ulas tentang Program Studi Ekonomi Kelautan Tropika
zoom-in-whitePerbesar
Podcast Sekolah Pascasarjana IPB University Ulas tentang Program Studi Ekonomi Kelautan Tropika
ADVERTISEMENT
Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University kembali gelar Podcast SPs IPB University Episode 19 yang mengulas topik tentang program studi (Prodi) Ekonomi Kelautan Tropika (EKT) Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), (26/11). Podcast SPs IPB University kali ini diisi oleh narasumber Ketua Prodi EKT Dr Kastana Sapanli dan dipandu oleh Dina Yuniar, SPi, MSi sebagai host.
ADVERTISEMENT
Dr Kastana menyampaikan bahwa Prodi ini pertama dibentuk dengan nama prodi Ekonomi Sumberdaya Kelautan Tropika (ESK) pada tahun 2002. Kemudian pada tahun 2004, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University melakukan restrukturisasi prodi dengan departemenisasi prodi-prodi dalam rumpun ilmu yang sama.
Ia menjelaskan bahwa jurusan Sosial Ekonomi Perikanan (Sosek) merupakan salah satu jurusan yang mengalami restrukturisasi. Akhirnya masuk ke Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL) FEM IPB University. Kemudian pada tahun 2016 berganti nama menjadi prodi EKT.
“Saat ini lulusan kami tersebar di berbagai bidang. Awal mula fokus kami hanya membahas keilmuan sektor perikanan, yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya saja. Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan keilmuan, maka ada tujuh sektor bidang ekonomi kelautan yang ada di prodi EKT ini,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, dua sektor awal bidang perikanan tersebut, yang pertama adalah perikanan tangkap. Bidang ini mempelajari daya dukung dan alokasi perikanan tangkap agar perikanan tangkap di nasional dapat dikaji jumlah tangkapannya supaya tidak overfishing. Kedua adalah perikanan budidaya yang membahas bagaimana mengelola budidaya yang tidak hanya menguntungkan dari segi ekonomi saja, namun juga memperhatikan ramah lingkungan. “Kita berpikir bagaimana kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan harus kita perhatikan. Kedua sektor ini adalah awal keilmuan kami di prodi EKT,” tambahnya.
Dr Kastana menyampaikan, dari 2 sektor tersebut kini bertambah menjadi 5 sektor bidang ekonomi kelautan. Yaitu bidang pariwisata bahari, industri kelautan, pertambangan dan energi laut, transportasi maritim, serta jasa kelautan.
“Saat ini prodi EKT ini adalah satu-satunya dan pertama di dunia. Memang yang membahas ocean economic itu banyak, akan tetapi adanya tambahan sektor tropical inilah yang menjadi identitas kami,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menjelaskan secara terpisah, dalam rangka mewujudkan pembangunan bidang kelautan sebagai tumpuan ekonomi nasional, terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan. Yang pertama masih terbukanya peluang yang besar untuk memanfaatkan sumberdaya kelautan sehingga perlu peningkatan kemampuan bangsa untuk memanfaatkan peluang tersebut.
“Yang kedua, pemanfaatan sumberdaya kelautan pada masa kini dan masa datang harus ditata sedemikian rupa sehingga dapat optimal dan berkelanjutan. Dengan demikian diperlukan upaya-upaya terencana, sistematis dan terintegrasi sehingga dapat dicapai aktivitas ekonomi yang optimal dan berkelanjutan,“ ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini Prodi EKT baik program doktor maupun magister sudah terakreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Prodi EKT membuka pendaftaran mahasiswa baru dalam dua periode, baik di semester ganjil dan juga semester genap. (HBL/Zul)
ADVERTISEMENT