Sekolah Vokasi IPB University Hadirkan Tiga Pengusaha Muda Startup Pertanian

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
16 Juli 2021 9:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sekolah Vokasi IPB University Hadirkan Tiga Pengusaha Muda Startup Pertanian
zoom-in-whitePerbesar
Sekolah Vokasi IPB University Hadirkan Tiga Pengusaha Muda Startup Pertanian
ADVERTISEMENT
Sekolah Vokasi (SV) IPB University hadirkan tiga pengusaha muda di bidang startup pertanian dalam International Webinar SV-IPB Youth and Innovation for Sustainable Agriculture, (13/7). Mereka adalah Rully Setya Purnama, perusahaan startup PT Minapoli, Pandudamai Insani Taufiq, dari PT Biomagg dan Ade Mulya, dari TaniHub Group.
ADVERTISEMENT
Dr Daisy DSJ Tambajong selaku Ketua Senat Sekolah Vokasi IPB University membuka acara dan memberikan gambaran umum permasalahan pertanian di Indonesia terutama regenerasi petani dan kesiapan teknologi.
“Pada era 4.0, sangat penting hubungan antara informasi dan komunikasi yang saat ini menggunakan berbagai media terutama media sosial. Teknologi informasi ini seharusnya menjadi pintu dan jembatan bagi pembangunan pertanian berkelanjutan baik di sektor pertanian, perikanan dan peternakan,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Pandudamai membawakan materi biokonversi dari sampah organik. Menurutnya, saat ini ada fenomena adanya food gap antara kebutuhan pangan dengan produksi pertanian. Masalah lainnya adalah adanya peningkatan populasi yang berdampak pada peningkatan sampah yang dihasilkan.
Salah satu solusi yang ditawarkan dari permasalahan sampah organik tersebut adalah dengan menkonversi biomassa tersebut dengan menggunakan Black Soldier Fly (BSF) larvae.
ADVERTISEMENT
“Selain mengatasi masalah lingkungan, juga terdapat produk turunan ekonomi yang dihasilkan. Yakni BSF larvae meal, BSF larvae oil, wound medicine, natural soap, aromatherapy dan liquid soap. Oleh karena itu saya mengajak kita semua agar bisa mengelola sampah bersama Biomagg,” imbuhnya.
Ade Mulya dari Tanihub berikan solusi terhadap permasalahan yang sering dihadapi oleh petani. Menurutnya, kita harus fokus pada sisi infrastruktur, data dan sumberdaya manusia.
“TaniHub mencoba hadir dan membawa pertanian untuk semua orang. Tanihub adalah platform terintegrasi yang memberdayakan petani dan pelanggan akhir melalui dukungan teknologi. Tanihub membuat pengguna mudah mengakses pasar dan produk segar serta akses permodalan untuk tumbuh berkembang,” ujarnya.
Sementara itu, Rully Setya Purnama (Minapoli) berbicara mengenai industry 4.0 dari sisi sumberdaya manusia, inovasi teknologi, transdisiplin ilmu, model bisnis baru, produktif dan efisiensi, dan impact dari industri 4.0 itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Inovasi baru “startup” membuat proses bisnis menjadi lebih efektif dan efisien, membuka peluang model bisnis dan lapangan kerja baru. Keputusan yang diambil juga berbasis data, industrinya lebih scalable dan regenerasi pelaku usaha yang potensial.
“Minapoli sendiri adalah perusahaan yang berbasiskan pada sektor perikanan. Dengan potensi Indonesia sebagai negara produsen perikanan terbesar kedua di dunia, Minapoli hadir dalam berbagai platform seperti pasarmina dan infomina. Pasarmina sendiri adalah wadah (marketplace) untuk memenuhi segala macam kebutuhan budidaya perikanan sehari-hari. Sedangkan infomina merupakan media untuk media interaksi untuk pengguna saling berbagi informasi dan pengetahuan tentang budidaya perikanan,” terangnya.
Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dari perguruan tinggi yang memiliki peran penting dalam mencetak Sumberdaya Manusia (SDM). Dibutuhkan SDM yang bergerak di bidang budidaya perikanan yang dapat mengatasi masalah perikanan. Mereka juga harus bisa mencipta inovasi baru “startup” yang mampu membawa perubahan di dunia industri. Terutama perubahan pada dampak ekonomi, sosial dan lingkungan yang berkelanjutan dan lestari. (TRB/Zul)
ADVERTISEMENT