Studium Generale Pra Wisuda: Alumni IPB Gerakan Integrated Social Farming

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
7 April 2021 8:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Studium Generale Pra Wisuda: Alumni IPB University Ini Lakukan Gerakan Integrated  Social Farming
zoom-in-whitePerbesar
Studium Generale Pra Wisuda: Alumni IPB University Ini Lakukan Gerakan Integrated Social Farming
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wahid Ikhsani Putra, SPt, Penggerak Masyarakat Desa Peternakan Terintegrasi menyebutkan bahwa usaha pertanian tidak terpengaruh pandemi. Hal ini disampaikannya di hadapan para calon wisudawan sebagai gambaran pembekalan dan motivasi dalam acara Studium Generale Pra Wisuda, (5/4).
ADVERTISEMENT
Sebelum lulus dari IPB University, Wahid sudah memulai usaha peternakan dengan teman-temannya dan ikut dalam seleksi Program Wirausaha Mahasiswa dan berhasil mendapat pendanaan. Namun di luar dugaannya, ternaknya habis oleh pencuri. Sebelum lulus ia dibebani hutang yang besar.
Tidak menyerah dengan pengalamannya tersebut, Wahid mulai melirik hijauan pakan dengan menanam rumput odot di Sukabumi. Ternyata rumput ini sangat potensial.
“Permintaannya mencapai 6 ton. Namun saya hanya mampu memenuhi 5 ton. Usaha hijauan pakan ini masih sangat berpotensi karena hijauan/rumput odot tidak akan diganggu hama,” ucap alumni IPB University dari Fakultas Peternakan ini.
Dari pengalamannya dalam bidang pertanian, di tahun 2018 Wahid terlibat dalam gerakan mengoptimalkan pertanian Indonesia. Ia bergabung di Bertani untuk Negeri, Bersama Ulama Se Indonesia yang diluncurkan dalam muktamar ulama seluruh Indonesia yang dihadiri Rektor IPB University juga Presiden RI.
ADVERTISEMENT
Whid menghasilkan gagasan berupa membangun pertanian terpadu dengan model socioentrepreneur berbasis pemanfaatan lahan non produktif. Bersama-sama masyarakat petani Jati Sumonegoro, Wahid memulai pengembangan integrated social farming berbasis pemanfaatan lahan non produktif. Komoditasnya adalah sapi, rumput gajah, pembibitan kambing, penggemukan, sengon, kelor, tanaman buah, padi organik, kacang juga mengelola kompos dan bioenergi.
“Dengan integrated farming berbasis pemanfaatan lahan non produktif, diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kemandirian pangan, membangun tempat praktik atau magang bagi mahasiswa atau santri, jamaah atau masyarakat umum,” imbuhnya.
Pada kesempatan ini, Direktur Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB University, Handian Purwawangsa mengucapkan selamat kepada para calon wisudawan yang telah menyelesaikan studinya dan akan menghadapi dunia luar.
ADVERTISEMENT
Diakuinya lulusan saat ini disebut generasi online, karena kegiatan akademik dilakukan secara online, menghadapi tantangan yang berat karena ada perubahan yang sangat besar akibat COVID-19.
“Banyak sekali pekerjaan yang hilang, ada pula pekerjaan muncul. Untuk itu diperlukan inovasi, semangat lebih dalam beradaptasi dengan konsisi baru ini. Untuk itu, studium generale ini dilakukan agar lulusan IPB University dapat merefresh kembali dan dapat memberi motivasi serta memberikan pandangan kondisi saat ini yang harus dihadapi ke depan,” ucapnya. (dh/Zul)