Tenant Incubie IPB Tetap Berproduksi di Masa Pandemi COVID-19 Sambil Berbagi

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
1 Mei 2020 11:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tenant Incubie IPB University Tetap Berproduksi di Masa Pandemi COVID-19 Sambil Berbagi
zoom-in-whitePerbesar
Tenant Incubie IPB University Tetap Berproduksi di Masa Pandemi COVID-19 Sambil Berbagi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi COVID-19 telah menciptakan kepanikan di masyarakat seperti kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD), hand sanitizer, bahan pangan dan lain sebagainya. Fenomena lain yang menghantam perekonomian adalah omzet yang menurun dan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang juga dialami Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau Startup. Namun demikian, beberapa tenant (startup binaan) Inkubator Bisnis - Science Techno Park (STP) IPB University tetap bertahan dengan produk dan strategi bisnis yang inovatif dalam menghadapi pandemi. Mereka bahkan turut membantu penanggulangan wabah corona (COVID-19). Beberapa tenant itu adalah CV Berkah Inovasi Kreatif Indonesia (BIKI), PT Ecodoe, CV Infinity, PT Rumah Rumput Laut dan CV Agrowing.
ADVERTISEMENT
BIKI yang merupakan tenant inwall di kawasan STP IPB University di Taman Kencana memproduksi produk fungsional berbasis chitosan (cangkang udang, kepiting dan crustacea lainnya) antara lain edible coating, minuman kesehatan dan hand sanitizer. Selama pandemi COVID-19, permintaan dan omzet penjualan hand sanitizer naik sebesar 300 persen. Kapasitas produksi yang semula 1000 botol (30 ml) hand sanitizer per hari meningkat hingga 4000 botol. Permintaan datang dari berbagai channel mulai dari perseorangan (reseller), distributor dan agen, sekolah, kantor dan mitra bisnis lainnya di seluruh Indonesia.
Tenant STP IPB University lainnya adalah Ecodoe yang pada awalnya menjual souvenir dan paket seminar kit melalui digital marketing, di tengah pandemi ini kemudian memproduksi masker kain dan baju APD. Hanya dalam waktu tiga hari, Ecodoe bisa menerima pesanan lebih dari 200.000 unit. Selian itu, Ecodoe juga menyalurkan donasi ke beberapa lembaga seperti Kurir Kebaikan yang realisasinya dilakukan di Bogor, Jakarta dan Kota Batu Malang serta donasi APD dan hand sanitizer langsung ke rumah sakit ibu dan anak serta beberapa tenaga medis di Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Rumah Rumput Laut (RRL) dengan produk kosmetik berbasis rumput laut melakukan gebrakan dengan me-launching antiseptik gel yang merupakan produk partnership dengan tenant lain. Terbukti, penjualan antiseptik gel dengan harga terjangkau membuahkan hasil yakni meningkatnya omzet penjualan.
Demikian juga dengan Infinity, tenant yang core businessnya adalah jasa desain dan cetak/print 3 dimensi, di tengah masa pandemi COVID-19 ini memproduksi face shield (pelindung wajah). Infinity melakukan proses produksi dari mulai pembuatan rangka atau cetak 3D printing, finishing (cutting dan melubangi mika, karet, amplas rangka), sterilisasi menggunakan UV-C, dan packing di Gedung Inkubator Bisnis Leuwikopo, Dramaga, Bogor. Infinity mampu memproduksi face shield hingga 100-150 unit per hari dan telah memproduksi sebanyak 2.050 unit.
ADVERTISEMENT
“Mereka memulai dengan donasi terlebih dahulu kemudian pelanggan mulai mereferensikan produk mereka kepada individu dan organisasi, lalu organisasi tersebut yang mengirimkan sendiri ke rumah sakit. Face shield produksi tenant STP IPB University tersebut telah didistribusikan ke daerah Bogor, Jakarta, Tangerang, Bekasi, Rembang, Majalengka, Salatiga, Wonogiri, Semarang, Malang, Madiun, Lampung, Lombok dan Mataram,” ujar Direktur Kawasan Sains Teknologi dan Inkubator Bisnis (DKSTIB), Dr Rokhani Hasbullah.
Agrowing, tenant yang bergerak di bidang buah-buahan/sayuran juga kebanjiran permintaan selama masa pandemi COVID-19. Buah-buahan seperti lemon segar, jambu biji merah (dalam bentuk puree buah) dan tomat cherry adalah buah yang paling banyak diminati konsumen. Strategi yang dilakukan selain dengan menjaga kebersihan di tempat packing house di Gedung Inkubator Bisnis IPB University sesuai standar, Agrowing juga memberikan pelayanan pengantaran langsung ke para konsumen dan reseller-nya.
ADVERTISEMENT
“Strategi ke depan yang sedang dikembangkan adalah canvassing melalui website Agrowing.co.id, dimana ada link khusus untuk para reseller toko dan link menuju ke aplikasi manajemen kebun. Agrowing juga turut berdonasi dengan memberikan paket buah, susu, telur, dan beras kepada pejuang nafkah di jalanan,” ujarnya.
Menurutnya, pihak Inkubator Bisnis IPB University memberikan kebijakan khusus kepada para tenant yang kegiatan usahanya berperan dalam membantu penanganan wabah COVID-19. Kebijakan tersebut adalah dengan tetap memberikan ijin produksi bagi para tenant meskipun dengan mengurangi jumlah karyawannya.
“Selain itu, untuk mengurangi kerumunan, pihak Inkubator Bisnis juga memberikan tambahan ruangan bagi tenant untuk melakukan kegiatan usahanya. Meski tetap berusaha, mereka tetap berbagi kepada sesama. Leadership yang handal, produk yang inovatif, strategi bisnis yang tepat dari para tenant ini menjadi kunci keberhasilan di tengah kesulitan menghadapi wabah. Mari bersama-sama kita turut berkontribusi dalam menanggulangi wabah COVID-19. Sekecil apapun kontribusi Anda, pasti akan berdampak. Amiin,” tandasnya. (stp ipb/Zul)
ADVERTISEMENT
Keyword: Incubie, Hand Sanitizer, APD, COVID-19, Face Shield, IPB University