Tim Peneliti IPB University Lakukan Intervensi Budidaya Lobster Pasir di Sumbar

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
4 Agustus 2022 10:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tim Peneliti IPB University Lakukan Intervensi Budidaya Lobster Pasir di Sumbar
zoom-in-whitePerbesar
Tim Peneliti IPB University Lakukan Intervensi Budidaya Lobster Pasir di Sumbar
ADVERTISEMENT
Sejumlah pimpinan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) bersama tim peneliti kegiatan budidaya lobster pasir berkesempatan mengunjungi Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumatera Barat (Sumbar). Rombongan terdiri dari Dekan FPIK IPB University, Prof Fredinan Yulianda, didampingi Wakil Dekan Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan (SKP), Prof Mala Nurilmala.
ADVERTISEMENT
Sementara, tim peneliti kegiatan budidaya lobster pasir (Panulirus homarus) merupakan dosen IPB University dari Departemen Budidaya Perairan (BDP) Dr Irzal Effendi, bersama asisten Fajar Maulana, SPi, MSi. Tim delegasi disambut dan diterima oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat, Dr Desniarti.
“Penerimaan ini menandakan dimulainya intervensi kegiatan pengembangan budidaya lobster pasir di wilayah Sumatera Barat. Kegiatan ini akan berlangsung selama sembilan bulan hingga Desember 2022. Sejatinya rencana kerjasama akan terus dilakukan hingga tahun 2024,” jelas Fajar Maulana.
Pada kesempatan lain, Resi Suriati, SPi, MSi selaku Sekretaris DKP Sumatera Barat memberikan konfirmasi kepada tim peneliti untuk terjun ke lapangan. Terutama di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Perikanan Budidaya air Laut dan Payau (BPBALP) Instalasi Sungai Nipah, Panainan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Penggunaan wadah budidaya yang direncanakan menggunakan keramba jaring apung yang berada di tengah laut.
ADVERTISEMENT
Pada 28-29/7 dilakukan kegiatan survei lokasi budidaya yang terletak di unit pelaksana teknis daerah (UPTD) Balai Perikanan Budidaya air Laut dan Payau (BPBALP) Instalasi Sungai Nipah, Panainan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Wadah budidaya yang digunakan direncanakan menggunakan keramba jaring apung yang berada di tengah laut.
Fajar Maulana mengatakan, diskusi perencanaan kerja bersama tim teknisi lapangan dilakukan. Pada diskusi tersebut, sebutnya, dibicarakan langkah kerja serta proses pembuatan sub-mersible cage yang akan digunakan untuk memelihara benih bening lobster hingga muncul pigmen. “Selanjutnya peneliti menjabarkan mengenai feeding tray yang dimanfaatkan sebagai tempat peletakan makanan berupa ikan rucah, pentingnya tutup keramba jaring apung (KJA) berupa paranet untuk menghindari terik sinar matahari serta cahaya yang masuk kedalam kolom KJA, “ ungkapnya. Menurutnya hal ini dimaksudkan untuk membuat pekerja dan lobster peliharaan lebih nyaman, karena lobster sejatinya berdiam diri pada lokasi bawah batu atau terlindung. (*/Rz)
ADVERTISEMENT