Tingkatkan Skill Manajemen, Lawalata IPB University Gelar MOK

Tingkatkan Skill Manajemen, Lawalata IPB University Gelar MOK

Unik Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lawalata IPB University menggelar Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan (MOK) 2021, (17/8). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas anggotanya di bidang manajemen, keorganisasian, kepemimpinan dan soft skill lainnya. MOK 2021 mengusung tagline "Meningkatkan Kapasitas Berorganisasi di Era Pandemi".

Dr Soeryo Adiwibowo, Dosen IPB University hadir sebagai narasumber dalam MOK 2021 ini. Salah satu pendiri Perkumpulan Mahasiswa Pecinta Alam Lawalata IPB University ini memaparkan mengenai materi kelawalataan.

Dikatakannya, Lawalata IPB University lahir pada tahun 1974. "Saat itu mahasiswa banyak yang bergabung ke dalam Dewan Mahasiswa atau dikenal saat ini BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa). Pada saat itu juga setiap fakultas yang ada di IPB University masing-masing memiliki organisasi mahasiswa pecinta alam. Oleh karena itu, saya berinisiatif mengajak para pecinta alam yang terpecah belah tersebut menjadi satu bagian untuk bersama-sama melakukan kegiatan mendaki gunung, berdiskusi atau menonton film bersama tentang lingkungan hidup dengan menyenangkan,” tutur dosen IPB University di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM) ini.

Menurutnya, nama Lawalata adalah singkatan dari Perkumpulan Mahasiswa Pecinta Alam. Organisasi ini dibentuk untuk membangkitkan kepedulian serta menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan hidup. Anggota Lawalata IPB University tidak mengenal lapisan strata sosial, sehingga setiap anggota di Lawalata IPB University sama pentingnya.

"Perbedaannya hanya sebatas seberapa besar peran dan kepeduliannya terhadap lingkungan, " jelasnya.

Lebih lanjut ia mengurai seputar pondasi Lawalata IPB University. "Ada tiga pondasi yakni Pertama, kecintaan terhadap tanah air Indonesia dan planet bumi. Ini sebagai titik masuk yang penting bagi anggota Lawalata IPB University. Kedua, bekerja secara kolektif dan inklusif sehingga hindari sifat egoisme dan identitas eksklusif. Dan ketiga, kepedulian terhadap rakyat Indonesia dan warga bumi terkait ruang hidupnya,” tandasnya. (**/Zul)