WEFA 2022 Bahas Bisnis Ikan Hias Indonesia dan Aquascape

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
2 Juni 2022 9:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
WEFA 2022 Bahas Bisnis Ikan Hias Indonesia dan Aquascape
zoom-in-whitePerbesar
WEFA 2022 Bahas Bisnis Ikan Hias Indonesia dan Aquascape
ADVERTISEMENT
Himpunan Mahasiswa Akuakultur (Himakua) Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPIK), IPB University mengadakan World of Exotic Fish and Aquascape (WEFA) 2022, (14/05). Gelaran kegiatan tersebut bekerja sama dengan Aquascape IPB Community (AIC) dan didukung oleh mata kuliah Ikan Hias dan Akuaskap sebagai implementasi Kampus Merdeka Merdeka Belajar (KMMB). Melalui kegiatan ini, mahasiswa dan masyarakat dapat memperoleh informasi yang bermanfaat mengenai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan beragam jenis ikan hias, sifat karakteristik, dan pemeliharaan, serta memahami cara pembuatan akuaskap atau seni tata cara penyusunan akuarium.
ADVERTISEMENT
Dalam paparannya, Hendra Iwan Putra dari Indonesia Tropical Fish Exporters Association (Inafish) menyampaikan rekam jejak ekspor impor ikan hias di dunia dan Indonesia. Ia menyebut, berdasarkan data ekspor tahun 2018, Indonesia berada di posisi ketiga secara global sebagai eksportir ikan hias laut dan posisi kelima untuk ekspor ikan hias air tawar. Ia pun menyebut, keresahan para pembudidaya ikan hias dan eksportir ikan hias mengenai kekalutan regulasi ekspor ikan yang ada.
Sementara, Bambang Nurdiansyah dari Aquair menyampaikan komponen yang harus ada di dalam aquascape. Komponen yang dimaksud terdiri dari komponen utama seperti substrat, bakteri starter, tanaman dan pupuk dasar. Selain itu, dijelaskan pula sejarah dari masing-masing komponen seperti lampu, kaca, filter, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Ia juga menjelaskan tentang tanaman yang digunakan pada aquascape dan cara menanam serta pemilihan jenis tanaman yang digunakan. “Apabila dasar akuarium anaerob, tanaman tidak bisa tumbuh dengan baik karena akar tanamannya akan membusuk,” katanya.
Kegiatan kali ini juga mengundang Richie Budiman, penghobi ikan hias sekaligus founder Buddy Fish. Ia membahas materi mengenai ikan-ikan predator yang diminati para hobies di Indonesia. Ia menyampaikan lebih detail mengenai ikan predator, sharing session mengenai usaha ikan predator, serta sesi diskusi yang membahas trend and traffic, market, tips and tricks, ekspor impor ikan hias predator, hingga regulasi ekspor usaha ikan hias predator.
Wildan Nurussalam, MSi, Komisi Kemahasiswaan Departemen Budidaya Perairan dalam sambutannya menyampaikan bahwa, “Ikan hias merupakan komoditas akuakultur yang sangat berkembang, apalagi di saat pandemi. Dimana ikan hias banyak memberikan sumbangan pendapatan bagi devisa negara baik ekspor maupun lokal.”
ADVERTISEMENT
Fajar Maulana, menjelaskan, WEFA diadakan untuk memaparkan dan menggali potensi ekonomi dan bisnis ikan hias dan akuaskap Indonesia yang mendunia. dengan demikian, mahasiswa didorong untuk berinteraksi dan bertemu langsung dengan pelaku usaha serta para praktisi. (KRM/Zul)