Kiai Ma’ruf Amin Berpamitan di PBNU, Ini Faktanya

Konten Media Partner
14 Agustus 2018 16:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kiai Ma’ruf Amin Berpamitan di PBNU, Ini Faktanya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
BERANGKAT: Doa bersama melepas keberangkatan Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin menunaikan ibadah haji ke Tanah Haram di PBNU Jakarta. (foto: pbnu for ngopibareng.id)“Doa bersama ini diadakan untuk melepas keberangkatan Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin menunaikan ibadah haji ke Tanah Haram di Arab Saudi,” kata Robikin Emhas.
ADVERTISEMENT
Share :
Ngopibareng.id | KH Ma’ruf Amin, Rais Am PBNU, berpamitan kepada jajaran pengurus organisasi Islam terbesar di Indonesia itu di Jakarta. Sontak saja, selain beramah tamah, para elite NU mengadakan doa bersama, Selasa siang 14 Agustus.
"Doa bersama ini diadakan untuk melepas keberangkatan Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin menunaikan ibadah haji ke Tanah Haram di Arab Saudi," kata Robikin Emhas, Ketua PBNU bidang hukum, pada ngopibareng.id.
Kiai Ma’ruf Amin Berpamitan di PBNU, Ini Faktanya (1)
zoom-in-whitePerbesar
Kiai Ma’ruf Amin Berpamitan di PBNU, Ini Faktanya (2)
zoom-in-whitePerbesar
Atas pencawapresan itu, Kiai Ma’ruf Amin mendapat desakan dari pelbagai kalangan untuk mengundurkan diri, baik Rais Am PBNU maupun Ketua Umum MUI Pusat. Tak kurang dari KH A Mustofa Bisri, Mustasyar PBNU, mendesak agar Kiai Ma’ruf Amin mundur agar "posisi Rais Am NU tidak berada di bawah presiden".
ADVERTISEMENT
Sementara itu, jajaran PBNU akan menggelar rapat gabungan Syuriah dan Tanfidziyah guna mengatasi masalah tersebut, guna keberlangsungan organisasi ulama ini.
Sementara itu, Kiai Ma’ruf Amin masih berstatus sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada saat ditunjuk sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo. Status sebagai ketua umum MUI itu menimbulkan polemik. Sebab, lembaga itu merupakan lembaga keagamaan yang diminta untuk tetap menjaga independensi.
Mengenai hal itu, Kiai Ma’ruf mengaku akan ada mekanisme organisasi mengenai jabatan ketua umum yang masih disandangnya.
"Nanti akan ada mekanisme organisatoris. Tidak dimundurkan atau minta mundur. Nanti akan ada mekanisme penyesuaian," ujar Kiai Ma’ruf pada pers di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Minggu 12 Agustus lalu. (adi)
ADVERTISEMENT