Putri Tukang Parkir Mengejar Mimpi Kuliah di UGM

Konten Media Partner
6 Juni 2018 11:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Putri Tukang Parkir Mengejar Mimpi Kuliah di UGM
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Share :
ADVERTISEMENT
Ngopibareng.id | Dea Mandasari yang tidak pernah mengeluh terlahir dalam keluarga yang serba pas-pasan. Dia memilih tetap berjuang dalam keterbatasan untuk menggapai impian.
Meskipun ayahnya hanyalah seorang tukang parkir, Dea Mandasari tidak merasa minder memiliki cita-cita tinggi untuk bisa mengenyam bangku kuliah.
Putri Tukang Parkir Mengejar Mimpi Kuliah di UGM (1)
zoom-in-whitePerbesar
Dea telah berkeinginan melanjutkan kuliah sejak bangku SMP. Hanya saja dia tidak berani secara terang-terangan memaksakan keinginannya itu ke orang tuanya. Terlebih dengan kondisi keluarga yang serba pas-pasan.
Meski berada dalam keterbatasan tidak mematahkan semangat gadis kelahiran Jakarta, 28 Mei 2000 itu untuk mewujudkan mimpinya. Dia mempunyai mimpi besar menjadi seorang pengusaha sukses. Karenanya, dia pun giat belajar dan berusaha berprestasi.
ADVERTISEMENT
"Yang saya lakukan adalah terus berusaha, belajar disertai doa. Pasti Tuhan akan membukakan jalan," tutur alumnus SMA 48 Jakarta Selatan ini, dikutip dari website Universitas Gajah Mata, ugm.ac.id. Baca Juga : Universitas Islam Internasional Indonesia Mulai Dibangun Muslim Sejati Menerima Perbedaan dan Keragaman, Ini Pesan Prof Nasaruddin Umar Gatot Cium Tangan SBY, Prabowo Sowan Rizieq Beasiswa
Rupanya hasil tidak mengkhianati usaha, sejak bangku SD dia selalu masuk 2 besar dan saat SMP serta SMA masuk 10 besar di kelasnya. Bahkan, meraih peringkat tertinggi ke-2 USBN di sekolahnya untuk jurusan IPS. Tak hanya itu, gadis berkacamata ini berhasil meraih beasiswa BIDIKMISI dari pemerintah sehingga dibebaskan biaya pendidikan hingga 8 semester.
ADVERTISEMENT
Dia berharap dengan kuliah nantinya dapat memperbaiki kehidupan keluarganya. Ada satu mimpi besar yang ingin segera diwujudkan jika telah sukses untuk membangun rumah bagi kedua orang tuanya.
"Saya harus bisa membalas apa yang bapak ibu sudah berikan selama ini. Saya akan berusaha sekuat tenaga menempuh pendidikan dan nantinya bekerja lebih baik," ungkap Dea.
Selama kuliah, Dea juga berencana mencari pekerjaan sampingan. Hal ini terpaksa dilakukan agar tidak membebani orang tuanya dalam mencukupi kebutuhan selama kuliah.