Mirisnya Kesehatan Masyarakat Pesisir Pulau Bengkalis, Riau

Pena Pesisir
Komunitas Masyarakat Peduli Pesisir
Konten dari Pengguna
18 Desember 2019 19:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pena Pesisir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mirisnya Kesehatan Masyarakat Pesisir Pulau Bengkalis, Riau
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kesehatan yang didambakan semua orang nyatanya terhambat oleh faktor lingkungan, kebersihan, dan tradisi atau kepercayaan dari masyarakat suku akit di Desa Teluk Papal, Riau. Adanya Posyandu, Dokter Umum, dan Puskesmas tidak mereka manfaatkan untuk berobat.
ADVERTISEMENT
Warga Suku Akit memiliki kepercayaan dan lebih memilih untuk berobat ke tetua masyarakat suku atau dukun, sesuai dengan adat tradisi mereka. Mereka baru mau ke Puskemas atau ditangani dokter kalau penyakit yang diderita sudah dalam fase kronis.
Penyakit seperti diare, batuk, asma, penyakit kulit, dan maag adalah penyakit yang sering dideritaoleh masyarakat dan anak-anak pesisir di Desa Teluk Papal.
Selain kurangnya dorongan dalam mencegah penyakit yang timbul, faktor lingkungan yang kotor dan air yang jauh dari kata layak pakai juga memicu cepatnya perkembangan penyakit yang mengganggu kesehatan masyarakat di sini.
Kebiasaan akan kurangnya kepedulian terhadap kebersihan tempat tinggal mereka juga turut menambah sarang penyakit. Padahal posyandu di Desa Teluk Papal tepatnya di dusun 03 Teluk Ondan merupakan salah satu posyandu yang aktif dan siap memberi pengobatan gratis bagi masyarakat.
Selain itu, di Desa tetangga yaitu Desa Bantan Tengah terdapat dokter umum yang siap melayani saat masyarakat datang. Sang dokter pun siap mengunjungi rumah pasien untuk memberi pengobatan ke rumah masyarakat langsung.
ADVERTISEMENT
Terdapat juga juga Puskesmas di pusat Kecamatan yang melayani pasien dengan gratis.
Perlu adanya sebuah dorongan motivasi dan perubahan pola pikir pada masyarakat Suku Akit akan pentingnya menjaga kebersihan dan lingkungan, mengubah kebiasaan buruk, serta memperbaiki adat dan tradisi yang mungkin dapat merugikan individu maupun masyarakat di Desa Papal.
Oleh: Yana Bistianita