BUMN: Surat dari Sri Mulyani untuk Saling Mengingatkan

27 September 2017 17:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Kementerian BUMN (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Kementerian BUMN (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Proyek ketenagalistrikan 35 gigawatt (GW) terancam dikaji ulang. Dalam Surat Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati yang ditujukan kepada Menteri ESDM dan Menteri BUMN tertulis adanya risiko keuangan negara atas penugasan infrastruktur ketenagalistrikkan.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro, enggan berkomentar banyak terkait hal tersebut. Namun dia menyebut, isi surat tersebut untuk mengingatkan terkait risiko manajemen keuangan suatu proyek pemerintah.
"Saya konsul dulu dengan Pak Edwin (Deputi Bidang Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat). Tapi mungkin itu lebih ke Menteri Keuangan kan risk management, saling mengingatkan intinya. Kalau substansi saya enggak bisa komentar," ujar Aloysius di Hotel Shnagri-La, Jakarta, Rabu (27/9).
Seperti diketahui, dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-781/MK 08/2017 tertanggal 19 September 2017, Sri Mulyani mengatakan perlu ada penyesuaian target program 35 GW dengan mempertimbangkan ketidakmampuan PLN memenuhi pendanaan investasi dari cashflow operasi. Keuangan perusahaan setrum negara itu terus turun, seiring kian besarnya kewajiban untuk memenuhi pembayaran pokok dan bunga pinjaman yang tak didukung pertumbuhan kas bersih operasi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pendanaan internal PLN juga terbatas untuk melakukan investasi dalam rangka melaksanakan penugasan pemerintah. Mau tak mau, PLN harus menggantungkan harapan pada pinjaman pihak lain.
Sri Mulyani juga meminta Menteri ESDM dan Menteri BUMN mendorong PLN melakukan efisiensi biaya operasi, terutama energi primer. Ini demi mengantisipasi risiko gagal bayar di tahun-tahun mendatang.