Jokowi Beberkan Alasan RI Banyak Bangun Infrastruktur

10 September 2017 17:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan Infrastruktur di Jakarta (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan Infrastruktur di Jakarta (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menceritakan alasan Indonesia saat ini banyak membangun infrastruktur, seperti membangun tol, pelabuhan, dan lainnya. Menurtnya, jika infrastruktur dikerjakan dari awal, maka akan mempermudah pengerjaannya. Demikian sebaliknya, jika dikerjakan dalam waktu lama, justru akan mempersulit pengerjaan.
ADVERTISEMENT
"Dan juga masih banyak yang bertanya ke saya, kenapa presiden banyak bangun tol, pelabuhan, bandara, dan macem-macem itu, untuk apa. Saya sampaikan bahwa kalau infrastruktur itu tidak dibangun secepat-cepatnya, seawal mungkin, semakin mundur akan semakin mahal. Akan semakin mahal, baik biaya pembebasan tanah maupun biaya konstruksinya," ujar Jokowi di Gerbang Tol Jombang-Mojokerto, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (10/9).
Jokowi juga memberikan contoh pada pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang sebenarnya sudah direncanakan sejak 26 tahun yang lalu.
"Tapi tidak segera diputuskan, saat itu harga tanah Rp 2-5 juta/meter, sekarang pembebasan tanah di Jakarta Rp 80 - Rp 200 juta/meter. Coba dibayangkan, itu biaya per meter, betapa mahalnya jika ditunda-tunda terus yang namanya pembangunan infrastruktur," katanya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut ia mengatakan, jika infrastruktur tidak segera dibangun, maka Indonesia akan tertinggal dengan negara lain. Dengan adanya infrastruktur yang memadai, maka harga barang-barang akan semakin murah dan memudahkan masyarakat.
"Kedua, kita akan kalah bersaing dengan negara-negara lain. Karena biaya-biaya logistik, biaya menyangkut barang dari satu tempat ke tempat lain atau dari satu provinsi ke peovinsi lain, di Indonesia 2,5 kali lebih mahal dibanding Singapura dan Malaysia. Jika biaya itu mahal, artinya yang menjadi beban masyarakat itu mahal, larinya ke sana. Oleh sebab itu, konektivitas seperti ini sangat diperlukan sekali," Jokowi menjelaskan.