Konflik Geopolitik, Perusahaan Kosmetik Korsel Beralih ke ASEAN

24 September 2017 6:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koleksi makeup ASOS (Foto: ASOS)
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi makeup ASOS (Foto: ASOS)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagian besar eksportir Korea Selatan (Korsel) terpukul dengan adanya larangan perdagangan ke China. Hal tersebut karena adanya potensi gangguan dan ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea.
ADVERTISEMENT
Aksi peluncuran rudal Korea Utara (Korut) ditanggapi oleh Korsel dengan memasang sistem anti-rudal (THAAD) buatan AS. Hal ini memaksa Pemerintah China untuk menghentikan penjualan paket wisata ke Korea Selatan. China juga membatasi penjualan produk kosmetik asal Negeri Ginseng di negaranya.
Konflik tersebut berdampak pada AmorePacific, perusahaan kosmetik terbesar di Korsel. Namun, perusahaan melakukan berbagai strategi agar bisnisnya terus berjalan. Salah satunya dengan diversifikasi ekspor, yakni merambah pasar Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan yang baru.
AmorePacific berkembang pesat di ASEAN selama beberapa tahun terakhir. Mereka mengandalkan merek-merek global terkemukanya, seperti L'Oreal, Estee Lauder, LVMH dan Shiseido.
"Karena persaingan begitu ketat di kawasan China, beberapa merek global mengalami pertumbuhan yang negatif. Di ASEAN, kami telah menikmati pertumbuhan tahunan rata-rata 70% selama lima tahun terakhir," ujar Kepala Regiobal AmorePacific ASEAN, Na Jung-kyun, seperti dilansir Korea Times, Minggu (24/9).
ADVERTISEMENT
"Kami menargetkan pasar premium ASEAN dengan mengumpulkan pangsa pasar 15,8% dari pangsa global, dengan penjualan 500 miliar won (sekitar Rp 5,8 triliun) pada 2020," tambahnya.
Pada 2016, perusahaan tersebut mencatatkan penjualan sebesar 150 miliar won di pasar kosmetik premium ASEAN. Angka tersebut meningkat signifikan dibandingkan tahun 2012 yang hanya 17 miliar won.
Na menekankan, ASEAN merupakan pasar kosmetik yang penting, karena konsumen dan potensi pertumbuhannya sangat besar.
"Lebih dari 45% populasi ASEAN adalah anggota generasi milenial yang memiliki potensi untuk perekonomian yang besar," ucap Na.
Saat ini, AmorePacific memiliki usaha di lima negara ASEAN, yakni Thailand, Singapura, Malaysia, Indonesia, dan Vietnam. Selain itu, mereka juga membuka kantor perwakilan di Myanmar dan Filipina, serta di Dubai, Uni Emirat Arab dan Mumbai, India.
ADVERTISEMENT
"Tahun ini, kami berencana untuk memulai usaha di Filipina dan sedang mengkaji rencana untuk memasuki Kamboja dan Laos," katanya.
Na menjelaskan, pendapatan di pasar ASEAN menyumbang 10% dari total pendapatan global AmorePacific. Saat ini, perusahaan memiliki 90 toko di Malaysia, 75 di Indonesia, 67 di Thailand, 66 di Singapura, 44 di Filipina, 18 di Vietnam dan 6 di Myanmar.
"Untuk menembus pasar ASEAN, kami telah menerapkan strategi lokalisasi dengan merek yang berbeda. Kami menawarkan 'cushion compacts' yang disesuaikan untuk pelanggan ASEAN melalui merek dengan performa terbaik, seperti Sulwhasoo, Laneige, Mamonde, Etude, dan Innisfree," Na menambahkan.