Menko Luhut Siapkan Lokasi Cadangan Pertemuan IMF-World Bank 2018

24 September 2017 15:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Luhut tinjau situasi pengungsi Gunung Agung. (Foto: Dok. Kemenko Kemaritiman)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Luhut tinjau situasi pengungsi Gunung Agung. (Foto: Dok. Kemenko Kemaritiman)
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengunjungi wilayah Karangasem untuk melihat situasi terakhir Gunung Agung yang kini berstatus awas. Dia juga mengunjungi penduduk yang terdampak di penampungan pengungsi.
ADVERTISEMENT
"Saya datang untuk melihat situasi terakhir karena tanggal 11-13 Oktober ini, kami panitia IMF-World Bank meeting akan mengadakan rapat di Washington dan kami akan update mereka tentang situasi ini," ujar Luhut dalam keterangan resminya, Minggu (24/9).
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya juga telah mempersiapkan lokasi cadangan pelaksanaan Annual Meeting IMF-World Bank 2018 jika situasi memburuk.
"Saya sudah berbicara dengan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tentang hal ini. Rencana kontingensi itu harus ada. Kita tunggu sekitar dua minggu ke depan sambil berdoa semoga keadaan ini membaik," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Luhut beserta Panitia Nasional Annual Meeting juga memberikan sumbangan sebesar Rp 900 juta.
Luhut juga mengunjungi pengungsi yang menghuni tenda-tenda di Lapangan Karangagung. Di sana, dia dengan pengungsi tentang keadaan mereka. Dia juga berkunjung melihat keadaan dan menyapa pengungsi di GOR Sweca Pura di Kabupaten Klungkung. 
ADVERTISEMENT
Menko Luhut tinjau situasi pengungsi Gunung Agung. (Foto: Dok. Kemenko Kemaritiman)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Luhut tinjau situasi pengungsi Gunung Agung. (Foto: Dok. Kemenko Kemaritiman)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, terdapat 49.485 warga yang menetap di enam desa di kawasan rawan bencana Gunung Agung.
Sejak diberlakukannya status awas pada tanggal 22 September 2017, pihak berwenang mengimbau wisatawan dan penduduk setempat agar tidak berkemah atau melakukan pendakian dalam radius sembilan kilometer dari kawah gunung Agung.
Dalam sebulan terakhir, Gunung Agung menunjukkan aktivitas kegempaannya yang terbesar setelah terakhir kali meletus tahun 1963 dan menewaskan 1.148 orang.
Luhut menuturkan, pihaknya mendapat berita bahwa situasi bisa beranjak membaik. "Tadi saya diberitahu oleh posko bahwa situasi sekarang agak membaik. Semoga akan semakin baik lagi," katanya.
Selain itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga mengatakan, letusan Gunung Agung pada 1963 berselang 120 tahun dari letusan sebelumnya. Saat ini, PVMBG tidak dapat memprediksi perkiraan waktu letusan maupun penurunan aktivitas Gunung Agung
ADVERTISEMENT
"Gunung tidak dapat dibandingkan dengan gunung berapi lain, seperti Sinabung di Sumatera Utara yang dalam lima tahun terakhir ini masuk level awas," jelasnya.