Mendedahkan Langkah Solari di Real Madrid

Daniel Simanullang
Pandit abal2 Sepak Bola , Tarot Reader, Madridista, Pemain DOTA 2 role Support :),
Konten dari Pengguna
28 Februari 2019 13:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daniel Simanullang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Santiago Solari dalam keadaan sulit : Times Now
Pertandingan tadi pagi sungguh membuat Madridista kecewa, termasuk saya, performa yang ditunjukkan oleh anak asuh Solari dihadapan para pendukung memang memiliki determinasi luar biasa namun seperti biasa sisi penyelesaian peluang begitu menyedihkan. Tidak dapat dipungkiri bila kepergian CR7 memberikan lubang besar yang harus ditanggungjawabi oleh lini serang Real Madrid. Sekian musim argo gol Real Madrid dimonopoli oleh CR7 membuat pemain-pemain lini depan “cenderung” menjadi pelayan sehingga aspek finishing mengalami degradasi. Menumpukan harapan argo gol kepada sosok Benzema bukan sebuah hal yang bijak, hal ini disadari benar oleh Solari dan pemain-pemain lainnya sehingga tidak aneh bila nama Sergio Ramos dan Marcelo masuk dalam 5 besar pencetak goal terbanyak Real Madrid musim ini.
ADVERTISEMENT
Dalam sepak bola ada beberapa mitos yang mampu menggambarkan kualitas individu dalam sebuah posisi namun mencitrakan betapa buruknya tim itu. Salah duanya yang populer saya dengar adalah
1. Jika seorang kiper terlalu banyak melakukan penyelamatan gemilang dan luar biasa dalam suatu pertandingan dan tim tersebut terhidar dari kekalahan maka aspek pertahanan yang digalang oleh pemain outfield harus dipertanyakan.
2. Jika argo goal dari seorang bek atau pemain yang bukan bertugas jadi penyerang dalam skema taktik lebih banyak atau sama dengan goal para stiker maka kemampuan striker harus dievaluasi.
Ini hanya mitos namun banyak orang menganggap ini sebuah latar belakang untuk mengevaluasi keadaan sebuah tim.
ADVERTISEMENT
Lalu kembali kepada masalah yang kita bahas yakni mempertanyakan sejauh mana Santigo Solari akan melangkah bersama Real Madrid musim ini. Tidak ada hal yang menarik bagi saya untuk membahas pertandingan elclasico tadi pagi mengingat semua juga sudah tahu bahwa determinasi Real Madrid tidak sebanding dengan kualitas finishing para pemain.
Dalam pikiran saya ada dua faktor yang harus disoroti oleh Solari agar menjaga singgasana kepelatihan setidaknya sampai kontraknya selesai.
1. Gelar
Seperti yang kita tahu gelar yang bisa diperebutkan oleh Solari bersama Real Madrid secara major ada 2 (jangan masukkan trofi Bernabeu atau trofi peringatan-peringatan lainnya) yakni La Liga dan UCL. Merujuk pada performa dan kondisi secara aktual dalam UCL, Real Madrid sebagai juara bertahan bukan klub yang diunggulkan. Kecendrungan masyarakat musim ini memilih Manchester City, Barca, dan PSG yang akan juara. Hal ini sangat wajar mengingat aktor-aktor protagonis yang menghadirkan trofi UCL ini bersama Real Madrid dalam beberapa musim terakhir sudah mengalami situasi berbeda. Ada yang sudah pindah seperti Pepe, Di Maria, dan Cristiano Ronaldo. Ada yang mengalami penurunan performa seperti Bale dan Benzema. Dan ada yang sudah seperti kehilangan motivasi bermaian bersama Real Madrid seperti Marcelo. Tentu saja aspek manager juga tidak bisa kita abaikan. Lalu gelar yang paling realistis untuk diraih oleh Solari adalah trofi La Liga. Namun dengan kondisi yang ada lewat performa anak asuh dan juga formula yang dihadirkan oleh Real Madrid, hal ini akan menghadapi jalan terjal dan berat. Belum lagi persaingan dengan tim-tim lain seperti Bacelona dan Atletico Madrid. Lalu pada kondisi ini Solari harus berpikir keras untuk membuat prioritas. Apakah melanjutkan tren positif dengan menambah gelar Real Madrid di UCL yang mana dalam tiap fasenya akan semakin sulit. Atau memaksimalkan potensi-potensi pemain dan juga taktik untuk meraup poin demi poin kemenangan dalam kompetisi La Liga sembari menjaga kondisi ruang ganti tetap termotivasi.
ADVERTISEMENT
2. Taktik dan Strategi
Mengarungi kompetisi dan juga turnamen harus dibarengi dengan pemahaman akan taktik dan strategi yang tepat. Rencana jangka pendek dan jangka panjang dalam mengolah formula mengarungi kompetis juga harus disusun dengan tepat. Kondisi Real Madrid sekarang begitu mudah ditebak. Sisi sayap kiri adalah area yang menjadi prioritas untuk menjadi awal membuka peluang lewat adanya sosok Vinicius Jr. Namun pada sisi ini juga , tepatnya bek kiri, belakangan yang menjadi lubang besar yang dieksploitasi lawan bila dijaga oleh Marcelo. Semua pengamat bola sudah mengetahui bahwa Marcelo adalah bek kiri yang memiliki kemampuan menyerang yang luar biasa baik baik dari segi visi dan pergerakan namun tidak terlalu istimewa jika sudah berbicara bertahan. Tidak jarang orang mengatakan bahwa sebenarnya Marcelo itu adalah winger yang ditemptkan untuk mengisi posisi bek kiri.
ADVERTISEMENT
Lalu di sisi seberang, kanan, sejak Carvajal mengalami cidera parah dan pulih, determinasi dan keseimbangan bertahan dan menyerngnya tidak seperti dulu lagi. Tidak jarang ketika carvajal sebagai bek kanan melakukan overlap dan diputus oleh lawan, area kosong yang ditinggalkan oleh Carvajal langsung dieksploitasi. Overlap yang dilakukan oleh Carvajal itu wajar mengingat sisi-sisi serangan Real Madrid harus dihidupkan untuk membuka peluang mencetak goal. Apalgi jika Vinicius Jr dan pemain lain di area kiri mengalami kebuntuan.
Sialnya hal ini selalu berulang baik ketika Carvajal dimainkan atau Odrionzola. Lalu masalahnya di mana? Masalahnya adalah ketika bek-bek ini melakukan overlaping, pemain sayap seperti yang diisi oleh Lucas Vazquez atau Bale tidak memiliki kemampuan dan tanggung jawab luar biasa untuk mengantisipasi kekosongan itu. Kencendrungan yang mengisinya adalah Casemiro atau bek tengah seperti Varane yang mana makin meninggalkan lobang kosong yang sangat berbahaya bagi gawang Real Madrid. Ini bukan sekali dua kali namun sudah seperti tradisi Real Madrid. Kekosoingan ini belum termasuk pada area yang ditinggalkan oleh Sergio Ramos yang selalu geregetan ingin memecah kebuntuan penyerang-penyerang Real Madrid.
ADVERTISEMENT
Lalu Solari harus bagaimana?
Solari haru mampu memaksimalkan potensi pemainnya dengan cara yang radikal. Jika dia dikritik, tutup kuping atau bermuka tebal harus dia lakukan setidaknya dia memenuhi ekspetasi dan harapan-harapan dengan meraih trofi La Liga. Dipecatpun tidak apa-apa karena toh jika dipecat kelak setelah meraih trof,Solari setidaknya memiliki legacy yang ditinggalkan dan mampu bersanding senasib dengan Juup, del Bosque, dan Capello.
Mencoba Berandai- Andai
Di bawah ini ada 2 strategi yang menurut saya radikal berdasarkan komposisi pemain Real Madrid yang ada.
Versi 1
Penjelasan saya dengan taktik ini sederhana yakni mengoptimalkan sisi kiri untuk menjadi area membangun dan menciptakan peluang lewat Vinicius Jr tentunya sejauh ini yang paling relevan. Lalu area-area ruang kosong yang ditinggalkan oleh bek kiri kala overlap ditutup oleh pemain tengah.
ADVERTISEMENT
Gaya serangan Real Madrid versi saya bagian pertama
Permainan ini akan terlihat timpang mengingat sisi kanan pemain sayapnya akan diinstruksikan sebagai seorang sayap bertahan. Sayap bertahan atau yang dikenal dengan defensive winger artinya bagi saya adalah pemain ini tugas utamanya adalah menjadi orang pertama untuk mengahalau serangan lawan dan aspek-aspek serangan yang seharusnya dia bangun dengan determinasi dan penetrasi ke area pertahanan lawan harus diminimalisir demi keseimbangan tim mengingat sisi serangan sudah diproyeksikan di area kiri. Hal ini mirip seperti tugas Kuyt kala bermain di Liverpool atau Park Ji Sung. Mereka adalah tipikal pemain yang “mengabaikan”gawang lawan demi meredam agresivitas serangan pemain-pemain sayap lawan. Siapa kah di Real Madrid yang kompeten untuk melakukan tugas ini? Bale?
ADVERTISEMENT
Versi 2
Gaya serangan Real Madrid versi saya bagian ke-2
Penjelasannya adalah kebalikan dari versi 1 dimana area kreasi serangan diposisikan dari sisi Kanan, bagaimana kombinasi pemain untuk melakukan tugas ini ya tentu saja Vinicius Jr yang dipindahkan dari sisi kiri. Bagaimana dengan Bale? Bisa saja asal dia sudah menyelesaikan urusan daftar hadir di Sanitas Real Madrid. Namun versi ini terdengar agak mustahil mengingat pemain-pemain Real Madrid yang biasa main di sisi kiri pada dasarnya terkenal kebuasan akan menyerangnya. Bayangkan bila Isco menjadi defensive winger dan Marcelo membatasi diri untuk overlap. Sungguh tidak terbayangkan, namun bukan musthil untuk dilakukan. Namun jujur versi kedua ini bukan pilihan yang mudah bagi Solari mengingat ini bukan gaya utama yang saya sebut pada tulisan sebelumnya mengenai pemain-pemain Real Madrid yang harus men-Solarikan diri.
ADVERTISEMENT
Tapi inti dari semua ini adalah sebuah ratapan bagi seorang Perez agar bermurah hati untuk mendermakan lebih banyak uangnya untuk membeli striker yang begitu digjaya mencetak gol.
Tipe sakit kepala yang dirasakan Madridista ketika melihat Benzema di depan gawang : google
Sejak Raul meninggalkan Bernabeu dan Chicharito tidak dipermanenkan oleh Real Madrid, saya sudah sangat yakin kalo tim ini akan mengahadapi masalah ketika pemain-pemain tipikal poacher tidak ada lagi. Kasusnya seperti saat ini, CR7 yang pindah langsung memberi efek luar biasa bagi perolehan goal Real Madrid sekalipun memiliki Benzema, Bale, Vinicius, dan Diaz. Tidak ada pemain-pemain bernaluri mematikan di skuad Real Madrid untuk mencetak goal dengan memanfaatkan peluang-peluang kecil. Bahkan goal tidak jarang gagal tercipta sekalipun dari peluang besar.
ADVERTISEMENT
Sungguh hati ini pedih dan rindu ketika melihat PSG memiliki Mbappe atau Milan yang memiliki seorang Piatek. Ingin rasanya klub ini punya pemain-pemain seperti mereka, namun apa daya yang kulihat adalah Benzema dengan selfienya, Bale dengan ketekunannya di Sanitas, Diaz dengan progresnya yang mandek, dan Vinicius Jr yang membuat saya harus sabar menunggu.
Tolong ambilkan dua butir paracetamol..kepala saya tiba tiba mengalami cekot-cekot...
Referensi
https://www.panditfootball.com/taktik/204511/ZRS/160409/tiga-menguak-taktik-peran-posisi-dan-arketipe
https://sport.detik.com/aboutthegame/tactics/d-2206056/genealogi-winger-bagian-3-defensive-winger