MENYAMBUT RAJA EROPA MUSIM 2020

Hasil Drawing UCL Musim 2020-2021 (allfootball.com)

Undian grup UCL musim 2020-2021 sudah selesai dengan hasil dan reaksi beragam. Seperti pada musim-musim sebelumnya, hasil undian akan selalu mencari grup dengan label “ Grup Neraka”. Undian yang dilaksanakan di markas besar UEFA di Geneva, Swiss, pada dasarnya bagi saya adalah grup yang merata. Jika ingin mencari label grup neraka, Grup B yang diisi oleh Real Madrid, Shaktar, Inter Milan, dan Monchenladbach adalah grup yang layak.

Sangat menarik untuk menelaah tim-tim dari tiap grup kali ini dan pada tulisan kali ini, saya mencoba mengulik secara singkat bagaimana kekuatan masing-masing tim.

Grup A

Bayern Munchen sebagai juara bertahan praktis tidak akan menghadapi masalah ketika berjibaku pada babak grup. Praktis hanya Atletico Madrid yang menjadi saingan berat. Materi pemain Bayern Munchen yang merata dan juga memiliki skuad yang dalam baik utama maupun cadangan kualitasnya tidak diragukan lagi. Atletioco Madrid akan menjadi tim pesaing utama Bayern Munchen di grup A. Kedatangan Luis Suarez memberikan pengaruh signifikan pada lini serang dan perolehan goal Atletico Madrid yang sekian lama di tangan Simone terbilang lebih memprioritaskan kesolidan pertahanan dengan gaya pertahanan garis pendek dan permainan fisik kelas wahid. Joao Felix akan dibimbing oleh Diego Costa dan Suarez untuk mematangkan kemampuan dirinya sebagai striker muda potensial. Bagaimana dengan peluang Salzburg dan Lokomotiv Moskow. Dua klub ini akan bersaing untuk ambil bagian ke zona Liga Eropa, jika harus memilih maka nama Salzburg akan menjadi pilihan saya untuk lolos ke zona tersebut.

Trivia : Setelah Takumi Minamino mampu mencari perhatian Liverpool dalam laga kompetisi Eropa musim sebelumnya, publik akan menunggu secara antusias, siapa lagi pemain Salzburg yang akan mengkampanyekan diri pada musim kompetisi Eropa kali ini.

Grub B

Real Madrid dan Inter Milan memiliki sejarah panjang di kompetisi UCL. Pada masa lalu ketika Real Madrid dengan nama-nama besar seperti Puskas dan Di Stefano, Inter Milan lah salah satu tim yang memupus dominasi mereka lewat tangan dingin Heliano Herera bersama anak emasnya Luis Suarezdan tentu saja Sandro Mazolla.

Pada musim ini, Real Madrid datang dengan kepercayaan diri tinggi setelah tanpa Cristiano Ronaldo, mereka bisa menjadi jawara La Liga dan itu membuat berbagai pihak terkejut. Inter Milan musim ini begitu mengerikan di kompetisi Seri A Italia. Setelah musim lalu tidak bisa konsisten ketika menjelang akhir musim dan juga terpeleset di final Europa League, Inter Milan sudah berkomitmen untuk mengakhiri puasa gelar terkhusus di domestik. Acraf Hakimi dan Arturo Vidal menjadi amunisi terbaru dari anak asuh Conte. Shaktar Donesk dan Munchenladbach tentu bukan dua klub sembarangan di grup ini. Nama Marcus Thuram layak ditunggu kiprahnya sejauh mana mampu menjadi wonderkid kejutan di Eropa musim ini.

Trivia : Real Madrid dan Inter Milan bertemu dalam ajang UCL terakhir pada musim 1998/1999. Tergabung dalam grup C kala itu, Real Madrid di Bernabeu menang 2-0 lewat gol Hierro dan Seedorf. Kala Inter menjamu di Guiseppe Meazza Zamorano dan sepasang gol Roberto Baggio hanya dapat dibalas dengan satu gol Seedorf.

Grup C.

Grup ini terbilang grup yang juga seimbang menurut saya. Nama besar Manchester City di Eropa tidak akan mengintimidasi Porto dan Marseille yang memiliki sejarah panjang di UCL. Hanya Olympiacos yang mungkin akan menjadi lumbung gol bagi tiga klub lainnya. Secara singkat saya katakana bahwa grup ini tidak terlalu menyita perhatian saya, namun yang pasti Marseille dan Porto sudah lebih dahulu memiliki reputasi di UCL dan kali ini Manchester City ingin mencapainya.

Trivia : Hadirnya Manchester City musim ini di UCL diiringi dengan kontroversi mengingat publik bertanya-tanya bagaimana mereka lolos dari ancaman sanksi terkait financial fair play.

Grup D

Setelah musim lalu memberikan kejutan di UCL, Atalanta melanjutkan kampanyenya di musim yang baru dengan menantang jawara Inggris yang miliki lini pertahanan yang solid dan lini serang yang dahsyat. Ajax seperti biasa tampil di Eropa dengan wajah-wajah baru. Setelah Hakim Ziyech dan Van Dee Beek mampu merebut pesona nama-nama besar klub Eropa, kali ini publik menunggu siapa lagi yang akan diorbitkan oleh Ajax.

Trivia : Thomas Gronnemark adalah sosok pelatih (pelatih lemparan ke dalam) yang pernah melatih Liverpool, Ajax, dan Midtyjlland ( source : retropus)

Grup E

Sevilla dan Chelsea memiliki motivasi luar biasa kali ini di ranah UCL. Sevilla sebagai raja Europa Liga ingin membuktikan bahwa mereka di kasta tertinggi Eropa juga memiliki reputasi. Chelsea di bawah komando Lampard terbilang mewah dalam komposisi tim dan kemewahan ini perlu diimbangi dengan fakta di lapangan. Taktik kick and rush ala Lampard dengan pendekatan permainan yang sederhana adalah andalan Lampard. Satu yang menjadi masalah bagi Lampard di skuadnya kali ini adalah belum menemukan bek tengah sekokoh Terry dalam skuad asuhannya.

Trivia : Eduard Mendy akan diprediksi akan menjadi kiper utama Chelsea musim ini dan kampanyenya termasuk kembali ke klub lamanya Rennes yang satu grup dengan Chelsea.

Grup F

Dortmund dan Lazio adalah dua nama besar yang saya prediksi lolos ke babak 16 besar. Untuk lolos ke Europa League,nama Zenit layak dikedepankan.

Grup G

Duel Juventus vs Barcelona adalah laga yang ditunggu publik dari grup ini. Bahkan legenda Juventus, Pavel Nedved, mengatakan bahwa pertandingan itu nantinya adalah laga besar. Hal ini tidak lepas dari dua nama di klub tersebut yakni Cristiano Ronaldo dan Messi. Juventus dan Barcelona adalah 2 klub yang akan lolos ke babak selanjutnya dan Dynamo Kiev dengan sejarahnya lebih saya kedepankan untuk lolos ke Europa Legue.

Trivia : Pada laga UCL musim 2020-2021 adalah duel perdana antara Messi dan Cristiano Ronaldo setelah Cristiano Ronaldo pindah dari Real Madrid.

Grup H

PSG salah satu finalis musim lalu ingin menjawab rasa penasaran mereka di UCL. Tidak hanya PSG, MU juga ingin menunjukkan bahwa mereka belum habis. Tapi satu hal yang harus dua klub di atas perhatikan bahwa RB Leipzig bukanlah tim yang layak diremehkan meskipun mereka di UCL terbilang tidak memiliki tradisi.

Trivia : Musim ini adalah musim ketiga RB Leipzig ambil bagian di perhelatan UCL.