Militao: Menelaah Karir di Antara Dua Senpai Berbeda Nasib

Daniel Simanullang
Pandit abal2 Sepak Bola , Tarot Reader, Madridista, Pemain DOTA 2 role Support :),
Konten dari Pengguna
17 Mei 2019 22:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daniel Simanullang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
                                      Militao dalam salah satu laga UCL musim 2018/19
zoom-in-whitePerbesar
Militao dalam salah satu laga UCL musim 2018/19
ADVERTISEMENT
Sungguh menyenangkan melihat transfer Real Madrid pada musim ini. Setelah menjadi pesakitan di berbagai kompetisi dan turnamen, kesadaran langsung menghantam ulu hati manajemen dan juga tim. Setelah kehilangan Cristiano Ronaldo, praktis lini serang Real Madrid hanya bertumpu pada Benzema seorang. Mariano tidak seperti yang diharapkan, Asensio kehilangan sentuhan, Diaz belum diberi kepercayaan penuh. Semua tahu apa hasilnya, Real Madrid kehilangan produktivitas gol dan ironisnya lini kedua tidak dapat menanggung beban itu meskipun kita aku Kroos, Isco, dan Modric sudah berusaha keras. Bale ke mana? Saya rasa dia lagi sibuk main golf. Permasalahan Real Madrid di lini depan sudah selesai dengan dibelinya Luca Jovic dari Eintracht Frankfurt. Hal ini melengkapi transfer beberapa waktu lalu dengan keberhasilan Real Madrid mendatangkan Eder Gabriel Militao. Kebutuhan akan dua posisi krusial tersebut akhirnya terjawab dengan dua pemain yang jadi target utama.
ADVERTISEMENT
Sao Paulo dan Minat Tim Besar
Menarik bila kita membahas Militao pada tulisan kali ini dan saya akan coba menganalisa bagaimana prospek pemain berdarah Brazil yang lahir 21 tahun lalu ini. Militao lahir di Sartozinho dari latar belakang keluarga pecinta sepak bola. Ayahnya adalah seorang pesepak bola namun belum sampai pada level profesional. Pada usia 14 tahun masuk ke akademi Sao Paulo dan memulai debut pada usia 19 tahun.
Sejak muda, Militao merupakan seorang pemain yang mau belajar dan juga melatih kemampuan dari waktu ke waktu. Michael Beale, asisten Rogerio Ceni di Sao Paulo dan juga orang yang memiliki kedekatan dengan Militao, mengatakan bahwa Militao adalah anak yang baik dan sabar dalam mendengar arahan dan masukan para pelatih dan juga senior-seniornya.
ADVERTISEMENT
Kemampuan Militao di lini belakang sebagai seorang bek tengah sudah terlihat menonjol ketika remaja. Duel udara yang dimilikinya terbilang bagus mengingat postur tubuhnya yang tinggi dan kuat. Sebagaimana pemain-pemain Brazil pada umumnya kemampuan Militao dalam melakukan dribble terbilang bagus sebagai seorang bek tengah, passing dan long pass yang ia miliki juga termasuk luar biasa. Sebagai bek kanan mungkin Militao tidak memiliki determinasi luar biasa sebagaimana bek kanan murni pada umumnya, namun dengan kemampuan dribble mumpuni dan juga passing yang akurat, toh kehadiran Militao menjadi alternatif jika bek kanan sedang absen. Oleh Michael Beale, kelemahan Militao adalah terlalu percaya diri dalam melayangkan tackling. Baginya sebuah tackling adalah solusi penyelesaian masalah dalam jangka pendek. Hal ini tentu berbahaya mengingat tim-tim lain dapat memanfaatkan kelemahan ini lewat set piece dan juga hal lainnya seperti area tackling yang ada di kotak pinalti sendiri.
ADVERTISEMENT
Tidak heran kemampuan Militao di Sao Paulo menarik perhatian klub-klub besar di Eropa. Manchester City, Chelsea, Inter Milan, Juventus, Dortmund, dan Porto berlomba-lomba menawarkan kontrak kepadanya. Pelabuhan pertama Militao di Eropa adalah Porto. tim asal Portugal, yang akrab dengan pemain-pemain muda Brazil sebelum melangkah ke klub besar lainnya.
Antara Pepe dan Danilo
Kedatangan Militao ke Real Madrid dengan mahar 50 juta pound terbilang kesuksesan yang luar biasa mengingat klub Manchester United juga sangat menginginkan pemain tersebut. Wajar Manchester United menginginkan service Militao karena kualitas lini belakangnya makin hari makin memprihatinkan saja. Publik juga menyatakan bahwa suksesnya transfer Militao ke Real Madrid juga atas masukan mantan pemain Real Madrid yang membela Porto yakni Pepe dan Casillas. Madridista tentu akan kembali menapaktilasi kiprah para senpainya di Real Madrid sebutlah Pepe dan Lord Danilo. Suka tidak suka, kiprah seorang Militao akan dibandingkan dengan seniornya yang terlebih dahulu membela Real Madrid. Apakah sukses dan mencatatkan legacy luar biasa seperti Pepe atau malah jadi lawakan baru seperti Danilo.
ADVERTISEMENT
Opini Penulis
Pembelian Militao merupakan langkah yang tepat bagi Real Madrid untuk meremajakan sektor lini belakang. Kualitas Militao yang digadang-gadang sejak di Sao Paulo akan menjadi next big thing akan dibuktikan ketika bermain di Real Madrid. Dengan atmosfer kompetisi yang semakin meningkat, Militao akan diuji nama-nama besar dan juga bertalenta seperti Messi, Diego Costa, Rodrigo dan pemain lain di La Liga. Sedangkan di kompetisi Eropa, Militao akan menghadapi atmosfer lebih kuat kala berbaju Real Madrid , nama-nama besar seperti Cristiano Ronaldo, Neymar, Muller,Mane dan lain-lain akan menguji kualitasnya.
Sebagai seorang bek tengah, tentu garansi bermain seorang Militao terbilang terbuka untuk bermain secara reguler mengingat posisi bek tengah saat ini terbilang minim persaingan. Praktis hanya Varane dan Ramos yang menjadi saingan. Vallejo masih rentan cidera dan Nacho masih angin-anginan. Bukan tidak mungkin salah satu dari dua nama terakhir ini akan dijual atau dipinjamkan mengingat progressnya tidak seperti yang diharapkan oleh pelaltih dan juga publik.
ADVERTISEMENT
Dari gaya bermain, saya ketika melihat Militao menjadi ingat Thiago Silva dan juga Lucio. Militao terbilang memiliki kemampuan yang sama dengan dua seniornya tersebut. Hal yang menarik adalah, Real Madrid dari waktu ke waktu selalu identik dengan bek tengah yang memiliki kemampuan umpan jauh mumpuni guna membangun serangan atau build up serangan. Hal ini sudah mencari ciri khas Real Madrid lewat diri Sergio Ramos, tentu dengan adanya Militao, keidentikan itu tetap terjaga. Pemanfaatan peluang lewat setpiece juga merupakan salah satu kekuatan dalam diri Militao dan jangan lupa point khusus lainnya bahwa seorang Militao mampu dimainkan di sisi kanan sebagai mana di musim terakhirnya di Porto menyusul kedatangan Pepe dari Fenerbache.
ADVERTISEMENT
Memang mereka musim ini di UCL sudah bertemu namun akan ada episode yang baru kala Militao mengenakan kostum Real Madrid, apakah ingin seperti Pepe Senpai atau Danilo Senpai? Choose your side Militao.
Note : Tulisan ini juga dapat didengar di soundclud user---> https://bit.ly/2LQhGPU
Refensi
https://statsbomb.com/articles/#
whoscored.com
https://www.squawka.com/en/