news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Review Real Madrid vs Levante: Theo Fernandez yang Membuat Saya Tertawa

Daniel Simanullang
Pandit abal2 Sepak Bola , Tarot Reader, Madridista, Pemain DOTA 2 role Support :),
Konten dari Pengguna
10 September 2017 11:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daniel Simanullang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Review Real Madrid vs Levante: Theo Fernandez yang Membuat Saya Tertawa
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Formasi Real Madrid vs Levante (whoscored.com)
Wah, pertandingan ini setelah saya lihat-lihat cocok banget untuk dianalisa karena menurut saya strategi yang dimainkan Zidane dan komposisi yang diterapkannya terkesan "sembrono" karena saya melihat ada beberapa hal yang fail dan layak dievaluasi ke depannya.
ADVERTISEMENT
Formasi yang diturunkan oleh ZZ adalah 4-2-3-1 sedangakan pelatih Levante mengimbanginya dengan 4-5-1. ZZ memainkan 2 gelandang bertahan untuk menyokong pertahanan dan juga build up serangan. Aneh sekali saya melihat hal ini. ZZ seperti mengambil resiko tidak memainkan Kovacic agar tidak mau digeber habis oleh gelandang sejajar milik Levante sehingga dia memutuskan untuk memainkan Llorente dan Kroos sebagai duet di lini ini.
Masalahnya adalah, Kroos selama di Madrid sepanjang yang saya pahami akan selalu didampingi tipikal pemain yang jelas role dan tugasnya. Misalnya:
Casemiro dengan fisik dan kemampuannya mampu menjadi anchorman, breaker, anjingman, dan jagalman.
Ketika Kroos disandingan dengan pemain bertipe ini, ia akan lebih nyaman menjadi dirigen permainan dan lebih cair dalam tim sehingga hawa keberadaan dia di lapangan hilang. Mungkin sosok inilah yang paling nyaman mendampingi Kroos, sebab jika pemain -pemain seperti ini mendampingnya, Kroos sebagai salah satu gelandang cerdas di dunia akan menunjukkan kelasnya. Sudah dibuktikan sejak di Leverkusen kala disandingan dengan Vidal dan di Munchen dengan sokongan nama-nama besar lainnya.
ADVERTISEMENT
Modric dengan visi bermain, pergerakan, determinasi. Kroos ketika disandingan dengan tipikal pemain seperti Lukita ini akan bertransformasi menjadi pemain sepak bola yang menerapkan filosofi ala Crjuff.
"Bermain sepak bola itu sederhana, tetapi memainkan sepak bola sederhana itu sangat sulit"
Kroos akan bermain sangat-sangat dingin dan sederhana, tidak perlu skill dan hal hal isitimewa yang dipertontonkan secara individu karena dia memfasilitasi dan memberi panggung lini tengah pada tandemnya yakni Lukita.
Sedangkan jika ia bermain dengan Kovacic yang bisa dimainkan seperti peran Casemiro dan Modric meskipun tidak semenonjol dan sebaik mereka, Kroos cenderung menyesuaikannya dengan kebutuhan tim dan umumnya Kroos lebih mengambil tugas dengan terlebih dahulu mengetahui peran apa yang diberikan pelatih kepada Kovacic, apakah peran seperti Lukita atau Casemiro dan Kroos menutupi kekurangan -kekurangan Kovacic.
ADVERTISEMENT
Nah ketika saya lingkari dengan tinta hitam, ada hal yang menjadi pertanyaan saya, peran dan tipikal bermain seperti apa sebenarnya Lorente yang jadi tandem Kroos kali ini. Maaf sebelumnya, saya akui pemahaman dan juga pengetahuan saya sangat minim dengan kiprah anak ini.
Jika dia pemain tengah di tugas filter pertahanan saya ingin tahu bagaimana tipikal bermain dia. Apakah elegan seperti Redondo? Apakah trengginas seperti Gattuso? Apakah berkemampuan tanggung untuk tugas dan tanggung jawab pertahanan dan serangan namun jadi metronom dan profesor jempolan tim layaknya Pirlo? Atau apakah ia setara Illara?
Jujur, saya belum tahu.
Namun ketika melihat heatmaps dari nih anak dan juga bagaimana ia bermain bersama Kroos, jujur saya katakan perlu evaluasi dan perlu dicarikan mentor yang tepat untuk menemukan konsep dan gaya bermain untuk anak ini apalagi jika disandingan seperti pertandingan tadi bersama Kroos.
Review Real Madrid vs Levante: Theo Fernandez yang Membuat Saya Tertawa (1)
zoom-in-whitePerbesar
Heatmaps Kroos
Review Real Madrid vs Levante: Theo Fernandez yang Membuat Saya Tertawa (2)
zoom-in-whitePerbesar
Heatmpas Llorente
ADVERTISEMENT
Lihat betapa menonjolnya seorang Kroos di posnya dan juga sisi kiri yang diisi juga oleh Marcelo dan Theo.
Ketika ini terjadi pada Kross, ada yang salah dengan hal ini. Terlebih dia harus mengurusi hal hal yang tidak becus dilakukan Theo sebagai bek kiri kali ini.
Untuk Kroos memang saya selalu memberi perhatian khusus, entah kenapa di saat pemain lain seperti Pogba atau Hazard begitu luar biasa untuk menjadi spotlight, maka bagi Kroos hal itu (spotlight) adalah menjadi malapetaka bagi gaya bermainnnya. Masih ingat bagaimana Jerman meratakan Brazil 7-1, MOTM memang Kross terlebih dengan goal-goalnya saat itu, namun sesuatu yang luar biasa terjadi di luar goal yang ia lesakkkan, yakni dia hadir, cair, dan ada dimana-mana dalam taktik dan strategi Jerman kala itu.
ADVERTISEMENT
Intinya yang saya katakan adalah untuk pertandingan ini harusnya Kroos lebih disandingan bersama Kovacic di starting lineup.
Lingkaran merah (Marcelo) dan biru (Theo Fernandez)
Kata beberapa orang, Theo mampu bermain seperti Bale, yang fasih jadi fullback, wingback, gelandang sayap kiri, bahkan winger.
sedangkan Marcelo bagi saya mampu dan berkompeten bermain sebagai fullback, wingback, gelandang sayap kiri.
Namun se-multitasking apapun mereka bermain maka akan ada core dan juga posisi yang paling nyaman dan luar biasa di jabanin seorang pemain, hal ini dari waktu ke waktu mampu berubah namun yang pasti hanya satu yang menonjol.
Saya lebih setuju bila ZZ seharusnya memainkan Marcelo seperti biasa dan Theo menjadi gelandang sayap kiri.
ADVERTISEMENT
Memang Marcelo kompeten di sisi gelandang sayap kiri yang bisa dikatakan menjadi winger, namun lihat Theo tidak kompeten dan efisien untuk menjalani tugasnya sebagai seorang yang mampu menjadi akomodator peluang tim dari sisi kiri.
Saya berimajinasi apa jadinya bila postur tubuh dan kecepatan Theo ketika dibuat sebagai winger kiri menjadi pemberi ruang dan juga kesempatan seorang Marcelo.
Artinya adalah Theo jadi "sanksak"yang tepat bagi pemain-pemain Levante demi ruang, peluang dan kreasi yang kita harapkan dari seorang Marcelo seperti biasa. Theo menjadi "samsak" demi Marcelo, itu layak dia jalani. Mungkin jika imajinasi saya ini hadir, maka pertandingan akan jauh lebih menarik dan berbeda tentunya.
Review Real Madrid vs Levante: Theo Fernandez yang Membuat Saya Tertawa (3)
zoom-in-whitePerbesar
Heatmpas kedua tim
Lihat bagaimana "bingung"-nya pemain terkhusus lini tengah Real Madrid akan pertandingan tadi malam. Pusat kehadiran secara dominan berada di lini tengah dan peluang ke kotak 16 Levante minim apalagi dengan kehadiran pemian-pemain Levante yang sigap di area tersebut.
ADVERTISEMENT
Kedominan pemain khususnya lini tengah Real Madrid di area tengah menunjukkan adanya "kebingungan""majal" atau juga "mandek" dengan startegi yang dijalani.
Dominan di lini tengah namun tidak efisien di kotak pinalti adalah malapetaka pertandingan bagi RM.
dengan kata lain lini tengah Real Madrid kali "Ada sekedar hadir dan bernafas" walau bisa dikatakan gol hadir juga dari sisi tersebut .
Chalkzone Pemain
Review Real Madrid vs Levante: Theo Fernandez yang Membuat Saya Tertawa (4)
zoom-in-whitePerbesar
Chalk Zone Theo Fernandez
Ini adalah hal paling membingungkan dan paling luar biasa ingin saya pahami dari seorang ZZ lewat tugas dan tanggung jawab yang dia berikan kepada seorang Theo.
Theo adalah pemain outfield RM yang diturunkan sejak awal yang tidak tercatat dalam menciptakan peluang bagi tim. Saya kehabisan kata-kata untuk pemain ini.
ADVERTISEMENT
Anda tidak percaya? jujur saya ingin seperti Anda namun itulah fakta yang terjadi
Review Real Madrid vs Levante: Theo Fernandez yang Membuat Saya Tertawa (5)
zoom-in-whitePerbesar
Review Real Madrid vs Levante: Theo Fernandez yang Membuat Saya Tertawa (6)
zoom-in-whitePerbesar
Ini Chalkzone Nacho dan Carvajal yang Anda bisa lihat peluang yang diciptakan pada menit ke berapa, skemanya bagaimana, hasilnya bagaimana, dan siapa-siapa saja pemain lawan yang terlibat langsung saat hal itu terjadi.
Jadi, bagaimana pertandingan selanjutnya kiprah anak ini? Mudah mudahan tidak seperti Drenthe atau juga Tote.
Sekian analisis kali ini, jarang-jarang saya berminat untuk menganisispertandingan RM vs klub semenjana seserius ini.
Sumber gambar dari whoscored.com