Korban Bullying, Siswa di China dipaksa Makan Kotoran Manusia

28 Juli 2017 11:09 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bullying. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bullying. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Aksi bullying di sekolah sepertinya sedang marak di berbagai negara termasuk China. Kali ini seorang siswa dibully dengan dipaksa makan kotoran manusia.
ADVERTISEMENT
Dilansir People's Daily China aksi bullying ini terjadi pada 22 Juni lalu terhadap siswa SMP di Yanqing No. 2 Middle School, Beijing. Perundungan ini direkam dan viral di media sosial China. Pada video berdurasi 1 menit ini, para pelaku bullying yang berjumlah 7 orang memojokkan seorang siswa di sebuah toilet.
Ia kemudian dipaksa oleh para pelaku untuk menyentuh kotoran manusia di toilet dan menjilat jarinya tersebut. Ketujuh pelaku juga memeras korban dan mengambil uang senilai 100 Yuan atau sekitar Rp 197 ribu.
Siswa ini dipaksa makan kotoran manusia. (Foto: Dok. People's Daily China)
zoom-in-whitePerbesar
Siswa ini dipaksa makan kotoran manusia. (Foto: Dok. People's Daily China)
Polisi setempat membebaskan dua pelaku dari hukuman karena usia mereka masih di bawah umur. Otoritas pendidikan di Distrik Yanqing juga menempatkan dua siswa di bawah pengawasan dan memberikan surat peringatan kepada siswa yang terlibat lainnya.
ADVERTISEMENT
Insiden mengerikan tersebut tentu membuat marah netizen China. Mereka menuntut penyelidikan menyeluruh dan meminta hukuman yang setimpal kepada para pelaku. Banyak pakar kini mengusulkan untuk mengubah hukum pidana China, yang saat ini menetapkan bahwa anak di bawah usia 16 tahun tidak dapat dianggap bertanggung jawab kecuali jika terjadi kejahatan serius seperti pembunuhan.
"Sayangnya, ada kecenderungan meningkatnya bullying sekolah di China dalam beberapa tahun terakhir, dan pemerintah maupun masyarakat saat ini tidak siap untuk mengatasi masalah ini. Dasar hukum dan intervensi diperlukan untuk melindungi korban dan mendidik para pelaku," ujar Sun Xiangmiao, seorang psikolog anak-anak dari Guangzhou seperti dikutip dari People's Daily Online.
Di Indonesia sendiri baru-baru ini sudah terjadi dua kali aksi perundungan yang melibatkan para pelajar. Kasus pertama melibatkan mahasiswa di Universitas Gunadarma, dan kasus lain terjadi di kalangan pelajar SMP.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua KPAI, Susanto, mengatakan, Pemerintah Indonesia sendiri memiliki janji terhutang untuk penerbitan 'Peraturan Presiden tentang Pencegahan dan Penanggulangan terhadap Perundungan di Satuan Pendidikan'.
Penanggulangan kasus perundungan harus dilakukan secara serius agar pelaku mendapat pelajaran yang setimpal dan korban mendapat perlindungan.
-------------------------------
Bila Ada ingin mengetahui berita-berita viral lainnya, silakan follow topik Viral di kumparan.