Moms, Waspadai Mainan Busur 'Tusuk Gigi' yang Heboh di China

22 Juni 2017 15:06 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Busur mainan berbahaya. (Foto: Dok. Amazon)
zoom-in-whitePerbesar
Busur mainan berbahaya. (Foto: Dok. Amazon)
ADVERTISEMENT
Tren mainan busur panah mini tengah melanda China dan Hong Kong. Busur mainan yang menggunakan tusuk gigi sebagai senjatanya ini diprotes karena dianggap berbahaya.
ADVERTISEMENT
Dilansir The Star, para orang tua di China meminta pemerintah setempat untuk segera melakukan sweeping dan melarang penjualan busur panah mini itu.
Mainan ini dijual secara online seharga $ 1,46 atau sekitar Rp 20.000. Busur mainan ini didesain dengan menaruh tusuk gigi sebagai senjatanya. Namun orang tua khawatir, senjata ini bisa diganti dengan material berbahaya lain seperti besi atau jarum.
Dikutip dari atimes.com, busur dengan tusuk gigi ini bisa dengan mudah memecahkan balon bahkan menembus kaleng minuman dalam jarak tertentu.
Sebuah media lokal di China melakukan percobaan dengan busur mainan tersebut. Dalam percobaannya, mereka menembakkan tusuk gigi sebagai anak panah pada jarak 1,5 meter dan dengan mudah menembus buah apel yang jadi target. Pada jarak 3 meter, mainan ini juga bisa memecahkan balon dan menembus gelas kertas.
ADVERTISEMENT
Tentu efeknya tidak terbayangkan jika tusuk gigi tersebut diganti dengan jarum atau benda tajam lainnya.
Polisi di Chengdu, China sudah mengambil tindakan dengan menghentikan penjualan produk tersebut. Namun orang tua seluruh China menginginkan pemerintah mengeluarkan larangan nasional terhadap mainan tersebut.
Di Hong Kong pihak kepolisian juga sudah mengeluarkan larangan bagi siswa untuk tidak membawa mainan tersebut ke ruang publik. Sayangnya penjualan busur ini secara online tetap berjalan. Tentu hal ini membuat orang tua cemas. Mereka takut mainan ini bisa mencederai anak-anak mereka.
"Busur ini memang kecil namun sangat kuat untuk memecahkan balon hingga menembus kardus. Dan jika tusuk gigi diganti dengan jarum besi, busur ini bisa jadi senjata mematikan," seperti dikutip The Star dari Shanghai Daily.
ADVERTISEMENT