Satu Pasangan Nikahan, Satu Kampung Ikut “Repot”

Nizar Fachri
Mahasiswa Jurnalistik Fikom Unpad
Konten dari Pengguna
19 Mei 2022 12:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nizar Fachri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Warga Gunung Padang sedang mempersiapkan persepsi. Sumber: dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Warga Gunung Padang sedang mempersiapkan persepsi. Sumber: dokumentasi pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lebaran merupakan momen banyak orang menikmati kebahagiaan. Salah satunya pasangan yang baru saja nikah, yaitu Didi dan Intan. Mereka merupakan salah satu orang yang menikmati kebahagiaan dengan menikah saat lebaran tahun ini. Namun, ada yang unik dalam perayaan pernikahan mereka, yaitu kebersamaan dalam membuat pesta dan merayakannya.
ADVERTISEMENT
Didi dan Intan adalah salah dua warga Kampung Gunung Padang, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis. Intan memiliki orang tua yang bekerja sebagai pembuat gula merah di Gunung Padang. Di sisi lain, Didi memiliki orang tua yang tinggal di Pangandaran dan ia bekerja di konveksi di Pangandaran.
Pernikahan mereka dilakukan di Gunung Padang, tempat Intan (mempelai wanita) tinggal. Layaknya sebuah pernikahan, ada dua rangkaian acara, yaitu akad dan resepsi pernikahan. Akad dilakukan secara sangat sederhana pada malam hari. Resepsi selanjutnya diselenggarakan cukup mewah dengan bantuan warga Gunung Padang.
Persiapan resepsi melibatkan hampir seluruh warga Gunung Padang. Jadi, setiap warga mengambil bagian untuk membantu persiapan tersebut sesuai ketersediaan waktu mereka. Setiap warga yang sudah mengerjakan bagiannya, maka ada warga lain yang menggantikan mereka. Hal ini dilakukan karena kelelahan dsb.
Proses memasak nasi yang dilakukan oleh salah satu warga Gunung Padang. Sumber: dokumentasi pribadi
Sistem kerja, seperti tadi berlangsung dari proses memasak hingga acara resepsi dimulai. Proses memasak dimulai Minggu malam saat takbiran dan acara resepsi dimulai pada Kamis paginya. Warga pun sangat antusias dalam membantu pernikahan mereka.
ADVERTISEMENT
Walaupun terkesan ngeribetin satu kampung, kebersamaan warga Gunung Padang sangatlah bagus dan keren. Hal ini sangat jarang terlihat di kota-kota besar yang memang hanya beberapa orang saja terlibat mengurus resepsi. Namun, ini bisa menjadi keunikan warga Gunung Padang dalam menyambut resepsi pernikahan di sana.