Bisnis e-Commerce Gandeng UMKM demi Produk Lokal Go Global

Noval Kurniadi
Karyawan swasta, suka baca buku dan nonton pertandingan olahraga Pendidikan sastra Inggris di UIN Jakarta
Konten dari Pengguna
18 Agustus 2019 10:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Noval Kurniadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pasar idEA diisi oleh berbagai booth UMKM yang bermitra dengan industri e-Commerce
zoom-in-whitePerbesar
Pasar idEA diisi oleh berbagai booth UMKM yang bermitra dengan industri e-Commerce
ADVERTISEMENT
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam menggerakkan roda perekonomian bangsa. Selain karena kehadirannya ada di seluruh penjuru negeri, UMKM juga menguasai sekitar 99% aktivitas bisnis di Indonesia dengan 98% di antaranya berstatus usaha mikro. Hingga akhir 2018, tercatat ada sekitar 58 juta lebih UMKM yang telah hadir di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, UMKM memiliki sejumlah keunggulan seperti kemampuan fokus yang spesifik, fleksibilitas nasional, kecepatan inovasi dan bahkan biaya yang rendah. Terserapnya 96% lapangan kerja yang mencakup 121 juta tenaga kerja dari sektor UMKM juga menjadi faktor lainnya.
Tak heran, kontribusi sektor tersebut terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dari waktu ke waktu selalu menunjukkan ke arah yang positif. Pertumbuhannya diproyeksi menjadi 5 persen sepanjang 2019.
Dengan perolehan tersebut, Ketua Asosiasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun optimis. Ia meyakini bahwa total kontribusi UMKM terhadap PDB nasional 2019 dapat mencapai 65% atau sekitar Rp2.394,5 triliun, mengalami peningkatan dibanding tahun lalu yang hanya berkisar 60,34%.
Kendati indikator kontribusi terhadap pembentukan produk domestik bruto (PDB) dan serapan tenaga kerja yang diraih oleh UMKM membawa angin segar bagi ekonomi bangsa, sektor UMKM sebenarnya masih harus bekerja lebih keras lagi jika ingin naik ke level yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang disorot adalah soal kontribusi UMKM lokal ke pasok produksi global. Faktanya, akses sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke rantai pasok produksi global masih sangat minim dengan kontribusi sebesar 0,8%.
Selain itu kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional juga terbilang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Pada Desember 2017 dinyatakan bahwa kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional hanya mencapai 17%, kalah jauh dibandingkan dengan Filipina yang memiliki nilai kontribusi terhadap ekspor sebesar 25% dan Thailand dengan nilai di atas 30%.
Granola, salah satu produk UMKM yang dapat ditemui di Pasar idEA
Beberapa faktor menjadi hambatannya. Selain karena belum adanya keberanian untuk memulai ekspor secara mandiri, para pelaku UMKM juga masih bergantung pada keberadaan eksportir besar yang notabene menomorsekiankan produk atau komoditas UMKM.
ADVERTISEMENT
Masih minimnya kemampuan para pelaku UMKM dalam menguasai pemasaran digital juga masih menjadi kendala lainnya. Riset Delloite‎ Access Economics menyebutkan bahwa dari seluruh UMKM di Indonesia, baru sebesar 9% saja yang telah menguasai bisnis lanjutan berupa kemampuan memanfaatkan e-commerce.
Sejumlah e-commerce ternama di tanah air turut ambil bagian dalam mengatasi hal ini. Sebagai bentuk kepedulian, para e-commerce berlomba-lomba memberikan kontribusi positifnya dalam pengembangan UMKM.
Mereka kini tak hanya memamerkan produk dari perusahaan-perusahaan besar saja, namun juga menggandeng para UMKM untuk tampil percaya diri di hadapan masyarakat luas. Itulah yang ditunjukan oleh Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) lewat Pasar idEA, pameran e-commerce Indonesia pertama yang berlangsung pada 15-18 Agustus 2019.
ADVERTISEMENT
Di festival belanja from online to offline tersebut, pengunjung dapat melihat berbagai produk UMKM nusantara yang dijual dengan penawaran menarik. Peran tentang bagaimana e-commerce merangkul UMKM menjadi produk lokal yang berkualitas dan berdaya saing tinggi adalah kunci dari festival belanja ini.
Tokopedia menjadi salah satu e-commerce yang peduli dengan UMKM. Marketplace yang telah berdiri sejak 2009 ini tak ketinggalan dalam mendampingi UMKM untuk naik kelas.
“Tokopedia telah melakukan banyak hal tentang UMKM. Salah satunya melalui Maker Fest yakni kompetisi ide produksi bagi para pelaku UMKM dengan hadiah utama sebesar Rp1 miliar. Tokopedia selalu memberikan kemudahan bagi mereka (pelaku UMKM) yang memiliki produktivitas dan kreativitas yang tinggi.” tutur Andi Djoewarsa selaku Vice President of Marketing Tokopedia.
Pasar idEA juga menghadirkan booth UMKM yang menjual tas bermotifkan etnik
Tokopedia mengusung tema tentang inspirasi dari para seller. Melalui tema tersebut, para pengunjung dapat menemukan inspirasi usaha di lebih dari 30 mitra Tokopedia, tak terkecuali OMO Healthy Snack dan Kandura yang notabene adalah pemenang dari Maker Fest Tokopedia 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Untuk memberikan keceriaan, Tokopedia memberikan voucher diskon sebesar 90% para pengunjung yang dapat digunakan di mitra Tokopedia di Pasar idEA. Bagi yang ingin mendapatkannya, caranya mudah. Hanya dengan berfoto di booth Tokopedia, para pengunjung bisa mendapatkan voucher tersebut.
Dukungan untuk UMKM juga datang dari Blibli. Lewat “Galeri Indonesia”, para pengunjung Pasar idEA dapat melihat berbagai produk nusantara berkualitas dari berbagai jenis produk, mulai dari pakaian, makanan, aksesoris bahkan hingga perlengkapan rumah. Produk Ternakopi yang dimiliki oleh Kaesang Pangarep bahkan dapat ditemui di sini.
“Selain berfokus pada Blibli Travel Fest, kami juga menghadirkan Galeri Indonesia yang menampilkan produk-produk UMKM nusantara yang siap go global. Ini komitmen kami dalam memajukan sektor UMKM di Indonesia.” Jelas Vice President of Travel Category Blibli, Theresia Magdalena.
ADVERTISEMENT
Untuk mendapatkan penawaran harga terbaik, para pengunjung bisa bertransaksi di mitra Blibli dengan menggunakan gopay. Melalui sistem pembayaran tersebut para pengunjung dapat memperoleh diskon sebesar 50% maksimal Rp30.000 di booth-booth mitra Blibli di Galeri Indonesia.
Ada pula Shopee dengan program ‘Kreasi Nusantara’nya yang menyuguhkan berbagai produk lokal bermutu terbaik. Sementara Bukalapak hadir dalam program BukaGlobal yang mendorong produk-produk UMKM untuk menjajaki pasar dunia.
“UMKM adalah ujung tombak dari geliat perekonomian bangsa. Kami berharap adanya kolaborasi antara e-Commerce dan UMKM dapat mewujudkan produk—produk lokal menjadi produk go global.” papar Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung.