Corona Menjadi Pandemi, Airlangga Hartanto Komit Bersolusi!

Noval Kurniadi
Karyawan swasta, suka baca buku dan nonton pertandingan olahraga Pendidikan sastra Inggris di UIN Jakarta
Konten dari Pengguna
11 April 2020 17:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Noval Kurniadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Diakui atau tidak, tahun 2020 ini menjadi ujian bagi ketahanan ekonomi dunia. Pandemi Covid-19 menjadi ujian global dan Indonesia menjadi bagian di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Dampaknya pun dirasakan sampai pada terjadinya perlambatan ekonomi. Bahkan kondisi ini diprediksi akan mengalami defisit pada APBN 2020 lebih dari 5 %.
Menteri Keuangan Sri Mulyani pun tak menampik jika kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19 bisa jauh lebih rumit dibandingkan krisis 2008.
Pasalnya, virus Corona ini menimbulkan ketakutan di masyarakat hingga mempengaruhi kegiatan sehari-hari yang langsung menghantam sektor riil.
Sebenarnya, kepanikan masyarakat yang berlebih, disadari atau tidak, lantaran dijejali oleh informasi dan pemberitaan di berbagai lini media yang berlebihan hingga menimbulkan suasana horor. Sumber informasi hoax yang menyebar di grup-grup Whats App pun sulit dikendalikan.
Soal imbasan pandemi Covid-19, International Monetary Fund (IMF) pun memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia, di sekitaran 2,9 %.
ADVERTISEMENT
Melihat prediksi yang kurang membahagiakan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto tidak mau menyerah begitu saja dengan gelombang keadaan. Terobosan yang solutif dan berani harus dibuat demi mempertahankan stabilitas ekonomi. Selain menekan angka kematian, yang boleh jadi bukan karena Corona, tetapi karena ketakutan dan kepanikan, sehingga memperlemah imunitas tubuh.
(dok. jawapos)
Ketakutan akan kelaparan dan ketidakpastian masa depan menimbulkan frustasi yang bisa membahayakan. Orang menjadi semakin nekat, apatis, dan menjurus pada tindakan kriminalitas. Dampak yang begitu complicated.
Sebagai Menko Perekonomian yang membawahi 10 Kementerian, debut Airlangga Hartarto memang harus dikebut secara tepat di tengah perubahan yang begitu cepat. Tidak tanggung-tanggung, komitmen pemerintah dalam hal ini. Sebanyak Rp 405,1 triliun anggaran dari APBN 2020 digelontorkan untuk menanggulangi dampak ekonomi akibat Corona.
ADVERTISEMENT
Langkah pertama yang diambil adalah bagaimana menjaga kestabilan dan kelancaran rantai pasokan barang yang mulai terganggu akibat terhentinya aktivitas perekonomian di Tiongkok.
Untuk itu, Airlangga bersama jajaran kementerian di bawah koordinasinya, memberikan solusi berupa stimulus fiskal dan nonfiskal dalam beberapa paket kebijakan.
Paket stimulus fiskal pertama difokuskan untuk meredam risiko pada sektor pariwisata seperti hotel, restoran, dan kawasan wisata di daerah-daerah yang terdampak Covid-19. Sedangkan, paket stimulus fiskal kedua diberikan dalam bentuk insentif pajak.
Sementara itu, untuk stimulus nonfiskal ditujukan bagi para pelaku ekspor dan impor. Melalui stimulus ini, pemerintah mendorong kegiatan ekspor impor agar berjalan lancar. Mulai dari penyederhanaan aturan larangan pembatasan atau tata niaga terkait ekspor, pengurangan larangan pembatasan atau tata niaga terhadap impor (terutama impor bahan baku), percepatan proses impor untuk 500 perusahaan reputable importir, serta efisiensi proses logistik.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu saja, pemerintah juga akan memberikan stimulus lanjutan dengan cara menyediakan jaring pengaman sosial dalam berbagai tahapan. Salah satunya adalah dengan melakukan pemberian bantuan lewat Program Keluarga Harapan (PKH) bagi setidaknya Rp10 juta penerima manfaat dan bantuan sosial untuk Rp 15 juta penerima manfaat.
Selain itu, bagi pelaku usaha yang harus menghadapi penurunan omset hingga berdampak pada gelombangan pemutusan hubungan kerja karyawan, Airlangga mempercepat diberlakukannya Kartu Prakerja kepada 5,6 juta orang di 4 provinsi yaitu Bali, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Surabaya.
Syarat penerima Kartu Prakerja diantaranya WNI berusia di atas 18 tahun, tidak sedang menjalani pendidikan formal, korban pemutusan hubungan kerja, pekerja yang ingin meningkatkan keterampilan, dan diprioritaskan untuk pencari kerja usia muda.
ADVERTISEMENT
Kartu Prakerja ini sebenarnya merupakan realisasi dari janji kampanye Presiden Jokowi untuk meningkatkan kualitas SDM dan mengurangi pengangguran.
Awalnya, anggaran untuk Kartu Prakerja sebesar Rp 10 triliun, kemudian Airlangga menaikkan lagi menjadi sebesar Rp 20 triliun. Selama pandemi Corona peserta akan mendapat manfaat sebesar Rp 3.550.000 per orang yang dirinci dalam bentuk : bantuan pelatihan sebesar Rp1.000.000, insentif penuntasan pelatihan sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan, dan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 150.000.
Setelah pandemi selesai, maka manfaat yang diterima akan kembali ke besaran Rp 650.000 per orang yang terdiri dari Rp 500.000 uang pelatihan dan Rp 150.000 merupakan uang survei kebekerjaan.
Cara daftarnya pun mudah, hanya dengan mengakses ke www.prakerja.go.id dan mengirimkan biodata dan pengalaman kerja. Pendaftaran ini dibuka pada 9 April 2020.
ADVERTISEMENT
Jaring pengaman SDM dikuatkan, Airlangga pun mulai mengambil langkah antisipatif mengatasi kelangkaan bahan kebutuhan pokok dan menstabilkan harga agar tidak melonjak di masyarakat. Apalagi memasuki bulan Ramadhan, karena besarnya kebutuhan, harga kerap menjadi naik. Covid-19 pun digadang-gadang dimanfaatkan sejumlah pihak untuk melakukan spekulasi.
Untuk itu, Airlangga yang telah melakukan survey kebutuhan pangan, melihat gula pasir dan bawang merah terkena guncangan kelangkaan barang. Masyarakat berteriak sulitnya mendapatkan dua bahan pangan tersebut.
Demi ketersediaan barang, Airlangga langsung mengalihkan produksi dalam negeri gula pasir sebanyak 303.000 ton untuk sektor konsumsi. Sekaligus juga memberikan izin kepada Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero) untuk mengadakan 100.000 ton gula putih.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk bawang putih, ia berkordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk mengeluarkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dan Kementerian Perdagangan untuk mengeluarkan izin sebanyak 157.068 ton bawang putih.
Distribusi pasokan gula dan bawang putih tersebut nantinya akan masuk secara bertahap ke pasaran. Harapannya, menjelang Ramadhan harga bisa kembali normal asalkan juga masyarakat tidak panic buying dan melakukan tindakan negatif menimbun barang untuk keuntungan sepihak.
Sebaik apapun program dan terobosan yang dilakukan Airlangga Hartarto untuk mengatasi pandemi ini secara ekonomi, butuh dukungan dan kesadaran penuh dari masyarakat untuk saling menguatkan. Jika kita solid dan kompak, Corona pun pergi tanpa pamitan, seperti halnya ia datang tanpa permisi.