Pasar idEA Dorong Indonesia Jadi Negara Ekonomi Digital Terbesar 2020

Noval Kurniadi
Karyawan swasta, suka baca buku dan nonton pertandingan olahraga Pendidikan sastra Inggris di UIN Jakarta
Konten dari Pengguna
15 Agustus 2019 21:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Noval Kurniadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pasar idEA, festival belanja online to offline pertama dan terbesar di Indonesia resmi dibuka hari ini (15/8) oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, di Jakarta Convention Centre.
ADVERTISEMENT
Pasar idEA merupakan hasil kerja sama antara Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dengan PT. Traya Eksibisi Internasional (Traya Indonesia) akan berlangsung pada 15-18 Agustus 2019 berlokasi di Hall A & B, Jakarta Convention Center. Acara ini akan menjadi momentum bagi para pelaku industri e-commerce untuk bertemu dan menampilkan produk dan top seller dari masing-masing platform, sehingga dapat memupuk kepercayaan konsumen untuk terus berbelanja online dengan aman.
Dalam sambutannya, Menteri Rudiantara menilai ajang Pasar idEA ini akan mendorong pertumbuhan industri UMKM guna mendorong laju sektor ekonomi digital. “Pasar idEA yang menggandeng UMKM akan bisa memberi dampak positif dalam mengantisipasi isu serbuan produk asing di industri e-commerce,” kata Rudiantara saat memberi sambutan dalam acara pembukaan Pasar idEA 2019 di Jakarta Convention Center, Kamis (15/8).
Menteri Kominfo Rudiantara meresmikan Pameran e-Commerce Pasar idEA (15/8) di JCC Senayan, Jakarta.
Lebih lanjut Rudiantara menekankan harapannya agar UMKM sukses menjadi tulang punggung dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. “Kombinasi e-commerce dan UMKM tentu akan sangat signifikan dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terkuat di Asia Tenggara pada 2025 nanti.”
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dr. Ir. Mohammad Rudy Salahuddin, MEM, juga memiliki harapan tinggi pada industri 4.0 ini. Menurut Rudy, e-commerce berperan sangat signifikan untuk pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. Pasalnya, lanjutnya, perdagangan berbasis elektronik (e-commerce) mendorong efisiensi dalam kegiatan ekonomi, inovasi, dan keterjangkauan yang lebih luas.
“Visi pemerintah pada 2020, Indonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan memfokuskan pengembangan ekonomi digital berbasis lokal, yakni akselerasi UMKM dan bisnis rintisan (startup). Sektor UMKM sebagai pilar ekonomi kreatif harus mendapatkan perhatian lebih agar mereka mampu mengambil peran dalam perdagangan global melalui e-commerce,” ujar Rudy.
ADVERTISEMENT
Diakui sampai saat ini Implementasi Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (roadmap e-commerce) masih berlangsung dan dalam tahap penggodokan yang ditargetkan rampung pada 2019. Roadmap tersebut mencakup program pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, pendidikan dan sumber daya manusia, infrastruktur komunikasi, logistik, keamanan siber dan pembentukan Manajemen Pelaksana Peta Jalan SPNBE 2017-2019 sebagai acuan bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk menetapkan kebijakan sektoral untuk mempercepat pelaksanaan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (e-Commerce).
“Melalui Pasar idEA, kami ingin membangun sinergi dengan para pelaku usaha, pemerintah, komunitas dan masyarakat sehingga memiliki semangat yang sama untuk memperkuat ekosistem digital. Apalagi tantangannya sekarang adalah bagaimana meningkatkan volume dan daya saing produk lokal di pasar e-commerce,” ujar Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Ignatius Untung.
ADVERTISEMENT
Gelaran yang menargetkan 120.000 pengunjung selama empat hari tersebut turut menghadirkan sekitar 250 peserta pameran yang terdiri dari para unicorn, pelaku usaha e-commerce, perusahaan logistik dan pengiriman, serta UMKM dengan produk lokal yang terkurasi di area khusus LokalGood.
Pasar idEA menghadirkan beragam produk untuk kebutuhan masyarakat
Beragam promo-promo spesial untuk belanja multi produk ditawarkan beberapa pemain e-commerce Indonesia guna menarik segmen milenial sebagai pelaku belanja online terbesar 64%.
Blibli, melalui Blibli Travel Fair siap memberikan penawaran menarik berupa diskon tiket pesawat, kereta, hotel, atraksi hiburan di Singapura dan Jepang hingga 80%. Lazada mempermudah mereka yang ingin memulai usaha sebagai seller dengan program Daftar Jadi Seller Online Ga Sampai 1 Menit.
Tokopedia juga menebar voucher diskon 90% di merchant tertentu. E-commerce besar lainnya, Shopee, membawa seller-nya yang menawarkan ragam produk Kreasi Nusantara dengan promo diskon mencapai 89%.
ADVERTISEMENT
Sejumlah perusahaan logistik dan jasa pengiriman juga memberikan kesempatan kepada pengusaha-pengusaha baru untuk menjadi mitra bisnis. Perusahaan jasa pengiriman seperti J & T, Lion Parcel, Ninja Express, Tiki, JNE, Lalamove pun tak kalah seru memanjakan pengunjung dengan layanan free ongkir dan kemudahan lainnya.
“Pasar idEA menjadi ajang kopdaran akbar pelaku usaha e-commerce dengan para pelanggannya melalui pendekatan program yang menarik yang bertujuan membangun keterlibatan dan kepercayaan konsumen,” ujar Presiden Direktur Traya Eksibisi Internasional, Bambang Setiawan.

Edukasi dan Aktivasi Belanja Online

Salah satu tantangan di industri e-commerce adalah masih kurangnya kepercayaan masyarakat untuk terlibat dalam transaksi perdagangan secara elektronik (online). Selain menyasar milenial, perlu juga upaya lebih mempopulerkan belanja online bagi konsumen yang belum tersentuh. Jumlahnya terbilang banyak. Seperti survei yang diungkap APJII bahwa dari 171,17 juta jiwa pengguna internet aktif, 56% nya atau 95,76 juta jiwa masih belum pernah berbelanja online.
ADVERTISEMENT
“Selain konsumen, ekonomi digital juga harus kian populer di kalangan UMKM. Karena itu, kami juga menyelenggarakan dua diskusi utama yang membahas permasalahan utama di sektor ini,” ujar Untung menambahkan. “Dua diskusi ini penting diikuti para pelaku bisnis yang ingin mengembangkan usahanya di sektor digital.”
Alasan ini yang mendorong kehadiran Pasar idEA 2019 agar pelaku industri e-commerce dapat terhubung secara real-time dengan para pelanggannya. Alhasil, akan terbangun kepercayaan di antara kedua pihak. Targetnya, pada 2020, lebih dari separuh penduduk Indonesia diperkirakan akan terlibat dalam aktivitas e-commerce.
Selain menjadi ajang belanja online to offline, guna mendorong pertumbuhan industri E-Commerce dan produk lokal Indonesia, Pasar idEA juga dilengkapi dengan sesi talk show dan workshop dengan menghadirkan pembuat kebijakan, industry leaders, dan peserta dari UMKM.
Pasar idEA jadi wadah bagi produk UMKM untuk unjuk gigi kepada masyarakat
idEA menggelar dua diskusi khusus yang membahas isu penting dengan pembicara para pemangku kepentingan di sektor ekonomi digital. Salah satunya adalah pembahasan hasil studi Google yang menggandeng Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) dan Lab Data Persada (LDP). Diskusi yang mengangkat tema Mengukur Kemajuan Ekonomi Digital Indonesia yang Berdampak pada PDB, Partisipasi Tenaga Kerja, dan Kontribusi Sektoral akan digelar pada Kamis, 15 Agustus 2019, tepat setelah pembukaan Pasar idEA 2019, yakni pukul 11:00 wib.
ADVERTISEMENT
Diskusi khusus lainnya fokus pada upaya mendorong Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi eksportir aktif melalui e-commerce. Ke depannya, UKM memiliki peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, baik dalam penyerapan tenaga kerja hingga penyumbang devisa.
Terlebih produk UKM saat ini, banyak yang sudah memiliki standar ekspor. Acara bertema Peranan E-commerce dalam Menembus Pasar Internasional ini mengundang kementerian terkait pembuat kebijakan dan akan dilaksanakan pada Jumat, 16 Agustus 2019, pukul 14:00 wib.