Rahasia Novelis: Mengabadikan yang Tak Lagi Abadi

Gramedia Tunjungan Plaza, Surabaya. Foto: Novia Antika

Taukah kamu? Mengabadikan seseorang dalam sebuah tulisan adalah salah satu bentuk cinta paling indah. Fatamorgana akan menjadi nyata, seperti kamu yang tak lagi bersamanya, akan kembali hadir dan abadi melalui sebuah karya.

Mungkin memang tidak semuanya, tapi kebanyakan seorang novelis bukan semata menulis novel. Tapi juga untuk menyalurkan perasaan yang tidak dapat diungkapkan secara lisan. Rahasia tersebut dikemas dalam hal-hal berikut.

1. Karakter Tokoh

Melalui karakter yang diciptakan, ia membagikan luka yang mungkin tidak pernah orang lain rasakan. Berbicara soal luka, memang menulis adalah cara mengungkapkan yang paling hebat tanpa seorang penyebabnya harus tahu. Menorehkan seluruh perasaan yang berbalut imajinasi, yang nantinya akan diwakilkan oleh karakter tokoh yang tercipta.

2. Plot atau Alur Cerita

Membagikan serangkaian cerita melalui peristiwa-peristiwa di dalamnya, yang mungkin dapat mewakili perasaan semua orang. Mungkin tentang dia yang meninggalkan karena masa lalu kembali datang, hubungan rumit mencintai dua orang namun enggan melepas salah satunya, atau bahkan tentang yang bertahan dengan ketulusan untuk seseorang yang gila perempuan. Ets, kalau kalian yang mana? Related semua, ya?

3. Konflik yang Dialami Tokoh

Memperlihatkan apa yang tidak pernah orang tahu sebelumnya lewat permasalahan yang menjadi struggle tokoh dalam cerita. Mayoritas memang novelis membuat konflik yang terjadi pada setiap tokoh serunyam itu, dimana inilah yang ingin ia sampaikan pada seluruh alam semesta.

Jadi, hakikat seorang novelis itu dunia harus tahu kadang ada beberapa hal yang memang hanya bisa disampaikan melalui tulisan. Novelis itu akan selalu terbang indah dengan karya-karyanya. Pesan untuk seseorang yang menjadi inspirasi dalam setiap cerita, selamat abadi dalam sebuah karya. Dan teruntuk para pembaca, terima kasih telah menjadi saksi sebuah cerita itu ada.