Efektif, Tips Belajar Jarak Jauh Yang Menyenangkan

Nur Afifah
Mahasiswi Program Pendidikan Bahasa Arab di Institut Agama Islam Negeri Samarinda, Berkarya Tanpa Batas.
Konten dari Pengguna
15 Agustus 2020 19:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nur Afifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Belajar Bersama Dengan Anak. Sumber: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Belajar Bersama Dengan Anak. Sumber: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Secara umum, menuntut ilmu atau belajar dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, selagi bermanfaat dan mudah dilaksanakan tentu tidak jadi masalah. Namun, selama masa pandemi virus corona hampir seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah dialihkan menjadi kegiatan belajar jarak jauh. Kegiatan belajar tersebut tetap dibimbing langsung oleh pengajar tiap mata pelajaran dengan mengunduh beberapa materi, audio dan video dari pengajar. Faktanya, belajar online masih jauh dari kata efektif dan efesien.
ADVERTISEMENT
Berkaca dari hal di atas, ditemukan setidaknya 7 dampak secara umum yang hadir sejalan dengan terlaksananya belajar jarak jauh, di antaranya:
1. Peserta didik kurang mandiri dalam mengerjakan tugas yang diberikan karena bantuan orang tua terutama ibu sangat mendominasi
2. Peserta didik cenderung malas belajar atau kurang semangat karena tidak ada motivasi dari sekitar, seperti teman atau dorongan dari guru
3. Belajar daring menggunakan perantara umum seperti handphone yang lambat laun menjadikan anak kecanduan bermain handphone
4. Kejenuhan belajar yang hanya monoton tanpa variasi
5. Mood yang berubah-ubah, baik orang tua dan anak
6. Orang tua belum memahami gaya belajar dan karakter masing-masing anak
7. Kesehatan terganggu, terutama Kesehatan mata
ADVERTISEMENT
8. Kebebasan atau quality time ibu berkurang bahkan hilang
Beberapa dampak di atas, tentu saja dirasakan oleh sebagian besar masyarakat. Mengapa? Karena kurang bahkan tidak adanya persiapan menghadapi situasi pandemi seperti sekarang yang membuat banyak orang tua, pendidik, tanpa terkecuali peserta didik yang gelabakan. Maka seyogyanya, segala aktivitas belajar mengajar yang dijalankan tetap harus didukung tanpa menyalahkan satu dan yang lain agar KBM tetap berjalan sinkron dan sepaham.
Selain dari pada dukungan satu sama lain, ada hal yang wajib dijaga dalam keluarga yakni keharmonisan, di samping banyak ditemui masalah lain. Namun, tetaplah berusaha hidup rukun, harmonis, saling mengerti, dan membantu satu dan lainnya. Karena, suasana rumah yang nyaman juga merupakan syarat utama agar kegiatan belajar jarak jauh terlaksana dan mudah mencapai tujuan pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Guru Bimbingan Konseling di MA (Madrasah Aliyah) Swasta di Samarinda, Ibu Hj. Hamidah, S.Psi, S.Sos, memberikan jawaban terkait dampak di atas agar kegiatan belajar tetap aktif, mandiri dan menyenangkan selama di rumah. Apa saja kira-kira?
1. Tetap pantau dan ikuti suasana hati anak
Mendidik anak memang bukan hal mudah juga instan. Anak sudah diberikan perintah sekalipun belum tentu paham dan mengerjakan. Namun ada baiknya sebagai orang tua harus tahu bagaimana kondisi mood atau suasana hati anak. Caranya? Mudah, cukup tanyakan lebih dulu keinginannya dan berikan pendapat. Orang tua berusaha untuk menjadi teman sejawat selama proses belajar dilaksanakan, temani anak dengan duduk Bersama dan jangan hanya memerintah saja.
2. Bersikap tegas bukan emosional
ADVERTISEMENT
Marah bukan kunci anak menjadi penurut, melainkan menjadi boomerang bagi anak dan trauma. Namun bersikap tegaslah, seperti apa? Dekati, sentuh pundaknya kemudian arahkan dan bimbing ia selama belajar. Jangan bersuara lantang dan mencaci! Jika belum paham pelajaran jangan mudah marah apalagi main fisik, namun berikan contoh yang lebih mudah dan seterusnya adakan konsekuensi yang sesuai. Tujuannya, agar anak dapat bersikap tanggung jawab sejak dini.
3. Berikan masa dalam penggunaan handphone selama belajar
Handphone menjadi media juga senjata utama belajar daring, namun efek yang ditimbulkan karena terlalu sering menatapnya juga banyak menimbulkan masalah kesehatan. Orang tua tetap kontrol anak selama belajar, usahakan selalu cek kondisi anak bukan pesan yang masuk ya. Apabila anak mulai sering mengucek mata berarti ia lelah dan butuh istirahat. Jangan lupa tetap berikan suplemen atau vitamin agar jasmani tetap sehat.
ADVERTISEMENT
4. Sediakan waktu rehat di tengah belajar
Terlalu memaksa anak mengerjakan tugas selesai secara langsung tanpa jeda membuat ia jadi lelah, kurang semangat dan uring-uringan. Maka berikan waktu rehat sejenak, mungkin bisa dimanfaatkan untuk makan cemilan dan minum atau bersandar. Untuk lebih asyik bisa dialihkan dengan senam singkat yang banyak ditemui di youtobe, bersenamlah bersama-sama selain tubuh menjadi sehat sekalian dapat melepas penat selama belajar.
Selain di atas, dikutip dari laman Instagram Psikologianak.id, berikut cara tambahan agar belajar menjadi efektif selama di rumah.
5. Kenali gaya belajar anak
Karakter setiap anak tentu berbeda-beda begitu pula dengan gaya belajar. Setidaknya ada 4 gaya belajar anak secara umum, yakni:
- Visual (melihat), dengan ciri-ciri: Lebih mudah menerima informasi dengan membaca, saat belajar lebih memperhatikan body language guru, dan mengingat sesuatu lebih mudah dengan mencatatnya
ADVERTISEMENT
- Kinestetik (bergerak) dengan ciri-ciri: Lebih mudah menerima informasi dengan mempraktekkan atau mencoba secara langsung, saat belajar lebih nyaman dengan bicara sambil mencoba, dan lebih mudah mengingat sesuatu dengan membayangkan serta mempraktekkannya
- Auditori (mendengarkan) dengan ciri-ciri: Lebih mudah menerima informasi dengan mendengarkan dari orang lain, saat belajar lebih nyaman bicara langsung dengan guru, dan lebih mudah mengingat sesuatu dengan mengucapkan dengan keras dan menyimpan kata kunci di kepala
- Analitik, dengan ciri-ciri: Lebih mudah belajar dengan menelaah secara detail dan bertahap tanpa ada satu bagian yang terlewatkan sekalipun, berfikir logis berdasarkan fakta, lebih cocok belajar mandiri sebelum berkelompok, dan membuat jadwal terstruktur dengan tujuan yang jelas
Dengan mengenal gaya belajar anak tentu saja membantu penyampaian pengetahuan anak dengan tepat dan target belajar pun dapat tercapai.
ADVERTISEMENT
Sumber:
https://www.instagram.com/p/CCdUYdRD9Kn/?igshid=1tbvjw2vzg09m