Menjaga Imunitas Mental dengan Merawat Tanaman Hias di Masa Pandemi

Nur Azizah
Mahasiswa Pascasarjana Interdiciplinary Islamic Studies, Psikologi Pendidikan Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Konten dari Pengguna
16 Januari 2021 8:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nur Azizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beragam jenis tanaman hias.
Dunia masih sibuk menghadapi pandemi yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 (Virus Corona) dan infeksinya yang disebut Covid-19. Infeksi virus ini awalnya ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019, kemudian menyebar dengan cepat ke berbagai belahan dunia termasuk Indonesia hingga saat ini. Jumlah pasien Covid-19 di Indonesia tiap hari kian meningkat. Berbagai cara telah dilakukan untuk memutus rantai penyebarannya, seperti menjalankan Gerakan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Selain itu imunitas fisik juga harus ditingkatkan dengan cara mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi serta rajin berolahraga. Menjaga imunitas mental juga penting untuk mencegah terjangkitnya virus dan penyakit. Pandemi menyebabkan masyarakat mengalami banyak kesulitan seperti merasa bosan atau jenuh, berkurangnya penghasilan, hingga kehilangan pekerjaan. Hal-hal tersebut tentu berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang. Jika kondisi mental menurun, maka dikhawatirkan kondisi fisik akan mengalami hal serupa. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menjaga imunitas mental seperti meditasi, manajemen tidur dan manajemen stres. Namun, belakangan ini Indonesia dihebohkan dengan kegemaran baru positif para warganya yaitu merawat tanaman hias. Sebagian masyarakat Indonesia berbondong-bondong mengkoleksi berbagai jenis tanaman hias mulai dari aglaonema, caladium, calathea, monstera dan begonia. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang rela merogoh kocek lebih dalam hanya untuk mendapatkan tanaman hias yang diinginkan. Dalam studi yang dipublikasikan Environmental Health Perspectives, para peneliti menemukan bahwa orang yang tinggal di lokasi yang dipenuhi tanaman terbukti memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik ketimbang orang yang hidup dengan minim tanaman. Mereka juga menemukan, bahwa 30% dari manfaat mengurangi kematian yang dihasilkan saat tinggal di dekat tanaman berasal dari tingkat depresi yang lebih rendah.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dari kacamata psikologi, kebahagiaan adalah motif utama setiap individu. Menurut Abraham Maslow, terdapat lima kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat merasakan kebahagiaan, keamanan dan ketentraman. Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi; kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri. Merawat tanaman hias merupakan kegiatan positif yang dapat mendatangkan kebahagiaan tersendiri bagi para pecintanya. Selain dikoleksi, tanaman hias juga bisa dijadikan peluang usaha bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan, mengingat jumlah peminat tanaman hias yang menanjak akhir-akhir ini. Maka dari itu, melalui kegiatan tersebut diharapkan masyarakat dapat menjaga imunitas mental. Merawat tanaman hias memiliki beberapa manfaat seperti, dapat mengurangi rasa cemas dan stres, membangun konsentrasi, membangun kreativitas dan produktivitas, serta membantu pemulihan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, merawat tanaman hias juga terbilang mudah karena ukurannya yang tidak terlalu besar dan bisa diletakkan di bagian dalam rumah sehingga anak-anak bisa ikut serta merawatnya. Irna Minauli, seorang psikolog dari Universitas Medan Area mengatakan bahwa kegiatan merawat tanaman akan mendorong dan membangun kecerdasan emosional yang baik untuk tahap perkembangan diri anak. Terdapat nilai-nilai moral yang dapat ditanamkan kepada anak melalui kegiatan tersebut seperti sabar, tekun dan bertanggung jawab. Maka tidak heran jika bercocok tanaman merupakan kegiatan yang wajib ada di setiap jenjang pendidikan.
Selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa. Semoga gaya hidup sehat tidak hanya diterapkan pada saat pandemi saja, tetapi dilanjutkan hingga jangka waktu yang panjang. Sehingga, setiap individu dapat menjaga kesehatan fisik dan mentalnya dan selalu siap dan bijak untuk menghadapi masa depan.
ADVERTISEMENT