KKN Back to Village 3: Peduli PKL Terdampak Pandemi COVID-19

Nur Hudah Kamarullah
Mahasiswa Universitas Jember
Konten dari Pengguna
30 Agustus 2021 22:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nur Hudah Kamarullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Probolinggo – Semenjak pandemi Covid–19 mulai melanda dunia, hampir semua sektor merasakan dampaknya termasuk juga Pedagang Kaki Lima (PKL). Betapa tidak, mereka terus mengalami kenyataan pahit di mana semakin anjloknya pemasaran akibat dari semakin sepinya pembeli. Hal ini juga diperparah dengan diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4. Saat ini banyak PKL yang berada di kondisi rentan, gulung tikar, serta bertahan dalam kurun waktu tertentu. Kondisi tersebut yang menjadi dilema dan menghantui para PKL sehingga mereka dituntut untuk lebih berbenah diri dan mengembangkan usahanya selama pandemi Covid–19 yang tak tahu kapan selesainya.
ADVERTISEMENT
Salah satu PKL yang terdampak pandemi Covid-19 adalah milik Benny Pratama yang fokus menjual Pentol Cilok. Beliau selalu berjualan di depan SMP 5 Kota Probolinggo, yaitu di Jalan Cokroaminoto, Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Menurut beliau usahanya telah mengalami penurunan yang sangat drastis, semenjak banyak orang yang lebih memutuskan untuk di rumah saja serta tatap muka secara daring (online) diberlakukan, sehingga usahanya tidak seramai sebelum adanya pandemi Covid-19.
Gambar. Kunjungan ke mitra kerja.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Universitas Jember (unej.ac.id) sebagai salah satu perguruan tinggi negeri menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back To Village. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendorong mahasiswanya melakukan pengabdian kepada masyarakat di wilayah masing-masing, terutama melihat secara langsung usaha yang terdampak pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
Nurhudah Kamarullah selaku sebagai mahasiswa yang berasal dari Kota Probolinggo, tergerak untuk melaksanakan pengabdian masyarakat serta menjawab tantangan dari permasalahan yang dihadapi oleh Benny Pratama, pemilik Pentol Cilok. Huda yang didampingi oleh Ns. Akhmad Zainur Ridla, MAdvN. selaku Dosen Pembimbing Lapangan melakukan pendampingan dan penyuluhan tentang inovasi produk, kemasan serta pengoptimalisasian digital marketing.
Menurut Benny, dengan adanya mahasiswa UNEJ yang melakukan KKN di sini memberikan ilmu baru untuk tetap melakukan inovasi produk dengan mengganti bahan baku pentol cilok yang semula daging sapi diganti daging ayam dan jamur tiram, pengemasan yang unik dan lebih modern serta teknik pemasaran secara online yang mengandalkan media sosial dan market place.
“Terima kasih kepada mahasiswa UNEJ yang memberikan saya pelatihan mulai inovasi pengolahan produk, pengemasan hingga penjualan secara online sehingga penjualan saya nantinya dapat maksimal kembali” ujar Benny, saat ditemui.
ADVERTISEMENT
Harapannya dengan pelatihan tersebut membuat mitra untuk selalu melakukan inovasi produk untuk menghemat biaya bahan baku utama, pengemasan yang menarik serta diharapkan mitra dapat menjual produknya melalui sosial media maupun platform marketplace sehingga produknya di kenal hingga masyarakat umum.