Dwi Hartanto Dikenal Ramah dan Tenar di Kalangan PPI Belanda

8 Oktober 2017 11:44 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dwi Hartanto (Foto: Dwi Hartanto)
zoom-in-whitePerbesar
Dwi Hartanto (Foto: Dwi Hartanto)
ADVERTISEMENT
Dwi Hartanto meminta maaf kepada publik tentang pengakuannya sebagai ilmuwan di bidang kedirgantaraan, pekerjaan, dan karya-karyanya yang ternyata palsu. Selama ini, teman-teman Dwi di Belanda tak mengetahui apa yang dilakukannya karena dia mengaku risetnya bersifat rahasia.
ADVERTISEMENT
"Kami enggak tahu kalau dia bohong karena klaim dia, Phd-nya rahasia, karena berhubungan dengan materi-materi yang sensitif di militer dan aerospace. Jadi kami pikir, 'oh yaudah'. Enggak nanya lebih lanjut. Memang banyak yang aneh sebetulnya," ujar rekan Dwi, sesama mahasiswa Indonesia di TU Delft yang enggan disebut namanya, saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Minggu (8/10).
Menurutnya, Dwi memang cukup terkenal di kalangan mahasiswa Indonesia di Belanda. Dia kerap mengisi acara-acara di PPI Delft dan PPI Belanda.
Penyelidikan tentang kebohongan Dwi, bermula saat dia diundang sebagai pembicara di salah satu konferensi tentang kedirgantaraan di Indonesia. Kala itu, alumni TU Delft di Indonesia yang mendalami bidang kedirgantaraan menyelidiki latar belakang pendidikan Dwi, namun tak menemukannya.
ADVERTISEMENT
Mereka juga menanyakan ke European Space Agency (ESA), karena Dwi mengaku bekerja di sana. Namun ternyata setelah dikroscek, tidak ada nama Dwi Hartanto di ESA.
Pria yang mengaku mengenal baik Dwi ini, tak tahu sejak kapan kebohongan itu terjadi. Namun menurutnya, penyelidikan kasus Dwi sudah berlangsung cukup lama. "Awal mula kecurigaan alumni itu sudah lama. Mungkin sudah setahunan," katanya.
Menurutnya, selama ini sosok Dwi terlihat normal dan baik-baik saja. Banyak yang tak tahu bahwa Dwi berbohong karena dia juga kerap memposting foto yang diklaim sebagai karyanya di Facebook, bertemu dengan BJ Habibie, hingga diundang ke program Mata Najwa.
"Orangnya normal-normal saja. Kalau lagi salat Jumat saya ketemu Mas Dwi, ngobrol biasa. Makanya kami syok waktu ada alumni TU Delft yang menyelidiki. Wah ternyata dia bohong," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dwi telah memberikan klarifikasi resmi terkait kebohongannya tersebut. Berikut pengakuannya:
Saya mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya pada semua pihak yang telah dirugikan atas tersebarnya informasi-informasi yang tidak benar terkait dengan pribadi, kompetensi, dan prestasi saya.
Saya mengakui dengan jujur, kesalahan/kekhilafan dan ketidakdewasaan saya, yang berakibat pada terjadinya framing, distorsi informasi, atau manipulasi fakta yang sesungguhnya secara luas yang melebih-lebihkan kompetensi dan prestasi saya.
Saya sangat berharap bisa berkenan untuk dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.
Untuk itu saya berjanji:
1. Tidak akan mengulangi kesalahan/perbuatan tidak terpuji ini lagi,
2. Akan tetap berkarya dan berkiprah dalam bidang kompetensi saya yang sesungguhnya dalam sistem komputasi dengan integritas tinggi,
3. Akan menolak untuk memenuhi pemberitaan dan undangan berbicara resmi yang di luar kompetensi saya sendiri, utamanya apabila saya dianggap seorang ahli satellite technology and rocket development, dan otak di balik pesawat tempur generasi keenam.
ADVERTISEMENT