news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kapolri Tegur Anak Buahnya Terkait Konflik Angkot vs Ojek Online Bogor

23 Maret 2017 9:38 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (Foto: Wahyu Putro/Antara)
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyesalkan konflik antara transportasi umum konvensional dan transportasi online di Bogor yang kembali memanas pada Rabu (22/3). Tito menegur anak buahnya yang dianggap tidak mampu mencegah konflik tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah tegur keras aparat yang ada di Bogor. Saya anggap tidak proaktif," kata Tito di Wisma Bhayangkari, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/3).
Dia mengaku telah memberikan pengarahan kepada Kepala-kepala Polda terkait hal tersebut. "Saya minta agar semua wilayah yang rawan konflik transportasi umum, mulai dari Jabodetabek, Bandung, Bogor, Jawa, Solo, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, dan Sulawesi Selatan, agar segera proaktif," kata Tito.
Tawuran angkot di Bogor Kota. (Foto: Dok. Aulia)
Dia juga memerintahkan agar jajaran Polda menindak tegas pelaku anarkisme. Tidak ada toleransi bagi pelaku kriminalitas.
"Yang merusak, segera ditangkap dan diproses," ujar Tito.
Tito juga meminta pengertian masyarakat. Pasalnya, revisi Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) nomor 32 tahun 2016 mengukuhkan keberadaan transportasi umum berbasis daring atau online. Dia juga meminta agar pengendara transportasi daring menaati Permenhub tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya minta masyarakat juga menahan diri," kata dia.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Perhubungan Budi Karya, dan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, bersama-sama melakukan sosialisasi Permenhub nomor 32 tahun 2016 kepada 6 kepala daerah yang rawan konflik transportasi umum di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Selasa (22/3). Permenhub tersebut diharapkan dapat mengakhiri konflik transportasi umum konvensional versus yang berbasis daring.