Ketum PBNU Tolak Pengerahan Massa ke TPS

17 April 2017 15:40 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Organisasi Lintas Agama Serukan Pilkada Damai. (Foto: Wandha Hidayat/kumparan)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan menolak rencana pengerahan masa Tamasya Al Maidah pada hari pencoblosan putaran ke-2 Pilkada DKI 19 April mendatang.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya tidak usah demonstrasi. Tidak usah ramai-ramai, menurut saya dari dulu begitu. Senang Ahok ya silakan, enggak senang Ahok ya enggak usah pilih. Senang Anies silakan, enggak senang ya enggak usah pilih. Dari dulu saya enggak senang pengerahan masa, saya menolak," katanya di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya nomor 164, Jakarta Pusat, Senin (17/4).
Menurutnya, masyarakat bisa mempercayakan penyelenggara dan aparat dalam melaksanakan pemungutan suara Rabu besok. Sehingga pengerahan masa untuk menjaga TPS tidak diperlukan.
"Mari kita percayakan, di TPS juga sudah ada Bawaslu, ada dari berbagai pihak yang jadi saksi. Ada pihaknya Ahok, ada pihaknya Anies. Kalau saya percaya dengan Bawaslu, saya percaya dengan KPU, saya percaya saksi-saksi," jelas Said.
ADVERTISEMENT
Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih mendahulukan kepentingan bersama sebagai bangsa Indonesia. Di samping itu ia juga menegaskan kepada semua pihak untuk tidak mempolitisasi agama.
"Mari kita dahulukan, kita pentingkan keutuhan dan keselamatan bangsa ini. Jangan sampai seperti Suriah, Iraq, Somalia, Yaman, apa mau gitu Indonesia? Saya pun orang beragama sejak kecil, salat, haji, umroh. Tapi tidak pernah mempolitisir agama, saya enggak pernah," ucapnya.
"Agama kita jalankan, kita amalkan, dengan sebaik-baiknya. Politik adalah masalah kesepakatan. Yang menang si A atau si B semuanya adalah politik kebangsaan kita. Saudara kita juga semuanya," pungkas Said Aqil Siradj.
ADVERTISEMENT