news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menlu Retno Berjuang Redam Kampanye Hitam Kelapa Sawit RI di Eropa

11 Oktober 2017 2:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Retno Marsudi di Belgia (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno Marsudi di Belgia (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Produk turunan sawit yaitu Crude Palm Oil (CPO) asal Indonesia mendapatkan serangan kampanye hitam (black campaign) yang sangat keras dan terbuka oleh masyarakat Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungannya ke Belgia, Menlu Retno membahas permasalahan ini dengan Menlu Belgia, Didier Reynders. Utamanya adalah untuk menyelesaikan perbedaan pandangan antara Indonesia dan Eropa soal minyak sawit.
"Di bilateral saya juga bicara mengenai masalah palm oil karena ini penting untuk kita bawa pada saat kita bicara dengan semua pihak yang ada di Eropa karena kita menghadapi tantangan negatif event black campaign against palm oil," kata Retno di Brussels, Belgia Selasa (10/10).
Kelapa Sawit yang sedang diangkut dengan truk. (Foto: Samsul Said/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kelapa Sawit yang sedang diangkut dengan truk. (Foto: Samsul Said/Reuters)
Salah satu pokok permasalahan yang masih mengganjal soal palm oil tersebut hingga saat ini adalah soal perbedaan sertifikasi yang dimiliki Indonesia-Malaysia dengan Uni Eropa. Dalam waktu dekat, Retno menyebut akan ada joint study untuk menyelesaikan hal tersebut.
"Kita sampaikan apa yang sudah kita lakukan dan tadi, saya baca bahwa salah satu isinya adalah isu mengenai masalah sertifikasi kalau Eropa, mereka minta Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) sementara kita ada sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) oleh karena itu sudah ada satu joint study yang mengcover elemen-elemen yang ada di ISPO dan RSPO," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Sertifikasi kan tidak perlu harus melalui ISPO kalau elemen-elemen yang ada di dalam ISPO itu sama dengan yang ada di RSPO," sambung Retno lagi.
Hal yang sama juga disampaikannya kepada Menteri Luar Negeri Italia beberapa saat sebelum pertemuannya dengan Menlu Belgia hari ini. Mendapat respon yang tak cukup baik, Retno akan terus berupaya mencari jalan keluar soal isu negatif minyak sawit ini, termasuk memperbaiki lingkungan yang rusak karena penanaman kelapa sawit.
"Ya mereka akan melihat kemungkinan seperti itu tapi sekali lagi pesan itu kan tidak cukup disampaikan sekali disampaikan pesan itu tersampaikan. Saya kira kita di dalam negeri kita juga terus memperbaiki lingkungan situasi dan sebagainya yang terkait dengan palm oil," pungkasnya.
ADVERTISEMENT