Pelepasan 250 Tukik Jadi Pembuka Festival Gandrung Sewu Banyuwangi
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pagelaran Festival Gandrung Sewu 2017 berlangsung meriah di Pantai Boom, Banyuwangi, pada Minggu (8/10) sore. Kemeriahan sore itu dibuka dengan pelepasan 250 ekor tukik atau anak penyu di lepas Pantai Boom. Prosesi pelepasan ini dilakukan oleh Bupati Abdullah Azwar Anas beserta ratusan penari lainnya.
ADVERTISEMENT
"Pelepasan tukik ini menjadi simbol pengembangan untuk seluruh kawasan pantai di Banyuwangi," ujar Anas.
Total ada 1.000 tukik yang dilepaskan di Pantai Boom. Langkah ini merupakan upaya Pemerintahan Banyuwangi untuk melestarikan salah satu hewan tersebut. Anas juga mengapresiasi kerja masyarakat Banyuwangi yang bersama-sama memelihara kawasan pantai.
"Dulu mengebom untuk mendapat ikan, sekarang ada ratusan apartemen ikan yang ada di bawah (laut) sehingga para wisatawan bisa menyaksikan ikan," kata Anas.
Prosesi pelepasan tukik kali ini bukanlah yang pertama. Ssebelumnya pelepasan tukik juga menjadi pembuka ajang balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen 2017 beberapa pekan lalu. Sebanyak 80 tukik dilepasliarkan di Pantai Cacalan.
Dengan garis pantai sepanjang 175 kilometer, Banyuwangi menjadi tempat favorit bertelurnya para penyu. Dari 7 jenis tukik yang ada di dunia, 6 jenis berada di Indonesia dan 4 diantaranya bertelur di kawasan pantai Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
Festival Gandrung tahun ini melibatkan 1.286 penari dari seluruh pelosok Banyuwangi Tahun ini, pertunjukan tari bertemakan "Kembang Pepe" yang menceritakan perlawanan para pejuang melawan penjajah.
Festival Gandrung Sewu juga dihadiri sejumlah tamu istimewa, di antaranya istri Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid.