Pesan Toleransi dari Almonaster, Masjid Awal Islam di Spanyol

16 Oktober 2017 22:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Almonaster di Spanyol (Foto: dok. KBRI Madrid)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Almonaster di Spanyol (Foto: dok. KBRI Madrid)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejak runtuhnya kekuasaan Islam di Spanyol, kini digelar Festival Kebudayaan Islam tahunan di sini.
ADVERTISEMENT
Festival Kebudayaan Islam berlangsung di kota Almonaster, Daerah Otonom Andalusia, Spanyol, dengan Masjid Almonaster la Real sebagai magnetnya. Masjid ini dibangun di zaman Khalifah Abd al Rahman III, awal kejayaan Islam di Eropa selama 7 abad (711-1492).
"Indonesia melalui kedubesnya di Madrid menjadi negara asing pertama yang diundang berpartisipasi dalam festival ini," demikian Duta Besar RI untuk Spanyol Yuli Mumpuni Widarso kepada kumparan Den Haag (kumparan.com) melaui pesan WhatsApp, Senin (16/10).
Festival Kebudayaan Islam di Almonaster, Spanyol (Foto: Eddi Santosa/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Festival Kebudayaan Islam di Almonaster, Spanyol (Foto: Eddi Santosa/kumparan)
Wali Kota Almonaster Jacinto Vasquez dalam pernyataannya mengatakan bahwa penyelenggaraan Festival Budaya Islam ini merupakan suatu bentuk toleransi dan penghargaan terhadap Islam dari penduduk Almonaster yang 100% beragama Katolik.
"Didorong oleh adanya bangunan masjid yang secara fisik mengingatkan masyarakat di sini bahwa dahulu pernah eksis kebudayaan Islam di daerah ini," ujar Vasquez dalam upacara pembukaan di Masjid Almonaster la Real.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan masjid-masjid lainnya yang telah beralih fungsi, Vasquez mengatakan bahwa sampai hari ini warga setempat tetap menyebut bangunan bersejarah tersebut sebagai Mezquita (masjid, red) dan keaslian arsitektur masjidnya tetap dipertahankan.
"Penyelenggaraan Festival Budaya Islam dan sikap masyarakat di sini menjadi contoh positif bagi masyakat Spanyol dan diharapkan dapat memperbaiki pandangan negatif terhadap Islam yang akhir-akhir ini sering dimunculkan," tutup Vasquez.
Sementara itu Ketua Parlemen Daerah Huelva, Ignacio Caraballo Romero, menyampaikan rasa bangganya bahwa Almonaster kembali dapat merayakan semangat toleransi dan menghormati perbedaan melalui festival tahunan ini.
Festival Kebudayaan Islam di Almonaster, Spanyol (Foto: dok. KBRI Madrid)
zoom-in-whitePerbesar
Festival Kebudayaan Islam di Almonaster, Spanyol (Foto: dok. KBRI Madrid)
Sedangkan Jose Gregorio Lopez mewakili Pemerintah Daerah Otonom Andalusia menegaskan bahwa Pemerintah Junta de Andalusia mendukung sepenuhnya gagasan dan penyelenggaraan festival yang berpusat di Masjid Almonaster.
ADVERTISEMENT
"(Masjid) ini monumen bersejarah abad 8-9 yang harus dihormati dan dipelihara oleh seluruh masyarakat Andalusia," cetus Lopez.
Menurut Lopez, Festival Kebudayaan Islam ini merupakan event penting di Andalusia untuk memelihara semangat menghormati budaya Islam yang pernah eksis di Andalusia. Lopez mengajak masyarakat Almonaster untuk berpartisipasi pada semua program festival, mulai dari Pentas Seni, Pameran Seni hingga seminar internasional mengenai perkembangan Islam.
"Untuk meningkatkan apresiasi terhadap kebudayaan Islam, dan saling menghormati perbedaan," tegas Lopez.
Dubes RI Yuli Mumpuni Widarso dalam sambutannya menggunakan bahasa Spanyol menyampaikan rasa haru bahwa perwakilan Indonesia mewakili rakyat Indonesia yang mayoritas muslim dapat ikut merayakan semangat toleransi dan saling menghormati perbedaan.
"Semangat tersebut sangat sejalan dengan falsafah hidup 260 juta rakyat Indonesia yang beragam suku, bahasa, agama, dan latar belakang sosial, Bhineka Tunggal Ika," imbuh Yuli.
Festival Kebudayaan Islam di Almonaster, Spanyol (Foto: dok. KBRI Madrid)
zoom-in-whitePerbesar
Festival Kebudayaan Islam di Almonaster, Spanyol (Foto: dok. KBRI Madrid)
Menurut Yuli, meskipun mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, namun konstitusi mengakui semua agama yang dianut rakyat Indonesia yakni Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu. Indonesia menghormati hari raya semua agama tersebut sebagai hari libur nasional.
ADVERTISEMENT
Yuli berharap partisipasi Indonesia dapat meningkatkan pemahaman bahwa kebudayaan Islam tidak hanya berkembang di Timur Tengah, melainkan juga di Asia, dan Indonesia sebagai negara dengan 260 juta penduduk (87% muslim) merupakan negara terbesar penduduk muslimnya di dunia.
Ketua Komunitas Islam di Spanyol, Jalid Nieto, menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak, terutama Pemerintah Kota Almonaster, Parlemen Daerah Huelva dan seluruh warga masyarakat Almonaster yang tidak pernah luntur semangat toleransinya.
Festival ini diisi berbagai pertunjukan seni antara lain Flamenco Sevillana Triana, gitar dan musik Andalusia serta Tari Sufi yang berputar-putar dengan busana putih panjang. Tim Kesenian KBRI Madrid menampilkan tarian Rampak Kendang, Serampang 12, Tari Zapin, Tari Lancang Kuning dan Persik Betawi.
ADVERTISEMENT
Pada bazar, sepanjang jalan utama Almonaster dipadati berbagai produk dan makanan khas setempat. KBRI Madrid mengenalkan produk makanan kering seperti kembang goyang Betawi, rempeyek kacang nastar, juga batik, dan patung-patung kayu ukiran Bali berukuran kecil. Juga ada pameran seni bertema dialog perdamaian.
Laporan reporter kumparan: Eddi Santosa