Saat Puasa, Restoran di Bogor Hanya Boleh Jualan Jelang Buka dan Sahur

Ilustrasi makanan pedas (Foto: Thinkstock)

Pemkab Bogor membuat aturan khusus selama bulan Ramadhan. Restoran, warung makan dan sejenisnya, tidak diizinkan buka sepanjang hari. Sedangkan tempat hiburan malam harus tutup selama bulan Ramadhan.

Dalam surat edaran yang diterima kumparan (kumparan.com), Rabu (24/5), Pemkab Bogor menentukan jam operasional restoran dan warung makan, yakni hanya menjelang waktu berbuka hingga setelah tarawih serta menjelang sahur. Para pelayan restoran dan warung makan juga diminta mengenakan pakaian muslim.

Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran Bupati Bogor nomor 301/546-Pol.PP. Bupati Bogor Nurhayanti menandatangani surat edaran tersebut pada 19 Mei 2017. Dalam penjelasannya, aturan tersebut dibuat untuk menjaga ketentraman dan ketertiban umum, khususnya kekhidmatan umat muslim menjalankan ibadah puasa.

Berikut 4 poin isi Surat Edaran tersebut:

1. Bagi para pemilik/pengelola hotel/cafe/sanggar tari/tempat hiburan malam (THM) dilarang menyelenggarakan hiburan/aktivitas selama bulan suci Ramadhan.

2. Bagi para pemilik/pengelola restoran/rumah makan/warung diimbau untuk tidak melaksanakan kegiatan usahanya/membuka usahanya mulai pagi hari, siang hari, dan dapat berjualan mulai pukul 16.00 s/d 21.00 WIB dan menjelang waktu sahur pukul 02.00 s/d 04.00 WIB.

3. Khusus karyawan/ti hotel, restoran dan rumah makan dalam melaksanakan tugas selama bulan Ramadhan 1438 H dianjurkan memakai busana muslim.

4. Apabila butir 1 s/d 3 tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya akan dilakukan penertiban sesuai ketentuan yang berlaku.

Baca juga: Menag Berharap Tercapai Kesepakatan yang Sama di Sidang Isbat

Sementara itu saat ini pemerintah belum menetapkan kapan awal mula bulan Ramadhan. Rencananya Kemenag akan menggelar sidang isbat pada Jumat (26/5). Sedangkan Muhammadiyah sudah menetapkan awal Ramadhan akan jatuh pada Sabtu (27/5).