Tips Kepemimpinan dari Barack Obama

1 Juli 2017 18:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Obama di Kongres Diaspora Indonesia ke-4. (Foto: Antara/Rosa Panggabean)
zoom-in-whitePerbesar
Obama di Kongres Diaspora Indonesia ke-4. (Foto: Antara/Rosa Panggabean)
ADVERTISEMENT
Dalam pidato di depan para peserta diaspora Indonesia, Presiden ke-44 AS Barack Obama menceritakan secuil kisah hidupnya. Obama yang lahir di Hawaii, AS, mengaku saat kecil dirinya bukanlah anak yang brilian.
ADVERTISEMENT
"(Prestasi) saya tidak terlalu rendah dan tinggi, kalau berhasil ya saya berpikir tidak perlu terlalu berbangga, kalau rendah ya tunggu saja, kita sudah sejauh ini nanti juga akan membaik," ujar Obama dalam pidatonya di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (1/7).
Obama mengaku tidak khawatir dengan apa pendapat orang tentang dirinya saat ini. Dia justru khawatir dengan pendapat orang tentang dirinya setelah 20 tahun mendatang.
"Yang paling penting adalah tetap steady dan tidak mudah terdistraksi," tuturnya.
Dia juga menceritakan, saat terpilih sebagai Presiden AS, banyak wartawan yang mewawancarai guru kelas 2 SD-nya. Guru itu menyebut, sejak kecil Obama sudah bercita-cita sebagai presiden. Namun Obama justru tidak mempercayai pendapat itu.
"Itu bagus, tapi saya pikir tidak ada yang benar-benar ingat apa yang saya katakan 40 tahun yang lalu," kata Obama.
ADVERTISEMENT
"Jadi saya tidak berpikir saya natural leader, saya tidak berpikir banyak orang bilang saya brilliant kid, itu bukan saya," imbuhnya.
Menurut Obama, keahlian kepemimpinannya muncul karena dia berani melakukan sesuatu untuk orang lain saat umurnya masih muda, sekitar 20-21 tahun. Dia berani melakukan hal luar biasa.
"Dan itu hal baik untuk saya ceritakan," tuturnya.